JAKARTA, KOMPAS.com - Mantan Direktur Utama Jiwasraya Asmawi Syam mengungkapkan, holding BUMN asuransi tak akan cukup untuk menyelesaikan masalah gagal bayar Jiwasraya.
Saat menjabat sebagai Dirut Jiwasraya pada 2018 silam, Asmawi mengatakan mengusulkan adanya holding BUMN asuransi. Kini rencana itu sedang digodok oleh Menteri BUMN Erick Thohir.
"Itu (holding asuransi) juga dipikirkan di periode saya dan berlanjut sekarang. Pak Erick juga bilang mendukung itu, ini bisa saling dukung. Namun itu enggak cukup," ujar Asmawi saat berbincang, Jakarta, Jumat (27/12/2019).
Baca juga: Ini Langkah Erick Thohir Atasi Masalah Gagal Bayar Jiwasraya
Mantan Dirut BRI periode 2015-2017 ini juga menilai, strategi revaluasi aset dan reasuransi tak akan cukup ampuh untuk menyehatkan kembali Jiwasraya. Saat ini ucapnya, strategi itu sedang dilakukan.
Ia mengatakan, revaluasi aset justru harus menambah kewajiban perpajakan karena nilai aset yang lebih besar.
Dengan melakukan revaluasi aset, maka perseroan hanya akan menambah ekuitas perusahaan tanpa menyelesaikan masalah kebutuhan likuiditas.
Padahal, perseroan memiliki polis yang jatuh tempo dan harus dibayarkan kepada nasabah senilai Rp 12,4 triliun.
Baca juga: Edhy Sebut Ekspor Benih Lobster Tinggal Cerita, Ini Penjelasan KKP
Solusi lain yaitu reasuransi juga dinilai tak cukup efektif untuk menjawab masalah perusahaan asuransi pelat merah tersebut.
Begitupula dengan pembentukan anak perusahaan Jiwasraya Putra yang diharapkan bisa menarik investor untuk menyehatkan perusahaan
"Ada dua strategi yang sudah direncanakan dan saat ini sedang dilakukan, yaitu revaluasi aset, kemudian ada reasuransi. Namun sebenarnya itu tak cukup, karena masalah jiwasraya adalah masalah likuiditas, sementara kalau revaluasi aset hanya menaikkan nilai aset dan tidak ada cash in," kata dia.
Baca juga: Cerita Mantan Dirut Jiwasraya: Masalah Datang Sebelum Dicari
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.