Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Luhut Soal BLT: Presiden Selalu Berpikiran, Orang Susah Jangan Ditambah Susah

Kompas.com - 31/03/2020, 16:19 WIB
Rully R. Ramli,
Yoga Sukmana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Pemerintah masih mengkaji skema dan besaran pemberian bantuan langsung tunai (BLT) kepada masyarakat miskin yang terdampak pandemi virus corona (Covid-19).

Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan mengungkapkan, rencana pemberian BLT tersebut didasari pemikiran Presiden Joko Widodo.

"Intinya itu begini, Presiden itu selalu berpikiran begini, orang susah jangan ditambahin susah lagi gitu loh. Karena mungkin beliau pernah mengalami keadaan susah waktu masa kecil," tuturnya dalam unggahan video resmi Kemenko Kemaritiman dan Investasi, Jakarta, Selasa (31/3/2020).

Baca juga: Fakta-fakta Kesibukan PNS Selama Diizinkan Kerja dari Rumah

Oleh karenanya, pemerintah tengah memfinalisasi skema pemberian BLT sebagai salah satu bentuk stimulus terhadap masyarakat yang merugi akibat virus corona.

Pria yang saat ini juga menjabat sebagai Pelaksana Tugas Menteri Perhubungan itu menambahkan, saat ini Menteri Keuangan Sri Mulyani masih menggodok kebijakan pemberian BLT, apakah akan diberikan kepada 20 atau 40 persen masyarakat menengah ke bawah.

"Jadi sekarang begini sekarang Bu Ani (Sri Mulyani) lagi ngitung gimana 40 persen (warga) ke bawah ada BLT, apakah 40 atau 20 persen lagi dihitung dengan cermat," ucapnya.

Baca juga: Pemerintah Susun Skema untuk Pemberian BLT bagi Pekerja Harian dan UKM

Dengan diberikannya BLT, Luhut berharap permasalahan yang menyangkut perekonomian akibat virus corona dapat diminimalisir.

Sehingga, nantinya pemerintah dapat fokus menerapkan kebijakan yang berkaitan dengan pemutusan rantai penyebaran virus corona, yakni social dan physical distancing.

"Penularan ini, itu sangat kental dengan kalau kita tidak melaksanakan social distancing atau jaga jarak itu dengan baik," ucapnya.

Baca juga: Jiwasraya Bayar Klaim Rp 470 Miliar ke 1.500 Nasabah

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Cara Bayar Pajak Daerah secara Online lewat Tokopedia

Cara Bayar Pajak Daerah secara Online lewat Tokopedia

Spend Smart
Apa Itu 'Cut-Off Time' pada Investasi Reksadana?

Apa Itu "Cut-Off Time" pada Investasi Reksadana?

Earn Smart
Mengenal Apa Itu 'Skimming' dan Cara Menghindarinya

Mengenal Apa Itu "Skimming" dan Cara Menghindarinya

Earn Smart
BRI Beri Apresiasi untuk Restoran Merchant Layanan Digital

BRI Beri Apresiasi untuk Restoran Merchant Layanan Digital

Whats New
Kemenhub Tingkatkan Kualitas dan Kompetensi SDM Angkutan Penyeberangan

Kemenhub Tingkatkan Kualitas dan Kompetensi SDM Angkutan Penyeberangan

Whats New
CGAS Raup Pendapatan Rp 130,41 Miliar pada Kuartal I 2024, Didorong Permintaan Ritel dan UMKM

CGAS Raup Pendapatan Rp 130,41 Miliar pada Kuartal I 2024, Didorong Permintaan Ritel dan UMKM

Whats New
Simak Cara Menyiapkan Dana Pendidikan Anak

Simak Cara Menyiapkan Dana Pendidikan Anak

Earn Smart
HET Beras Bulog Naik, YLKI Khawatir Daya Beli Masyarakat Tergerus

HET Beras Bulog Naik, YLKI Khawatir Daya Beli Masyarakat Tergerus

Whats New
Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Lampaui Malaysia hingga Amerika Serikat

Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Lampaui Malaysia hingga Amerika Serikat

Whats New
KKP Terima 99.648 Ekor Benih Bening Lobster yang Disita TNI AL

KKP Terima 99.648 Ekor Benih Bening Lobster yang Disita TNI AL

Rilis
Di Hadapan Menko Airlangga, Wakil Kanselir Jerman Puji Pertumbuhan Ekonomi Indonesia

Di Hadapan Menko Airlangga, Wakil Kanselir Jerman Puji Pertumbuhan Ekonomi Indonesia

Whats New
Soal Rencana Kenaikan Tarif KRL, Anggota DPR: Jangan Sampai Membuat Penumpang Beralih...

Soal Rencana Kenaikan Tarif KRL, Anggota DPR: Jangan Sampai Membuat Penumpang Beralih...

Whats New
Menteri ESDM Pastikan Perpanjangan Izin Tambang Freeport Sampai 2061

Menteri ESDM Pastikan Perpanjangan Izin Tambang Freeport Sampai 2061

Whats New
Pertumbuhan Ekonomi 5,11 Persen, Sri Mulyani: Indonesia Terus Tunjukan 'Daya Tahannya'

Pertumbuhan Ekonomi 5,11 Persen, Sri Mulyani: Indonesia Terus Tunjukan "Daya Tahannya"

Whats New
“Wanti-wanti” Mendag Zulhas ke Jastiper: Ikuti Aturan, Kirim Pakai Kargo

“Wanti-wanti” Mendag Zulhas ke Jastiper: Ikuti Aturan, Kirim Pakai Kargo

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com