Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Industri Farmasi Diminta Cari Alternatif Bahan Baku dari Luar China

Kompas.com - 28/02/2020, 21:31 WIB
Yoga Sukmana

Editor

Sumber

JAKARTA, KOMPAS.com - Kebutuhan bahan baku farmasi makin tertekan. Pasalnya, sepekan terakhir rupiah terus melemah, bahkan di akhir pekan ini, nilai tukar mata uang Garuda tersebut sudah mencapai level Rp 14.318 per dolar AS.

Selain pelemahan rupiah, industri farmasi juga mendapat sentimen negatif dari virus corona yang berasal dari China.

Alhasil, Kementerian Perindustrian pun menghimbau industri farmasi mulai cari alternatif sumber bahan baku dari negara lain karena adanya wabah virus corona.

Baca juga: Garuda Enggan Komentari Rencana Istana Beli Pesawat Kepresidenan Lagi

Dirjen Industri Kimia, Tekstil, dan Farmasi (IKTF) Kementerian Perindustrian Muhamad Khayam bilang, himbauan tersebut dilakukan lantaran impor bahan baku obat dari China mencapai 60 persen.

"Maka dengan adanya kasus virus corona dan pelemahan rupiah, Kemenperin menghimbau GP Farmasi untuk melakukan upaya mencari alternatif sumber bahan baku impor," jelasnya kepada Kontan.co.id, Jumat (28/2/2020).

Khayam bilang, peralihan sumber bahan baku ke negara lain dijalankan untuk rencana jangka menengah dan panjang. Adapun pemerintah akan terus mendorong adanya investasi pada industri bahan baku obat.

Perihal kemandirian pasokan bahan baku obat sudah mulai dikejar holding farmasi BUMN. Lewat sinergi penggabungan farmasi pelat merah, PT Kimia Farma Tbk (KAEF) menargetkan akan menekan ketergantungan bahan baku obat (BBO) hingga 15 persen di 2021.

Pasalnya, selama ini sekitar 90 persen bahan baku obat (BBO) KAEF masih diimpor dari China dan India. Oleh karenanya di 2021, impor bahan baku obat dapat ditekan menjadi 75 persen.(Arfyana Citra Rahayu | Anna Suci Perwitasari)

Baca juga: Sektor Keuangan Indonesia Mulai Terdampak Virus Corona

Artikel ini telah tayang di Kontan.co.id dengan judul: Gara-gara corona, Kemenperin imbau industri farmasi cari sumber bahan baku lain

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com