Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Anjlok, Rupiah Ditutup Dekati Rp 15.000 Per Dollar AS

Kompas.com - 16/03/2020, 16:33 WIB
Kiki Safitri,
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Nilai tukar rupiah terhadap dollar AS pada penutupan perdagangan di pasar spot Senin (16/3/2020) kembali anjlok.

Mengutip data Bloomberg, rupiah ditutup pada level 14.932 per dollar AS. Rupiah melemah 155 poin sebesar 1,05 persen dibanding penutupan pada Jumat (13/3/2020), yakni Rp 14.778 per dollar AS.

Direktur PT TRFX Garuda Berjangka Ibrahim mengatakan, sentimen internal berupa rilis Badan Pusat Statistik (BPS) yang menyebut neraca perdagangan Indonesia (NPI) surplus tidak direspon masyarakat.

Baca juga: Awali Pekan, Rupiah Pagi Menguat

"Pasar kurang merespon surplus NPI karena saat ini pemerintah sedang fokus penanganan virus corona yang sudah merebak di seluruh negeri sehingga perlu penanganan yang serius dari pemerintah," kata Ibrahim.

Hari ini, BPS merilis neraca perdagangan pada Februari 2020 yang mengalami surplus sebesar 2,34 miliar dollar AS.

Angka ekspor Indonesia mencapai 13,94 miliar dollar AS dan impor sebesar 11,60 miliar dollar AS.

"Surplus terjadi karena kenaikan ekspor dan turunnya impor," jelasnya.

Baca juga: Pekan lalu Sentuh Level Terendah sejak November 2018, Bagaiman Nasib Rupiah Hari Ini?

Sementara itu, bank sentral Amerika Serikat Federal Reserve pada Minggu (15/3/2020) mengejutkan pelaku pasar dengan mengumumkan penurunan suku bunga acuan dan memangkas Federal Funds Rate 100 basis poin (bps) menjadi 0-0,25 persen.

Angka ini merupakan rekor terendah sejak 2015.

"Ini adalah pemangkasan suku bunga kedua oleh bank sentral dalam waktu kurang dari dua minggu karena memberikan penurunan suku bunga langka pada awal bulan," ungkapnya.

The Fed juga mengumumkan program quantitative easing yang melibatkan pembelian aset senilai 700 miliar dollar AS yang berada di atas suntikan pada Jumat lalu sebesar 1,75 triliun dollar AS.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tak Perlu ke Dukcapil, Ini Cara Cetak Kartu Keluarga secara Online

Tak Perlu ke Dukcapil, Ini Cara Cetak Kartu Keluarga secara Online

Earn Smart
Laba Bank Tumbuh Terbatas, Pengamat: Pengaruh Kondisi Ekonomi Secara Umum

Laba Bank Tumbuh Terbatas, Pengamat: Pengaruh Kondisi Ekonomi Secara Umum

Whats New
Jumlah Kunjungan Warga RI ke Singapura Meningkat Gara-gara Konser Taylor Swift

Jumlah Kunjungan Warga RI ke Singapura Meningkat Gara-gara Konser Taylor Swift

Whats New
Pasca Halving Bitcoin, Apa yang Harus Dicermati Investor?

Pasca Halving Bitcoin, Apa yang Harus Dicermati Investor?

Earn Smart
KJRI Cape Town Gelar 'Business Matching' Pengusaha RI dan Afrika Selatan

KJRI Cape Town Gelar "Business Matching" Pengusaha RI dan Afrika Selatan

Whats New
Baru 4 Bulan, Sudah 11 Bank Perekonomian Rakyat yang Tumbang

Baru 4 Bulan, Sudah 11 Bank Perekonomian Rakyat yang Tumbang

Whats New
Maskapai Akui Tak Terdampak Pengurangan Bandara Internasional

Maskapai Akui Tak Terdampak Pengurangan Bandara Internasional

Whats New
Bank BTPN Raup Laba Bersih Rp 544 Miliar per Maret 2024

Bank BTPN Raup Laba Bersih Rp 544 Miliar per Maret 2024

Whats New
Melalui Aplikasi Livin' Merchant, Bank Mandiri Perluas Jangkauan Nasabah UMKM

Melalui Aplikasi Livin' Merchant, Bank Mandiri Perluas Jangkauan Nasabah UMKM

Whats New
Hari Tuna Sedunia, KKP Perluas Jangkauan Pasar Tuna Indonesia

Hari Tuna Sedunia, KKP Perluas Jangkauan Pasar Tuna Indonesia

Whats New
Terima Peta Jalan Aksesi Keanggotaan OECD, Indonesia Siap Tingkatkan Kolaborasi dan Partisipasi Aktif dalam Tatanan Dunia

Terima Peta Jalan Aksesi Keanggotaan OECD, Indonesia Siap Tingkatkan Kolaborasi dan Partisipasi Aktif dalam Tatanan Dunia

Whats New
Pasarkan Produk Pangan dan Furnitur, Kemenperin Gandeng Pengusaha Ritel

Pasarkan Produk Pangan dan Furnitur, Kemenperin Gandeng Pengusaha Ritel

Whats New
Punya Manfaat Ganda, Ini Cara Unit Link Menunjang Masa Depan Gen Z

Punya Manfaat Ganda, Ini Cara Unit Link Menunjang Masa Depan Gen Z

BrandzView
Asosiasi Dukung Pemerintah Cegah Penyalahgunaan Narkoba pada Rokok Elektrik

Asosiasi Dukung Pemerintah Cegah Penyalahgunaan Narkoba pada Rokok Elektrik

Whats New
Impor Bahan Baku Pelumas Tak Lagi Butuh Pertek dari Kemenperin

Impor Bahan Baku Pelumas Tak Lagi Butuh Pertek dari Kemenperin

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com