Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dibanding Brexit, Virus Corona Lebih Mengkhawatirkan buat Indonesia

Kompas.com - 01/02/2020, 21:19 WIB
Wayan A. Mahardhika,
Erlangga Djumena

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com -  Direktur Eksekutif Departemen Komunikasi Bank Indonesia Onny Widjanarko mengatakan dibandingkan isu Brexit, dampak virus Corona lebih berbahaya untuk perekonomian domestik.

"Risiko dari Brexit tidak seburuk diperkirakan," katanya di museum Bank Indonesia, Sabtu (1/2/2020).

Meski demikian dia menyarankan agar tetap waspada terhadap dampak Brexit  ke depannya tersebut.

Baca juga: Dampak Virus Corona, Thailand Kehilangan Pendapatan Rp 20,6 Triliun

Sementara untuk virus corona, dia menjelaskan bahwa China memiliki kontribusi besar di Indonesia. Hal ini membuat virus Corona yang terjadi di China dapat berpengaruh pada Indonesia.

"Tentu yang perlu diwaspadai kondisi di negara China. Corona sejatinya berdampak ke perekonomian China dan ekonomi China itu sangat penting bagi Indonesia," katanya.

Ia memperkirakan akibat corona, pertumbuhan ekonomi China bisa berada di bawah 6 persen.

"Ketika selama 40 tahun terakhir ini, pertumbuhan Tiongkok baik sekali, namun sejak tahun kemarin pertumbuhan mengalami penyesuaian dan kemungkinan ke depannya dapat lebih rendah di bawah 6 persen," sebutnya.

Menurut dia, tak hanya impor bawang putih dan pariwisata Indonesia yang terdampak, ekspor Indonesia ke China pun dapat terdampak akibat virus corona tersebut.

Sebelumnya diberitakan, Inggris telah secara resmi meninggalkan Uni Eropa (UE) setelah menjadi anggota selama 47 tahun. Proses keluarnya memakan waktu setidaknya 3 tahun.

Momen bersejarah, yang terjadi pada pukul 23:00 waktu setempat, ditandai dengan perayaan dan protes anti-Brexit. Candlelit vigils diadakan di Skotlandia, yang memilih untuk tetap di UE, sementara Brexiteers berpesta di Lapangan Parlemen London.

Baca juga: Mendag AS: Wabah Corona Bisa Dongkrak Lapangan Kerja di Negeri Paman Sam

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Lowongan Kerja PT Honda Prospect Motor untuk S1, Ini Persyaratannya

Lowongan Kerja PT Honda Prospect Motor untuk S1, Ini Persyaratannya

Whats New
Sudah Bisa Dibeli, Ini Besaran Kupon Sukuk Tabungan ST012

Sudah Bisa Dibeli, Ini Besaran Kupon Sukuk Tabungan ST012

Whats New
Revisi Target Penyaluran Kredit, BTN Antisipasi Era Suku Bunga Tinggi

Revisi Target Penyaluran Kredit, BTN Antisipasi Era Suku Bunga Tinggi

Whats New
Mampukah IHSG Bangkit Hari Ini ? Simak Analisis dan Rekomendasi Sahamnya

Mampukah IHSG Bangkit Hari Ini ? Simak Analisis dan Rekomendasi Sahamnya

Whats New
Kekhawatiran Inflasi Mencuat, Wall Street Berakhir di Zona Merah

Kekhawatiran Inflasi Mencuat, Wall Street Berakhir di Zona Merah

Whats New
Ada Hujan Lebat, Kecepatan Whoosh Turun hingga 40 Km Per Jam, Perjalanan Terlambat

Ada Hujan Lebat, Kecepatan Whoosh Turun hingga 40 Km Per Jam, Perjalanan Terlambat

Whats New
BTN Buka Kemungkinan Lebarkan Bisnis ke Timor Leste

BTN Buka Kemungkinan Lebarkan Bisnis ke Timor Leste

Whats New
[POPULER MONEY] Respons Bulog soal Program Makan Siang Gratis Butuh 6,7 Ton Beras Per Tahun | Iuran Pariwisata Bisa Bikin Tiket Pesawat Makin Mahal

[POPULER MONEY] Respons Bulog soal Program Makan Siang Gratis Butuh 6,7 Ton Beras Per Tahun | Iuran Pariwisata Bisa Bikin Tiket Pesawat Makin Mahal

Whats New
KCIC Minta Maaf Jadwal Whoosh Terlambat gara-gara Hujan Lebat

KCIC Minta Maaf Jadwal Whoosh Terlambat gara-gara Hujan Lebat

Whats New
Cara Pinjam Uang di Rp 5 Juta di Pegadaian, Bunga, dan Syaratnya

Cara Pinjam Uang di Rp 5 Juta di Pegadaian, Bunga, dan Syaratnya

Earn Smart
Kemenkeu Akui Pelemahan Rupiah dan Kenaikan Imbal Hasil Berdampak ke Beban Utang Pemerintah

Kemenkeu Akui Pelemahan Rupiah dan Kenaikan Imbal Hasil Berdampak ke Beban Utang Pemerintah

Whats New
Prudential Laporkan Premi Baru Tumbuh 15 Persen pada 2023

Prudential Laporkan Premi Baru Tumbuh 15 Persen pada 2023

Whats New
Bulog Siap Pasok Kebutuhan Pangan di IKN

Bulog Siap Pasok Kebutuhan Pangan di IKN

Whats New
Pintu Perkuat Ekosistem Ethereum di Infonesia

Pintu Perkuat Ekosistem Ethereum di Infonesia

Whats New
BTN Syariah Cetak Laba Bersih Rp 164,1 Miliar pada Kuartal I 2024

BTN Syariah Cetak Laba Bersih Rp 164,1 Miliar pada Kuartal I 2024

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com