Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Perusahaan Tertua di Dunia Usianya 1.442 Tahun, Ada di Mana?

Kompas.com - 05/03/2020, 15:33 WIB
Mutia Fauzia,
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Saat ini, banyak perusahaan di dunia yang tak bertahan lama.

Sebagai contohnya, perusahaan yang masuk dalam indeks S&P 500 di bursa saham Amerika Serikat, Wall Street, sebagian besar bertahan maksimal hingga dua dekade alias 20 tahunan.

Namun demikian, masih ada perusahaan di dunia yang bertahan hingga ribuan tahun. 

Baca juga: Perusahaan Travel Tertua Inggris Bangkrut, Ribuan Orang Terlantar

Seperti dilansir dari FastCompany yang mengutip Businessfinancing.co.uk, Kamis (5/3/2020), perusahaan tertua di dunia saat ini adalah Kong Gumi, sebuah perusahaan konstruksi asal Jepang yang memiliki spesialisasi membangun kuil peribadatan.

Perusahaan tersebut saat ini telah berusia lebih dari 14 abad, tepatnya 1.442 tahun. Kong Gumi didirikan pada tahun 578 Masehi.

Saat ini, sebagian saham dari perusahaan tersebut telah dibeli oleh sebuah konglomerasi konstruksi di Jepang. Namun demikian, hingga saat ini, bisnis pembangunan kuil masih mendominasi sektar 80 persen dari keseluruhan pendapatan perusahaan.

Di Indonesia sendiri, di dalam publikasi tersebut dikatakan, perusahaan tertua yaitu PT Pindad Indonesia (Persero) yang berdiri pada 1808.

Baca juga: 5 Perusahaan Bir Tertua di Dunia yang Kini Masih Beroperasi

Sebagai catatan, publikasi Business Financing dilakukan secara independen dan tidak bekerja sama dengan ahli sejarah profesional ataupun institusi akademis lain.

Di dalam publikasi tersebut, Business Financing melakukan pendataan atas perusahaan-perusahaan yang paling tua di masing-masing negara di dunia.

Namun demikian, hasil temuan tersebut bisa memberikan pandangan umum mengenai industri apa saja yang turut membentuk basis perekonomian sebuah negara.

Dalam beberapa kasus, publikasi tersebut juga mengungkapkan aspek sejarah yang lebih gelap, seperti ketika negara-negara tertentu mengumpulkan kekayaannya dari perbudakan dan kolonialisme.

Baca juga: Visa, Salah Satu Perusahaan Fintech Tertua di Dunia

Di Amerika Serikat misalnya, perusahaan tertua yang hingga saat ini masih berdiri adalah Shirley Plantation di Virginia.

Perusahaan tersebut berdiri sejak 1613, dan memiliki bisnis utama perkebunan tembakau. Tembakau yang dihasilkan dikirimkan ke negara-negara jajahan dan Eropa, dan keberlanjutan bisnis perusahaan dijalankan melalui sistem perbudakan.

Kolonialisme pun juga terlihat di beberapa wilayah lain. Seperti di Kongo, perusahaan tertua di negara tersebut berdiri pada 1889 ketika negara tersebut berada di bawah jajahan Belgia.

Perusahaan tersebut merupakan perusahaan pembuatan rel kereta api dengan nama Perancis Société Nationale des Chemins de Fer du Congo. Hingga saat ini, perusahaan tersebut berada di bawah kepemilikan pemerintah Congo.

Baca juga: Produsen Senjata Api Tertua di AS Ajukan Pailit

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kinerja Pegawai Bea Cukai 'Dirujak' Netizen, Ini Respon Sri Mulyani

Kinerja Pegawai Bea Cukai "Dirujak" Netizen, Ini Respon Sri Mulyani

Whats New
Pembatasan Impor Barang Elektronik Dinilai Bisa Dorong Pemasok Buka Pabrik di RI

Pembatasan Impor Barang Elektronik Dinilai Bisa Dorong Pemasok Buka Pabrik di RI

Whats New
Sukuk Wakaf Ritel adalah Apa? Ini Pengertian dan Karakteristiknya

Sukuk Wakaf Ritel adalah Apa? Ini Pengertian dan Karakteristiknya

Work Smart
Viral Mainan 'Influencer' Tertahan di Bea Cukai, Ini Penjelasan Sri Mulyani

Viral Mainan "Influencer" Tertahan di Bea Cukai, Ini Penjelasan Sri Mulyani

Whats New
Harga Emas ANTAM: Detail Harga Terbaru Pada Minggu 28 April 2024

Harga Emas ANTAM: Detail Harga Terbaru Pada Minggu 28 April 2024

Spend Smart
Harga Emas Terbaru 28 April 2024 di Pegadaian

Harga Emas Terbaru 28 April 2024 di Pegadaian

Spend Smart
Investasi Aman, Apa Perbedaan SBSN dan SUN?

Investasi Aman, Apa Perbedaan SBSN dan SUN?

Work Smart
Harga Bahan Pokok Minggu 28 April 2024, Harga Daging Ayam Ras Naik

Harga Bahan Pokok Minggu 28 April 2024, Harga Daging Ayam Ras Naik

Whats New
SILO Layani Lebih dari 1 Juta Pasien pada Kuartal I 2024

SILO Layani Lebih dari 1 Juta Pasien pada Kuartal I 2024

Whats New
Bulog Diminta Lebih Optimal dalam Menyerap Gabah Petani

Bulog Diminta Lebih Optimal dalam Menyerap Gabah Petani

Whats New
Empat Emiten Bank Ini Bayar Dividen pada Pekan Depan

Empat Emiten Bank Ini Bayar Dividen pada Pekan Depan

Whats New
[POPULER MONEY] Sri Mulyani 'Ramal' Ekonomi RI Masih Positif | Genset Mati, Penumpang Argo Lawu Dapat Kompensasi 50 Persen Harga Tiket

[POPULER MONEY] Sri Mulyani "Ramal" Ekonomi RI Masih Positif | Genset Mati, Penumpang Argo Lawu Dapat Kompensasi 50 Persen Harga Tiket

Whats New
Ketahui, Pentingnya Memiliki Asuransi Kendaraan di Tengah Risiko Kecelakaan

Ketahui, Pentingnya Memiliki Asuransi Kendaraan di Tengah Risiko Kecelakaan

Spend Smart
Perlunya Mitigasi Saat Rupiah 'Undervalued'

Perlunya Mitigasi Saat Rupiah "Undervalued"

Whats New
Ramai Alat Belajar Siswa Tunanetra dari Luar Negeri Tertahan, Bea Cukai Beri Tanggapan

Ramai Alat Belajar Siswa Tunanetra dari Luar Negeri Tertahan, Bea Cukai Beri Tanggapan

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com