Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Derita Peternak Sumut Karena Teror Flu Babi Afrika

Kompas.com - 26/01/2020, 12:04 WIB
Muhammad Idris

Penulis

Harga babi pun turun dari Rp 30.000 hingga Rp 10.000 per kilogram akibat kekhawatiran masyarakat. Meski sebenarnya virus tersebut tidak menular dari babi ke manusia.

Respon Mentan

Sebelumnya, Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo mengkhawatirkan ekspor babi dari Indonesia akan terganggu akibat adanya wabah flu babi Afrika yang menjangkit populasi babi di kawasan Sumatera Utara.

Meski begitu ia berharap hal tersebut tidak mengganggu ekspor karena pasokan babi ekspor tak hanya berasal dari Sumatera Utara saja, namun ada juga dari daerah lain.

"Katakanlah negara lain tidak salah prediksi kan bisa jadi bisa berakibat 10 tahun mereka enggak bisa terima ekspor kita. Tapi di mananya kan daerah Indonesia luas banget Saya berharap enggak menganggu ekspor," ujarnya di Jakarta.

Syahrul mengatakan, pihaknya telah mendeklarasikan kawasan tersebut telah terjangkit wabah demam babi Afrika.

Baca juga: Flu Babi Afrika Mewabah, Malaysia Stop Impor Babi Indonesia

Syahrul pun mengatakan, pihaknya telah meminta 16 pemerintah kabupetan dan kota di Sumatera Utara yang terjangkit wabah demam babi untuk mengisolasi sejumlah tempat.

"Tapi tidak seluruh Indonesia, hanya kabupaten-kabupaten tertentu di Sumatera Utara dan sudah dalam penanganan yang sangan serius termasuk mengisolasi daerah-daerah itu," ujar Syahrul.

Dia pun memaparkan untuk babi-babi yang sudah positif terdampak akan dimusnahkan. Selain itu, bangkai babi pun harus dikubur sesuai dengan prosedur. Harapannya, wabah demam babi tak meluas.

"Kalau sudah terjangkit berarti di daerah itu harus dimusnahkan. Dikubur dengan cara-cara yang sudah dilakukan," jelas dia.

(Sumber: KOMPAS.com/Mutia Fauzia | Editor: Yoga Sukmana)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com