Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ini Rencana Pengembangan 5 Destinasi Super Prioritas Pada 2020

Kompas.com - 16/01/2020, 16:44 WIB
Kiki Safitri,
Yoga Sukmana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Kementerian Pariwisata (Kemenpar) mengungkapkan, rencana pengembangan 5 destinasi wisata super prioritas pada 2020 dengan anggaran Rp 11 triliun.

Adapun 5 destinasi super prioritas yang digagas Presiden Jokowi antara lain, Danau Toba, Borobudur, Mandalika, Labuan Bajo, dan Likupang.

Menurut Asisten Deputi Investasi Kemenpar Hengki Manurung, langkah awal yang akan dilakukan yakni menyelesaikan infrastruktur.

Baca juga: Jokowi Restui Luhut Punya 6 Deputi, dari Infrastruktur hingga Investasi

"Yang sudah pasti kita kejar yang namanya penyelesaian infrastruktur tahun 2020 (jalan) ke dan menuju, serta lingkungan di 5 destinasi super prioritas," kata Hengki di Jakarta Selatan, Kamis (16/1/2020).

Menurut Hengki, penyelesaian infrastruktur itu merupakan perintah dari Presiden Jokowi kepada kementerian dan lembaga terkait.

Hengki menyebut, untuk mendukung 5 destinasi super prioritas, tak hanya infrastruktur jalan saja yang dibutuhkan, namun juga infrastrutur penunjang lainnya misalnya rumah sakit.

Baca juga: Subsidi Gas 3 Kg Dicabut, Pemerintah Dianggap Tak Dukung Geliat UKM

"Kami juga berpikir harus ada yang namanya rumah sakit, dan ada juga dukungan dari Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan karena SDM menjadi sangat penting. Siapa yang melayani wisatawan-wisatawan nanti yang datang," ungkapnya.

Ia mengatakan target penyelesaian infrastruktur bisa rampung di tahun ini. Dengan adanya fasilitas pendukung lainnya, Kemenpar berharap wisatawan akan lebih banyak datang ke 5 destinasi super prioritas itu.

"Jadi tidak hanya 2 malam 3 hari. Mungkin mereka bisa lebih lama lagi. Bisa 4 malam 5 hari. Ini yang harus kami kuatkan dan produknya harus kami kuatkan," kata dia.

Baca juga: Punya Bisnis Kuliner? Ini Proses Mendapatkan Sertifikat Halal MUI

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kehabisan Tiket Kereta? Coba Fitur Access by KAI Ini

Kehabisan Tiket Kereta? Coba Fitur Access by KAI Ini

Spend Smart
Harga Saham BBRI 'Nyungsep' 5 Persen, Investor 'Buy' atau 'Hold'?

Harga Saham BBRI "Nyungsep" 5 Persen, Investor "Buy" atau "Hold"?

Whats New
Cara Hapus Daftar Transfer di BCA Mobile

Cara Hapus Daftar Transfer di BCA Mobile

Work Smart
Perkuat Stabilitas Rupiah di Tengah Ketegangan Dunia

Perkuat Stabilitas Rupiah di Tengah Ketegangan Dunia

Whats New
Bantu Industri Hadapi Risiko Geopolitik, PGN Bakal Bangun Hub Optimalkan LNG Lintas Negara

Bantu Industri Hadapi Risiko Geopolitik, PGN Bakal Bangun Hub Optimalkan LNG Lintas Negara

Whats New
Mendag Musnahkan 27.078 Ton Produk Baja Ilegal Milik PT Hwa Hook Steel

Mendag Musnahkan 27.078 Ton Produk Baja Ilegal Milik PT Hwa Hook Steel

Whats New
Survei BI: Penyaluran Kredit Baru Perbankan Tumbuh pada Kuartal I-2024

Survei BI: Penyaluran Kredit Baru Perbankan Tumbuh pada Kuartal I-2024

Whats New
Bangun Ekosistem Hunian Terintegrasi Internet, Perumnas Gandeng Telkomsel

Bangun Ekosistem Hunian Terintegrasi Internet, Perumnas Gandeng Telkomsel

Whats New
Kalog Express Layani Pengiriman 3.186 Ton Barang Selama Lebaran 2024

Kalog Express Layani Pengiriman 3.186 Ton Barang Selama Lebaran 2024

Whats New
Bank Sentral Jepang Pertahankan Suku Bunga

Bank Sentral Jepang Pertahankan Suku Bunga

Whats New
Temukan Jaringan Narkotika di Tangerang, Bea Cukai dan BNNP Banten Musnahkan 21 Kg Sabu

Temukan Jaringan Narkotika di Tangerang, Bea Cukai dan BNNP Banten Musnahkan 21 Kg Sabu

Whats New
Dorong UMKM 'Go Global', Pertamina Kembali Gelar UMK Academy 2024

Dorong UMKM "Go Global", Pertamina Kembali Gelar UMK Academy 2024

Whats New
Mata Uang Polandia Bukan Euro meski Gabung Uni Eropa, Apa Alasannya?

Mata Uang Polandia Bukan Euro meski Gabung Uni Eropa, Apa Alasannya?

Whats New
Bersinergi Bersama, Bea Cukai dan BNN Usut Tuntas 4 Kasus Peredaran Sabu dan Ganja di Jateng

Bersinergi Bersama, Bea Cukai dan BNN Usut Tuntas 4 Kasus Peredaran Sabu dan Ganja di Jateng

Whats New
Dana Asing Rp 29,73 Triliun Cabut dari Indonesia, Ini Kata Sri Mulyani

Dana Asing Rp 29,73 Triliun Cabut dari Indonesia, Ini Kata Sri Mulyani

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com