Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dikabarkan Bakal Merger dengan Grab, Ini Kata Gojek

Kompas.com - 25/02/2020, 13:23 WIB
Fika Nurul Ulya,
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Dua perusahaan penyedia aplikasi transportasi online dan superapp di Asia Tenggara, Gojek dan Grab, yang masing-masing bervaluasi lebih dari 10 miliar dollar AS, dikabarkan tengah dalam pembicaraan potensi merger.

Kabar merger tersebut mencuat karena kedua manajemen telah bertemu sesekali selama 2 tahun terakhir untuk mendiskusikan merger.

Presiden Grab Ming Maa dan CEO Gojek Andre Soelistyo bahkan telah bertemu awal bulan ini untuk membicarakan kesepakatan itu.

Baca juga: Gojek dan Grab Bakal Merger?

Menanggapi hal itu, Chief Corporate Affairs Gojek Nila Marita menegaskan Gojek tidak memiliki rencana merger dengan saingannya, Grab.

Dia pun membantah berita yang beredar di media soal rencana merger tersebut.

“Tidak ada rencana merger, dan pemberitaan yang beredar di media terkait hal tersebut tidak akurat.” kata Nila saat dihubungi Kompas.com, Selasa (25/2/2020).

Sebelumnya dikutip Deal Street Asia, Gojek dan Grab dikabarkan tengah mendiskusikan merger. Diskusi tersebut bahkan berubah menjadi serius selama beberapa bulan belakangan.

Baca juga: Gojek Resmi Caplok 4,33 Persen Saham Blue Bird

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com