Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Transaksi Kartu Uang Elektronik Bank Masih Menanjak

Kompas.com - 04/03/2020, 18:44 WIB
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Editor

Sumber

JAKARTA, KOMPAS.com - Transaksi uang elektronik berbasis kartu yang diterbitkan perbankan masih terus mengalami peningkatan di tengah maraknya uang elektronik berbasis server milik fintech saat ini.

Bank yakin transaksi uang elektronik chip masih akan terus bertumbuh sejalan dengan upaya memperluas penerimaan transaksi.

PT Bank Mandiri Tbk misalnya mencatatkan transaksi kartu e-money mencapai 100 juta per Januari 2020 dengan sales volume hampir Rp 1,5 triliun. Transaksi tersebut meningkat 5 persen secara tahunan atau year on year (yoy).

Baca juga: BI: Transaksi Uang Elektronik Melonjak 268 Persen

Senior Vice President Transaction Banking and Retail Sales Bank Mandiri Thomas Wahyudi mengatakan, sebagian besar transaksi e-money pada sektor transportasi.

Ke depan, uang elektronik chip ini akan difokuskan untuk transaksi pada lokasi yang membutuhkan pembayaran bersifat time sensitive atau pembayaran harus dilakukan secara cepat dan tidak membutuhkan sinyal seperti basement atau gedung-gedung.

"Selain itu, Bank Mandiri juga fokus untuk meningkatkan kemudahan top up e-money secara online melalui kerja sama dengan uang elektronik LinkAja dan berbagai merchant online seperti Tokopedia, Shopee, Bukalapak dan Blibli yang telah berjalan," kata Thomas pada Kontan.co.id, Rabu (4/3/2020).

Tahun ini, Bank Mandiri menargetkan transaksi e-money bisa tumbuh sekitar 10 sampai 20 persen. Sementara pada tahun 2019, transaksinya tercatat sebesar 1,2 miliar dengan sales volume Rp 16 triliun atau tumbuh 20 persen lebih secara tahunan.

Baca juga: Penyedia Uang Elektronik Wajib Pakai QRIS, Ini Komentar OVO

Sekitar 90 persen transaksi transaksi e-money tahun lalu masih bersumber dari pembayaran di sektor transportasi tahun lalu.

Namun, tahun ini transaksinya juga akan didorong pada sektor retail guna mencapai target yang sudah dipasang. Thomas bilang, transaksi di sektor retail sudah mulai naik pada Januari 2020.

Saat ini jumlah kartu e-money yang sudah beredar di seluruh Indonesia sudah mencapai 21 juta. Sampai akhir tahun ditargetkan bisa bertambah 4 juta- 5 juta kartu beredar baru.

PT Bank Negara Indonesia Tbk (BNI) juga mencatatkan pertumbuhan transaksi uang elektronik kartu. VP E-channel PT Bank Negara Indonesia Tbk (BNI) Fajar Kusuma Nugraha mengatakan, sales volume transaksi TapCash per Februari 2020 meningkat 44,91 persen (yoy).

"BNI terus melakukan ekspansi akseptasi untuk meningkatkan transaksi dan sales volume TapCash dengan melibatkan seluruh outlet BNI untuk menggarap potensi non tunai di masing-masing wilayah," kata Fajar.

Baca juga: Penggunaan Uang Elektronik Melonjak 241,2 Persen

Baca Juga: Perbankan masih percaya diri target kredit tercapai di tengah wabah virus corona

Penggunaan TapCash saat ini masih didominasi oleh transaksi di sektor transportasi dengan porsi 47,24 persen.

Namun, Fajar bilang, BNI telah memperluas area penggunaan TapCash ke segmen bisnis lain seperti ritel, perparkiran,wisata dan perkantoran serta perumahan.

Fajar melihat prospek uang elektronik kartu tahun ini masih menjanjikan karena memberikan kemudahan pembayaran.

Menurutnya, dalam dua atau tiga tahun ke depan, uang elektronik masih akan jadi pilihan masyarakat dalam bertransaksi.

