WASHINGTON, KOMPAS.com - Bank Sentral Amerika Serikat The Federal Reserve untuk ketiga kalinya dalam minggu ini kembali mengintervensi pasar keuangan.
Dikutip CNBC, Jumat (13/3/2020), The Fed meningkatkan pembelian surat berharga di pasar keuangan seiring dengan gejolak yang terjadi akibat virus corona.
"Perubahan ini dilakukan untuk menengahi disrupsi yang tidak biasa di pasar keuangan, terutama obligasi seiring dengan wabah virus corona," ujar New York Fed dalam keterangan tertulisnya.
Baca juga: BI: The Fed Pangkas Suku Bunganya Bisa Menjadi Berkah buat Pasar Asia
Pada perdagangan Kamis (13/3/2020), pasar saham Amerika Serikat, Wall Street menunjukkan kinerja terburuknya sejak 1987 akibat aksi jual saham secara besar-besaran.
Aksi jual saham tersebut menyusul kepanikan investor akibat wabah virus corona yang kian meluas dan berdampak pada perekonomian.
Meski Bank Sentral setempat telah mengumumkan intervensi di pasar keuangan tersebut, namun kinerja Wall Street belum menunjukkan perbaikan.
Bahkan hingga akhir perdagangan, indeks Dow Jones Industrial Average terkoreksi hingga 9,9 persen.
Beberapa pelaku pasar mengaku skeptis dengan langkah The Fed. Mereka menilai langkah tersebut cukup untuk menahan laju pasar yang terus merosot.
Baca juga: Goldman Sach Prediksi The Fed Segera Turunkan Suku Bunga Acuan
Di dalam pengumumannya, The Fed menyatakan bakal meningkatkan skala pembelian suray pemerintah yang tadinya sebesar 60 miliar dollar AS di surat berharga jangka pendek.
The Fed pun akan memperluas jangkauan intervensinya ke berbagai instrumen lain dengan jangka waktu jatuh tempo yang lebih lama.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.