Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bahlil Sebut Ada Rp 300 Triliun Komitmen Investasi untuk Pertamina yang Mandek

Kompas.com - 30/12/2019, 05:07 WIB
Erlangga Djumena

Editor

Sumber

JAKARTA, KOMPAS.com - Dari total komitmen investasi sebesar Rp 708 triliun yang masuk di tahun 2019 ini, Rp 300 triliun di antaranya adalah cikal bakal investasi untuk PT Pertamina (Persero) yang tak kunjung terealisasi.

Kepala Badan Koordinasi Penanam Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia mengatakan, dari Rp 708 triliun komitmen investasi, sudah ada Rp 129 triliun yang terealisasi. Sedangkan nilai investasi yang tak kunjung kelar saat ini Rp 579 triliun.

Dari angka itu sebut Bahlil, nilai komitmen investasi PT Pertamina paling banyak terhambat karena masalah perizinan yang berbelit.

"Sekarang persoalan Pertamina hampir 300 triliun. Ini sudah lama, Pak Presiden Jokowi komplain impor ini enak uangnya cepat," kata Bahlil saat Media Gathering di Jakarta, Jumat (27/12/2019).

Baca juga: Kalahkan Vietnam, Apa Saja Jurus Bahlil Lahadalia?

Komitmen investasi Pertamina sangat dinanti-nanti oleh Presiden Jokowi, sebab kata Bahlil nilai tersebut dapat membantu kinerja Pertamina untuk meningkatkan produktivitas minyak dan gas (migas).

Dus, harapannya impor migas turun, sehingga defisit migas yang masih membengkak akan terminimalisasi.

Berdasarkan catatan Badan Pusat Statistik (BPS) total impor migas November 2019 mencapai 2,13 miliar dollar AS atau naik 21,6 persen  dibanding bulan sebelumnya. Secara volume impor migas naik sebesar 22,36 persen atau setara 748.900 ton.

Baca juga: Saatnya Evaluasi Investasi di Akhir Tahun, Ini Alasannya

Jika dilihat lebih lanjut, peningkatan volume impor migas dipicu oleh naiknya volume impor minyak mentah, hasil minyak, dan gas. "Stop impor, defisit gara-gara kontribusi salah satunya adalah impor migas," ucapnya.

Namun demikian, catatan BKPM ada beberapa perusahaan asing yang sudah berinvestasi dalam mega proyek kilang minyak Pertamina, seperti perusahaan pelat merah Taiwan China Petroleum Corporation (CPC), Pertamina, dan Roseneft PJSC.  Sedangkan ADNOC masih dalam pembahasan.

Untuk mempercepat realisasi investasi Pertamina, BKPM akan berkunjung ke Abu Dhabi untuk melakukan pertemuan dengan investor dalam rangka menyelesaikan komitmen investasi ADNOC di Indonesia.

"Investasi migas ADNOC Insya Allah akan masuk. Besok kami akan ke Abu Dhabi selesaikan,” ujar Bahlil. (Yusuf Imam Santoso)

Artikel ini telah tayang di Kontan.co.id dengan judul BKPM temukan investasi di Pertamina mandek sebesar Rp 300 triliun, ini penyebabnya

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com