Tahun ini, BNI menargetkan sales volume transaksi TapCash bisa tumbuh 52 persen. Tahun 2019, transaksi TapCash tumbuh sekitar 6 persen menjadi 55 juta.

Hanya saja saja tidak dirinci total sales volumenya. (Dina Mirayanti Hutauruk)

 

Berita ini telah tayang di Kontan.co.id dengan judul: Transaksi uang elektronik berbasis kartu milik bank masih menanjak

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kekhawatiran Inflasi Mencuat, Wall Street Berakhir di Zona Merah

Kekhawatiran Inflasi Mencuat, Wall Street Berakhir di Zona Merah

Whats New
Ada Hujan Lebat, Kecepatan Whoosh Turun hingga 40 Km/Jam, Perjalanan Terlambat

Ada Hujan Lebat, Kecepatan Whoosh Turun hingga 40 Km/Jam, Perjalanan Terlambat

Whats New
BTN Buka Kemungkinan Lebarkan Bisnis ke Timor Leste

BTN Buka Kemungkinan Lebarkan Bisnis ke Timor Leste

Whats New
[POPULER MONEY] Respons Bulog soal Program Makan Siang Gratis Butuh 6,7 Ton Beras Per Tahun | Iuran Pariwisata Bisa Bikin Tiket Pesawat Makin Mahal

[POPULER MONEY] Respons Bulog soal Program Makan Siang Gratis Butuh 6,7 Ton Beras Per Tahun | Iuran Pariwisata Bisa Bikin Tiket Pesawat Makin Mahal

Whats New
KCIC Minta Maaf Jadwal Whoosh Terlambat Gara-gara Hujan Lebat

KCIC Minta Maaf Jadwal Whoosh Terlambat Gara-gara Hujan Lebat

Whats New
Cara Pinjam Uang di Rp 5 Juta di Pegadaian, Bunga, dan Syaratnya

Cara Pinjam Uang di Rp 5 Juta di Pegadaian, Bunga, dan Syaratnya

Earn Smart
Kemenkeu Akui Pelemahan Rupiah dan Kenaikan Imbal Hasil Berdampak ke Beban Utang Pemerintah

Kemenkeu Akui Pelemahan Rupiah dan Kenaikan Imbal Hasil Berdampak ke Beban Utang Pemerintah

Whats New
Prudential Laporkan Premi Baru Tumbuh 15 Persen pada 2023

Prudential Laporkan Premi Baru Tumbuh 15 Persen pada 2023

Whats New
Bulog Siap Pasok Kebutuhan Pangan di IKN

Bulog Siap Pasok Kebutuhan Pangan di IKN

Whats New
Pintu Perkuat Ekosistem Ethereum di Infonesia

Pintu Perkuat Ekosistem Ethereum di Infonesia

Whats New
BTN Syariah Cetak Laba Bersih Rp 164,1 Miliar pada Kuartal I 2024

BTN Syariah Cetak Laba Bersih Rp 164,1 Miliar pada Kuartal I 2024

Whats New
Pegadaian Bukukan Laba Bersih Rp 1,4 Triliun pada Kuartal I 2024

Pegadaian Bukukan Laba Bersih Rp 1,4 Triliun pada Kuartal I 2024

Whats New
Program Makan Siang Gratis Butuh 6,7 Ton Beras Per Tahun, Bulog Tunggu Arahan Pemerintah

Program Makan Siang Gratis Butuh 6,7 Ton Beras Per Tahun, Bulog Tunggu Arahan Pemerintah

Whats New
BTN Cetak Laba Bersih Rp 860 Miliar pada Kuartal I 2024

BTN Cetak Laba Bersih Rp 860 Miliar pada Kuartal I 2024

Whats New
Bulog Siap Jadi Pembeli Gabah dari Sawah Hasil Teknologi Padi China

Bulog Siap Jadi Pembeli Gabah dari Sawah Hasil Teknologi Padi China

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com