JAKARTA, KOMPAS.com - Usaha kuliner tradisional banyak yang masih eksis. Salah satunya menu seblak.
Ini adalah makanan khas Jawa Barat dengan bahan baku kerupuk, makaroni, berpadu bumbu pedas gurih.
Dengan cita rasa tersebut, seblak masih punya banyak peminat. Tak heran, penjualnya hingga kini masih gampang dijumpai.
Baca juga: Tips Usaha Kuliner yang Bikin Laris dan Untung
Mulai gerobak hingga kedai dan restoran yang khusus menyajikan seblak sebagai menu utama. Maklum, makanan khas ini menjadi salah satu kuliner favorit bagi sebagian kalangan, terutama kaum milenial.
Melihat potensi tersebut, tak jarang yang kepincut untuk membuka usaha seblak.
Malah, tak sedikit pengusaha yang terjun ke bisnis kuliner ini langsung menawarkan kemitraan usaha untuk mempercepat ekspansi gerai.
Imbasnya, gerai seblak makin banyak. Tapi, persaingan bisnis ini semakin ketat. Butuh inovasi biar bisa bertahan di bisnis kuliner ini.
Dalam Review Waralaba pekan ini, KONTAN mencoba mengulas kembali perkembangan dan prospek kemitraan seblak dari sejumlah pemain. Berikut ulasannya.
Pemilik usaha ini adalah Achmad Mauludiansyah asal Solo, Jawa Tengah. Berdiri sejak 2014, Seblak Coy mulai menawarkan kemitraan pada 2016.
Saat KONTAN mengupasnya tahun lalu, Seblak Coy punya delapan mitra yang tersebar di Solo, Yogyakarta, Wonogiri, Purbalingga, Bandung, Bekasi, Depok, dan Berau, Kalimantan Timur.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanKunjungi kanal-kanal Sonora.id
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.