Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Serikat Pekerja Sesalkan Langkah Pemerintah Datangkan Wisatawan

Kompas.com - 05/03/2020, 13:09 WIB
Ade Miranti Karunia,
Bambang P. Jatmiko

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua umum Serikat Pekerja Jalan Tol Lingkar Luar Jakarta, Mira Sumirat menyayangkan tindakan serta keputusan pemerintah mengantisipasi virus corona (Covid-19) yang kini telah menjangkiti warga negara Indonesia.

Menurut dia, pemerintah harus mencontoh negara lain, seperti Arab Saudi yang menghentikan sementara turis wisata umrah sehingga virus mematikan tersebut tidak menyebar luas. Bukan memberikan insentif kepada wisatawan dengan alasan mendorong sektor pariwisata.

"Yang kami sayangkan, kenapa di situasi saat ini, ketika negara-negara lain menutup "pintu" melarang warga negara lain masuk, tapi di Indonesia bikin karpet merah itu. Digelar karpet merah kasih diskon 50 persen kepada tiket pesawat untuk wisatawan datang itu aneh bagi kami," katanya di Jakarta, Kamis (5/3/2020).

Baca juga: IMF Kucurkan Rp 708,8 Triliun untuk Penanganan Virus Corona

Bahkan, Presiden Asosiasi Serikat Pekerja (Aspek) Indonesia ini menilai, pemerintah tidak tegas menyikapi pencegahan virus corona. "Di saat orang lain pada takut, ini malah membuka lebar-lebar," ucapnya.

Dia juga meminta kepada pemerintah agar menyiapkan alat tenaga medis serta memperhatikan kondisi para tenaga medis yang paling diandalkan untuk menangani kasus virus corona.

"Satu yang paling krusial dan ini kadang-kadang suka abai adalah para pekerja medis terdepan yang melayani. Karena Aspek Indonesia punya anggota di medis juga di rumah sakit, perawat itu kami punya dan mereka khawatir," ujar Mira.


Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

PGN Suplai Gas Bumi untuk Smelter Tembaga Freeport

PGN Suplai Gas Bumi untuk Smelter Tembaga Freeport

Whats New
KKP Kembangkan Jejaring Perbenihan Nasional Ikan Nila

KKP Kembangkan Jejaring Perbenihan Nasional Ikan Nila

Whats New
Kemenhub Evaluasi Pola Pengasuhan di STIP Jakarta

Kemenhub Evaluasi Pola Pengasuhan di STIP Jakarta

Whats New
Konsumsi Rumah Tangga Kembali Jadi Penopang Pertumbuhan Ekonomi Indonesia pada Kuartal I-2024

Konsumsi Rumah Tangga Kembali Jadi Penopang Pertumbuhan Ekonomi Indonesia pada Kuartal I-2024

Whats New
Frekuensi Perjalanan LRT Jabodebek Ditambah, Waktu Tunggu Lebih Cepat

Frekuensi Perjalanan LRT Jabodebek Ditambah, Waktu Tunggu Lebih Cepat

Whats New
Kepala Bappenas Sebut Pembangunan IKN Capai 80,82 Persen

Kepala Bappenas Sebut Pembangunan IKN Capai 80,82 Persen

Whats New
Simak Kurs Rupiah Hari Ini di BCA hingga BNI

Simak Kurs Rupiah Hari Ini di BCA hingga BNI

Spend Smart
Pabrik Sepatu Bata di Purwakarta Tutup, Bagaimana Prospek Sahamnya?

Pabrik Sepatu Bata di Purwakarta Tutup, Bagaimana Prospek Sahamnya?

Earn Smart
Ada Regulasi Ketransmigrasian Baru, Kemendes Sebut Sebagai Modal Pengembangan Transmigrasi Modern

Ada Regulasi Ketransmigrasian Baru, Kemendes Sebut Sebagai Modal Pengembangan Transmigrasi Modern

Whats New
Bagaimana Rekomendasi IHSG Pekan Ini? Simak Aneka Sentimen yang Memengaruhinya

Bagaimana Rekomendasi IHSG Pekan Ini? Simak Aneka Sentimen yang Memengaruhinya

Whats New
Kepala Bappenas: Selama 10 Tahun Terakhir, Pertumbuhan Ekonomi Stabil di Angka 5 Persen

Kepala Bappenas: Selama 10 Tahun Terakhir, Pertumbuhan Ekonomi Stabil di Angka 5 Persen

Whats New
Bank BJB Syariah Resmi Tergabung dalam Jaringan ”Link”

Bank BJB Syariah Resmi Tergabung dalam Jaringan ”Link”

Whats New
Soal Pabrik Sepatu Bata Tutup, Asosiasi: Pesanan Turun karena Lebaran

Soal Pabrik Sepatu Bata Tutup, Asosiasi: Pesanan Turun karena Lebaran

Whats New
Pabrik Sepatu Bata Tutup, Kemenaker: Semua Hak Karyawan Harus Diberikan

Pabrik Sepatu Bata Tutup, Kemenaker: Semua Hak Karyawan Harus Diberikan

Whats New
Pertumbuhan Ekonomi Indonesia 5,11 Persen pada Kuartal I-2024

Pertumbuhan Ekonomi Indonesia 5,11 Persen pada Kuartal I-2024

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com