Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

UMP Naik Tahun Depan, Waspadai Belanja Berlebihan!

Kompas.com - 14/11/2019, 15:51 WIB
Ade Miranti Karunia,
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Pada tahun 2020 mendatang, Upah Minimum Provinsi (UMP) diputuskan naik sebesar 8,51 persen. Adanya kenaikan upah tersebut pastinya memicu hasrat berbelanja semakin besar.

Padahal, kenaikan UMP biasanya dibarengi dengan naiknya harga-harga barang termasuk kebutuhan pokok.

Perencana keuangan Safir Senduk menyebut, pengeluaran terdapat tiga jenis, kewajiban, kebutuhan, dan keinginan.

Kenyataannya, pengeluaran untuk keinginan lebih banyak dilakukan dibanding membelanjakan sesuai kebutuhan. Hal itulah yang membuat seseorang sulit menabung atau berinvestasi.

 

Baca juga: UMP 34 Provinsi Naik 8,51 Persen Tahun 2020, Berikut Daftar Lengkapnya

Menurutnya, kesulitan seseorang untuk menabung atau investasi bukanlah dari pola tekniknya, tetapi menyentuh psikologis.

"Yang selama ini terjadi ketika gaji naik, inginnya pasti meningkat. Seringkali keinginan itu meningkat tidak sebanding dengan gaji yang ia dapatkan," kata Safir kepada Kompas.com, Kamis (14/11/2019).

 

Misal, gaji 10 persen, inginnya meningkat 20 persen. Sebetulnya, gajinya nggak salah, problemnya ada pada nafsu inginnya. Kalau bisa mengendalikan inginnya, pasti bisa juga mengendalikan pengeluarannya," imbuh dia.

"Jadi, kesimpulannya bukan pada teknik pengelolaannya tetapi psikologis," lanjutnya.

Safir memberi contoh yang sangat mengganggu psikologis orang, yakni adanya promo-promo yang ditawarkan, seperti cashback dan diskon. Contoh lainnya, jiwa yang hedon paling sulit menahan keinginannya untuk berbelanja.

Baca juga: Pengamat: Kenaikan UMP Bisa Mengurangi Serapan Tenaga Kerja

"Cuma saya tahu ini tidak gampang, kenapa? Sebetulnya yang bikin susah itu iklan-iklan di sosial media. Kayak cashback itu bahasa kerennya, padahal artinya sama saja dengan diskon. Contoh lainnya, kamu punya karakter suka pamer. Apapun yang terjadi, kalau kamu gajian terus ada barang baru belum kamu punya dan langsung beli. Terus kamu pamer ke teman-teman. Jadi, uang itu ikutin psikologis kamu," jelasnya.

Terkait godaan promo, Safir menyarankan kepada orang yang hobi konsumtif untuk menahan segala sesuatu selama tujuh hari. Cara itu efektif bisa mencegah kamu yang hobi belanja.

"Itu benar (teknik menahan selama tujuh hari). Kalau masih kepikiran dua atau tiga hari, berarti (memang ingin membeli barang itu). Kalau misalnya dua hari sudah nggak ingat lagi, berarti bukan kebutuhan banget. Karena banyak penjual ditawarkan ke kita itu menggunakan teknik psikologis," imbaunya.

Sementara, bila kamu berencana ingin berinvestasi dari penghasilanmu, maka mulailah mengalokasikan sebesar 10 persen dari gaji tiap bulannya.

"Dia harus nabung dulu di awal. Misalnya, dia gajian tiap tanggal 25, tanggal 26 dia sisihkan 10 persen untuk investasi atau nabung. Sisanya dihabisin juga enggak apa-apa," ucapnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Walau Pendapatan Turun, PT Timah Bukukan Kenaikan Laba Per Kuartal I 2024

Walau Pendapatan Turun, PT Timah Bukukan Kenaikan Laba Per Kuartal I 2024

Whats New
OJK Cabut Izin Usaha PT BPR Dananta Kabupaten Kudus

OJK Cabut Izin Usaha PT BPR Dananta Kabupaten Kudus

Whats New
Di Perda Klungkung, Justru Bukan Warung Madura yang Dilarang Buka 24 Jam, tapi Ritel Modern

Di Perda Klungkung, Justru Bukan Warung Madura yang Dilarang Buka 24 Jam, tapi Ritel Modern

Whats New
Harga BBM Vivo dan BP Kompak Naik Per 1 Mei 2024, Cek Rinciannya!

Harga BBM Vivo dan BP Kompak Naik Per 1 Mei 2024, Cek Rinciannya!

Whats New
Gerakan Serikat Buruh Minta Prabowo Cabut UU Cipta Kerja, Ini Alasannya

Gerakan Serikat Buruh Minta Prabowo Cabut UU Cipta Kerja, Ini Alasannya

Whats New
Emiten Menara Telko Tower Bersama Catatkan Pendapatan Rp 1,7 Triliun Per Kuartal I 2024

Emiten Menara Telko Tower Bersama Catatkan Pendapatan Rp 1,7 Triliun Per Kuartal I 2024

Whats New
Kinerja 2023 'Kinclong', Emiten TI ATIC Sasar Pasar Baru Konsultasi Cloud pada 2024

Kinerja 2023 "Kinclong", Emiten TI ATIC Sasar Pasar Baru Konsultasi Cloud pada 2024

Whats New
Bela Warung Madura, Menteri Teten: Jangan Sampai Tersisih oleh Ritel Modern

Bela Warung Madura, Menteri Teten: Jangan Sampai Tersisih oleh Ritel Modern

Whats New
Info Lengkap Mata Uang Riyal ke Rupiah

Info Lengkap Mata Uang Riyal ke Rupiah

Whats New
Hindari Macet Demo Buruh 1 Mei, KAI Ubah Operasional 12 Kereta Api

Hindari Macet Demo Buruh 1 Mei, KAI Ubah Operasional 12 Kereta Api

Whats New
Mengenal Mata Uang Israel dan Nilai Tukarnya ke Rupiah

Mengenal Mata Uang Israel dan Nilai Tukarnya ke Rupiah

Whats New
Duduk Perkara soal Warung Madura Diimbau Tak Buka 24 Jam, Berawal dari Keluhan Minimarket

Duduk Perkara soal Warung Madura Diimbau Tak Buka 24 Jam, Berawal dari Keluhan Minimarket

Whats New
Harga Emas Antam: Detail Harga Terbaru pada Rabu 1 Mei 2024

Harga Emas Antam: Detail Harga Terbaru pada Rabu 1 Mei 2024

Spend Smart
Harga Emas Terbaru 1 Mei 2024 di Pegadaian

Harga Emas Terbaru 1 Mei 2024 di Pegadaian

Spend Smart
7 Bandara Ditutup Sementara akibat Erupsi Gunung Ruang, 50 Penerbangan Terdampak

7 Bandara Ditutup Sementara akibat Erupsi Gunung Ruang, 50 Penerbangan Terdampak

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com