Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kenali Faktor yang Bikin Biaya Nikah Menjadi Melonjak

Kompas.com - 14/02/2020, 11:38 WIB
Kiki Safitri,
Erlangga Djumena

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Menikah merupakan momen yang paling dinantikan bagi semua orang, karena itu pastilah setiap pernikahan diharapkan memiliki kesan mendalam. Namun selain kebahagian, ada beberapa keribeten yang harus ditempuh antara lain masalah bugeting atau biaya resepsi.

Senior Manager Business Development Sequis Life, Yan Ardhianto Handoyo mengatakan, pada dasarnya menikah tidak butuh biaya mahal, adapun hal yang membuat mahal antara lain haus akan pencitraan.

Yan mengatakan, hal yang membuat pernikahan menjadi mahal adalah karena calon penganting terlalu peduli dengan pencitraan dan penampilan.

Baca juga: Persiapan Pernikahan, Ini 3 Tips Terhindar dari Vendor Abal-abal

Para milenial yang siap menikah umumnya sangat terobsesi untuk tampil sempurna terutama agar bisa dipamerkan melalui sosial media. Ini tentunya akan menambah porsi biaya pernikahan semakin melejit.

"Pernikahan yang ditampilkan pada postingan di media sosial juga semakin berkembang sehingga para milenial tidak mau menikah sekadarnya dan dengan cara konservatif," kata Yan melalui siaran media, Kamis (13/2/2020).

Fenomena ini bisa menimbulkan polemik bagi mereka yang belum siap secara finansial, beberapa diantaranya menunda pernikahan.

"Ada juga yang tetap memilih tetap melangsungkan pernikahan dengan berutang," katanya.

Baca juga: Ingin Pernikahan Damai dari Masalah Keuangan, Simak Tips Berikut

Yan menyebutkan jika saja milenial terbuka untuk menyesuaikan kemampuan keuangan dan mengerti akan tujuan pernikahan, maka milenial tidak perlu menunda hanya karena gengsi dan pernikahan tetap dapat dilangsungkan dengan cara sederhana.

"Namun, jika memaksakan untuk menikah dengan beehutang, maka milenial dapat memanfaatkan fasilitas pinjaman tanpa bunga atau dengan bunga yang sangat rendah. Hal ini mengingat rasio total utang konsumtif adalah maksimal 15 persen dari penghasilan tetap," jelas Yan.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com