NEW YORK, KOMPAS.com - Perang dagang antara Amerika Serikat dan China yang berimbas pada perlambatan pertumbuhan perdagangan global turut memengaruhi pertumbuhan ekonomi di negara-negara berkembang Asia.
Bank Pembangunan Asia (ADB) pun menurunkan proyeksi pertumbuhan ekonomi Asia menjadi 5,5 persen untuk 45 negara berkembang di Asia termasuk China dan India pada tahun 2020.
Seperti dikutip dari Forbes, ADB menyatakan bahwa ketegangan perdagangan yang terjadi secara berkepanjangan menjadi risiko utama dalam outlook pertumbuhan kawasan tersebut. Namun, beberapa negara bakal tumbuh secara pesat tahun ini.
Baca juga: Dua Jurus Jokowi untuk Wujudkan Mimpi Indonesia Jadi Negara Maju di 2045
Berikut negara-negara berkembang kawasan Asia yang diperkirakan bakal tumbuh pesat di 2020:
1. Bangladesh
Produk Domestik Bruto (PDB) Bangladesh diperkirakan bakal tumbuh 8 persen disokong dengan peningkatan investasi asing untuk industri produk tekstil berbiaya murah, seperti garmen dan sepatu. Negara tersebut sejak 2011 telah tumbuh di kisaran 6 persen. Upah buruh yang hanya sebesar 101 dollar AS per bulan menjadi faktor pendorong derasnya investasi asing masuk ke negara tersebut.
Ekonom Asia Pasifik dari IHS Market Rajiv Biswas menyatakan, permintaan domestik dan standar hidup yang lebih tinggi turut menjadi faktor lain yang mendorong ekonomi negara Asia Selatan tersebut.
Pada paruh pertama 2019, investasi asing langsung (FDI) di Bangladesh tumbuh sebesar 19,5 persen menjadi 1,7 miliar dollar AS dengan kian meningkatnya kemudahan dalam melakukan usaha (ease of doing business/EoDB) di negara tersebut.
2. India
India seharusnya mampu tumbuh di kisaran 7,2 persen di 2020 untuk mendukung target mereka sebagai negara industri manufaktur seperti produk-produk elektronik.
Adapun besaran pertumbuhan tersebut lebih rendah dari realisasi tahun 2016 yang mencapai 8,17 persen dan merupakan yang terendah dalam dua tahun terakhir.
Hal tersebut disebabkan menurunnya output dari delapan industri inti yang beberapa di antaranya juga tak didukung oleh pinjaman modal atau kredit dari perbankan.
Hal tersebut bakal membuat India untuk tumbuh lebih tinggi di 2020. Namun demikian, bank sentral setempat telah menawarkan stimulus moneter serta pemangkasan pajak tahun ini untuk memberi kelonggaran kepada dunia usaha.
Baca juga: Ini 10 Negara dengan Pertumbuhan Pendapatan Freelance Terpesat
3. Tajikistan
Tajikistan diperkirakan akan tumbuh hingga 7 persen. Negara yang sebelumnya merupakan bagian dari Uni Soviet tersebut mendapatkan dorongan pertumbuhan dari industri tambang emas dan perak serta produksi besi juga remitansi dari jutaan warga negaranya yang tinggal di luar negeri.