JAKARTA, KOMPAS.com - Sejumlah nama politisi mencuat sebagai komisaris di bank BUMN. Teranyar, dua politikus dari partai PDI Perjuangan masuk dalam jajaran kursi komisaris di PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk dan PT Bank Mandiri (Persero) Tbk.
Di bank BUMN, setidaknya ada tiga kader PDI Perjuangan yang menjabat komisaris. Mengacu pada aturan yang berlaku, secara tegas melarang pengurus partai politik memegang jabatan sebagai direksi dan komisaris BUMN.
Hal itu tertuang dalam Peraturan Menteri BUMN Nomor Per-02/MBU/02/2015 tentang Persyaratan dan Tata Cara Pengangkatan dan Pemberhentian Anggota Dewan Komisaris dan Dewan Pengawas BUMN.
Berdasarkan aturan tersebut, secara implisit anggota atau kader partai memang dibolehkan menjabat komisaris BUMN. Namun tidak bagi pengurus partai.
Baca juga: Erick Thohir Sudah Bersih-bersih, Apa BUMN Bebas dari “Belenggu” Partai Politik?
Berikut deretan nama kader partai yang ditunjuk sebagai komisaris di BUMN:
1. Arif Budimanta
Arif Budimanta merupakan politisi yang cukup aktif di kegiatan-kegiatan partai. Dalam organisasi kepartaian, Arif pernah menjadi Ketua DPP PDIP periode 2005-2010.
Ia pernah menjabat sebagai Wakil Ketua Fraksi PDIP di MPR RI 2009-2013. Sebagai orang dekat Ketum PDIP, Megawati Soekarno Putri, namanya juga aktif sebagai Direktur Eksekutif the Megawati Institute.
Lalu menjabat sebagai Dewan Penasehat PP Ikatan Anggar Seluruh Indonesia, dan Dewan Pakar Ikatan Cendekiawan Muslim Indonesia (ICMI).
Selain berkecimpung di partai penguasa saat ini, Arif juga diketahui merupakan 'tangan kanan' Presiden Joko Widodo.
Tulis komentar dengan menyertakan tagar #JernihBerkomentar dan #MelihatHarapan di kolom komentar artikel Kompas.com. Menangkan E-Voucher senilai Jutaan Rupiah dan 1 unit Smartphone.
Syarat & Ketentuan