Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Erick Thohir Ingin Batalkan Pembangunan Gedung Arsip BUMN

Kompas.com - 14/12/2019, 16:31 WIB
Akhdi Martin Pratama,
Yoga Sukmana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir berencana membatalkan pembangunan gedung arsip BUMN. Pembangunan gedung arsip sendiri digagas oleh mantan Menteri BUMN Rini Soemarno.

Menurut Erick, di era kemajuan teknologi seperti ini seharusnya pengarsipan dokumen-dokumen BUMN dilakukan secara digital.

“Kemarin mau beli tanah atau gedung untuk gedung arsip, saya rasa sekarang eranya sudah iCloud, ngapain kita bikin sesuatu yang masif lagi (di Jakarta). Apalagi (kita juga) mau bikin ibu kota baru,” ujar Erick di Jakarta, Sabtu (14/12/2019).

Baca juga: Erick Thohir Ungkap Beratnya Jadi Dirut di Garuda Dibanding BUMN Lain

Erick menambahkan, alokasi anggaran pembangunan arsip akan dialihkan untuk peremajaan Gedung Kementerian BUMN. Sebab, gedung yang saat ini dia tempati belum pernah direnovasi selama 30 tahun.

Nantinya, Erick menginginkan di tiap lantainya ada ruang kerja kreatif. Sehingga, para karyawan BUMN bisa bekerja dengan nyaman agar menghasilkan ide-ide kreatif

“Semua lantai (di Gedung Kementerian BUMN) di renovasi jadi working space yang kreatif, apalagi ke depan kita mesti pikirkan, generasi muda yang ada di BUMN supaya memang working space-nya berbeda,” kata Erick.

Baca juga: Ari Askhara Sudah Bikin 5 Anak Usaha di Garuda Selama 2019

Erick mengaku sudah mengutarakan hal tersebut kepada para karyawan BUMN.

“Ini sudah saya persentasikan ke generasi milenial BUMN, mestinya ok,” ucap dia.

Saat ini Erick Thohir sedang gencar melakukan bersih-bersih di BUMN. Setelah merombak eselon 1 di Kementerian BUMN, ia juga merombak jajaran direksi dan komisaris di sejumlah BUMN.

Baca juga: Mencuil Manisnya Bisnis Pastri Kekinian...

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com