Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dampak Corona, Klaim Tunjangan Pengangguran di AS Melonjak

Kompas.com - 26/03/2020, 18:04 WIB
Fika Nurul Ulya,
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Tim Redaksi

Sumber Reuters

WASHINGTON, KOMPAS.com - Jumlah pengangguran di Amerika Serikat (AS) yang mengajukan klaim unemployment benefit (tunjangan pengangguran) terus berpacu ke rekor tertinggi.

Dilaporkan jumlah klaim mencapai 4 juta pada pekan lalu.

Dikutip dari Reuters, Kamis (26/3/2020), laporan jumlah klaim yang diterbitkan oleh Kementerian Tenaga Kerja AS itu merupakan bukti yang jelas akibat dampak buruk virus corona (Covid-19) pada perekonomian.

Baca juga: The Fed Gelontorkan Stimulus, Beli Obligasi hingga 300 Miliar Dollar AS untuk UKM

Hal itu memaksa bank sentral AS Federal Reserve (The Fed) mengambil langkah-langkah luar biasa dan membuat senat menyetujui pengucuran dana sebesar 2 triliun dollar AS sebagai paket stimulus.

Ekonom-ekonom setempat mengatakan, laporan klaim yang membludak merupakan bukti ekonomi sudah resesi. Pasalnya, angka klaim mingguan adalah indikator pasar tenaga kerja yang paling tepat waktu.

Menurut survei dengan para ekonom, klaim awal tunjangan pengangguran di negara itu mungkin bisa melonjak sampai 1 juta pada pekan yang berakhir 21 Maret lalu. Angka itu melampaui rekor pada tahun 1982, yakni sebesar 695.000 orang.

Kepala Ekonom Societe Generale di New York Stephen Gallagher mengatakan, virus corona mampu membuat perubahan yang sangat mendadak dan dramatis. PHK merupakan salah satu respon dari perubahan itu.

Baca juga: AS Akan Gelontorkan Rp 33.000 Triliun untuk Atasi Dampak Virus Corona

"PHK adalah bagian dari perubahan itu dan pelamar tampaknya telah membanjiri kantor asuransi pengangguran negara dalam rentang waktu yang sangat singkat," ujarnya dikutip Reuters, Kamis (26/3/2020).

Bahkan, laman resmi ketenagakerjaan selalu penuh sehingga hang karena lalu lintas yang padat.

Data mentah yang dijabarkan para ekonom dari berbagai negara bagian menunjukkan lompatan signifikan. Morgan Stanley misalnya, memperkirkan klaim melonjak hingga 550.000 untuk California.

Gubernur California Gavin Newsom mengatakan, awal pekan ini saja pengajuan baru tunjangan pengangguran mampu mencapai 106.000 per hari.

Sementara di New York, yang menjadi pusat wabah virus corona, diperkirakan mengalami peningkatan klaim sebesar 210.000. Aplikasi ketenagakerjaan di Washington pun meningkat sekitar 100.000.

Baca juga: Stimulus Ekonomi Makin Terang, Indeks Saham AS Ditutup Menguat

Ekonom Morgan Stanley di New York, Jan Kozak mengatakan, laporan klaim beberapa negara bagian bahkan telah menggunakan sistem manual, sebagai antisipasi lonjakan klaim.

Dengan sistem manual, sudah pasti akan membutuhkan waktu lama untuk proses pengarsipan dan penanganannya.

"Ini berarti sebenarnya sudah ada sekitar 3,4 juta klaim yang kami perkirakan mungkin telah menyebar pada minggu ini juga," ujar Kozak.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Sucor Sekuritas Ajak Masyarakat Belajar Investasi lewat Kompetisi 'Trading'

Sucor Sekuritas Ajak Masyarakat Belajar Investasi lewat Kompetisi "Trading"

Earn Smart
Kunker di Jateng, Plt Sekjen Kementan Dukung Optimalisasi Lahan Tadah Hujan lewat Pompanisasi

Kunker di Jateng, Plt Sekjen Kementan Dukung Optimalisasi Lahan Tadah Hujan lewat Pompanisasi

Whats New
Sudah Masuk Musim Panen Raya, Impor Beras Tetap Jalan?

Sudah Masuk Musim Panen Raya, Impor Beras Tetap Jalan?

Whats New
Bank Sentral Eropa Bakal Pangkas Suku Bunga, Apa Pertimbangannya?

Bank Sentral Eropa Bakal Pangkas Suku Bunga, Apa Pertimbangannya?

Whats New
Pasokan Gas Alami 'Natural Decline', Ini Strategi PGN Jaga Distribusi

Pasokan Gas Alami "Natural Decline", Ini Strategi PGN Jaga Distribusi

Whats New
BTN Pastikan Dana Nasabah Tidak Hilang

BTN Pastikan Dana Nasabah Tidak Hilang

Whats New
Kartu Prakerja Gelombang 67 Resmi Dibuka, Ini Syarat dan Cara Daftarnya

Kartu Prakerja Gelombang 67 Resmi Dibuka, Ini Syarat dan Cara Daftarnya

Work Smart
Peringati Hari Buruh, SP PLN Soroti soal Keselamatan Kerja hingga Transisi Energi

Peringati Hari Buruh, SP PLN Soroti soal Keselamatan Kerja hingga Transisi Energi

Whats New
Cara Pasang Listrik Baru melalui PLN Mobile

Cara Pasang Listrik Baru melalui PLN Mobile

Work Smart
Bicara soal Pengganti Pertalite, Luhut Sebut Sedang Hitung Subsidi untuk BBM Bioetanol

Bicara soal Pengganti Pertalite, Luhut Sebut Sedang Hitung Subsidi untuk BBM Bioetanol

Whats New
Bahlil Dorong Kampus di Kalimantan Jadi Pusat Ketahanan Pangan Nasional

Bahlil Dorong Kampus di Kalimantan Jadi Pusat Ketahanan Pangan Nasional

Whats New
Luhut Sebut Starlink Elon Musk Segera Meluncur 2 Minggu Mendatang

Luhut Sebut Starlink Elon Musk Segera Meluncur 2 Minggu Mendatang

Whats New
Kenaikan Tarif KRL Jabodetabek Sedang Dikaji, MTI Sebut Tak Perlu Diberi Subsidi PSO

Kenaikan Tarif KRL Jabodetabek Sedang Dikaji, MTI Sebut Tak Perlu Diberi Subsidi PSO

Whats New
Bahlil Ungkap 61 Persen Saham Freeport Bakal Jadi Milik Indonesia

Bahlil Ungkap 61 Persen Saham Freeport Bakal Jadi Milik Indonesia

Whats New
Cadangan Beras Pemerintah 1,6 Juta Ton, Bos Bulog: Tertinggi dalam 4 Tahun

Cadangan Beras Pemerintah 1,6 Juta Ton, Bos Bulog: Tertinggi dalam 4 Tahun

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com