Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
KILAS

Sejalan dengan PLN, Ini Upaya PGN Dukung Aktivitas Masyarakat di Rumah

Kompas.com - 31/03/2020, 20:41 WIB
Anggara Wikan Prasetya,
Mikhael Gewati

Tim Redaksi

KOMPAS.com – PT Perusahaan Gas Negara (PGN) sejalan dengan PLN untuk mendukung aktivitas masyarakat di rumah guna meminimalkan penyebaran coronavirus disease 2019 (Covid-19).

Jika PLN siaga menjaga pasokan listrik dan menerapkan standar lebih tinggi pada penyediaan listrik, maka PGN terus berupaya memastikan keandalan pasokan energi bahan bakar untuk pembangkit listrik.

“Aktivitas di rumah membuat kebutuhan listrik masyarakat di rumah akan meningkat,” kata Direktur Komersial PGN Dilo Seno Widagdo dalam keterangan tertulis, Selasa (31/3/2020).

Oleh karena itu, PGN pun memastikan pasokan gas bumi ke sektor kelistrikan akan tetap aman selama pandemi Covid-19 di berbagai wilayah Indonesia.

Baca juga: PGN Anggarkan Bantuan Rp 1,3 Miliar untuk Penanganan Pandemi Covid-19

Selama ini, PLN menyerap sekitar 41 persen dari total penyaluran gas bumi PGN per hari. Pemanfaatan gas bumi ke sektor listrik itu juga merupakan upaya memperkuat ketahanan nasional.

Hal itu membuktikan gas bumi ramah lingkungan, efisien, dan banyak terdapat di dalam negeri. Terlebih harga gas bumi dalam satu dekade terakhir terbukti stabil.

"Kami akan optimalkan pasokan gas baik dari jaringan pipa seperti South Sumatra-West Java (SSWJ) atau infrastruktur Floating Storage Regasification Unit (FSRU) dari Nusantara Regas dan PT Perta Arun Gas (PAG) dengan total dukungan sekitar 2.100 Mega Watt (MW),” imbuh Dilo.

Pihaknya juga menyiapkan cadangan dengan penyediaan gas alam cair yang siap memasok kebutuhan PLN dan sektor listrik lain.

Baca juga: Ini Langkah PGN untuk Menanggulangi Penyebaran Virus Corona

Selama Januari-Maret 2020, PGN telah memasok gas bumi ke berbagai pembangkit listrik PLN dengan rata-rata volume pemakaian sebesar 331 billion british thermal unit per hari (BBTUD). Total pasokan gas tersebut mampu menghasilkan tenaga listrik sebanyak 1.600 MW.

"Pemanfaatan gas bumi untuk sektor kelistrikan juga membantu mengurangi ketergantungan pada energi impor dan subsidi BBM,” kata Dilo.

Ia melanjutkan, optimalisasi pemanfaatan gas bumi juga merupakan upaya PGN untuk menjadikan energi dalam negeri bagi sebesar-besarnya kemakmuran rakyat.

Listrik, kebutuhan primer masyarakat

Sementara itu menurut Sekretaris PGN Rachmat Hutama, listrik memang merupakan kebutuhan primer masyarakat.

Dengan kebutuhan listrik yang tercukupi, masyarakat akan tetap nyaman dan produktif saat beraktivitas di rumah.

Oleh karena itu, PGN berkomitmen untuk bersinergi dengan PLN untuk meningkatkan utilisasi gas di sektor listrik.

Dukungan PGN di sektor listrik juga ditunjukkan pada kapasitas mengelola dan mengembangkan infrastruktur gas bumi, termasuk small scale gas alam cair.

Baca juga: Di Tengah Pandemi Covid-19, PGN Tetap Jaga Kestabilan Aliran Gas dan Kualitas Layanan

Halaman:


Terkini Lainnya

Harga Emas Terbaru 28 April 2024 di Pegadaian

Harga Emas Terbaru 28 April 2024 di Pegadaian

Spend Smart
Investasi Aman, Apa Perbedaan SBSN dan SUN?

Investasi Aman, Apa Perbedaan SBSN dan SUN?

Work Smart
Harga Bahan Pokok Minggu 28 April 2024, Harga Daging Ayam Ras Naik

Harga Bahan Pokok Minggu 28 April 2024, Harga Daging Ayam Ras Naik

Whats New
SILO Layani Lebih dari 1 Juta Pasien pada Kuartal I 2024

SILO Layani Lebih dari 1 Juta Pasien pada Kuartal I 2024

Whats New
Bulog Diminta Lebih Optimal dalam Menyerap Gabah Petani

Bulog Diminta Lebih Optimal dalam Menyerap Gabah Petani

Whats New
Empat Emiten Bank Ini Bayar Dividen pada Pekan Depan

Empat Emiten Bank Ini Bayar Dividen pada Pekan Depan

Whats New
[POPULER MONEY] Sri Mulyani 'Ramal' Ekonomi RI Masih Positif | Genset Mati, Penumpang Argo Lawu Dapat Kompensasi 50 Persen Harga Tiket

[POPULER MONEY] Sri Mulyani "Ramal" Ekonomi RI Masih Positif | Genset Mati, Penumpang Argo Lawu Dapat Kompensasi 50 Persen Harga Tiket

Whats New
Ketahui, Pentingnya Memiliki Asuransi Kendaraan di Tengah Risiko Kecelakaan

Ketahui, Pentingnya Memiliki Asuransi Kendaraan di Tengah Risiko Kecelakaan

Spend Smart
Perlunya Mitigasi Saat Rupiah 'Undervalued'

Perlunya Mitigasi Saat Rupiah "Undervalued"

Whats New
Ramai Alat Belajar Siswa Tunanetra dari Luar Negeri Tertahan, Bea Cukai Beri Tanggapan

Ramai Alat Belajar Siswa Tunanetra dari Luar Negeri Tertahan, Bea Cukai Beri Tanggapan

Whats New
Sri Mulyani Jawab Viral Kasus Beli Sepatu Rp 10 Juta Kena Bea Masuk Rp 31 Juta

Sri Mulyani Jawab Viral Kasus Beli Sepatu Rp 10 Juta Kena Bea Masuk Rp 31 Juta

Whats New
Sri Mulyani Jelaskan Duduk Perkara Alat Belajar Tunanetra Milik SLB yang Ditahan Bea Cukai

Sri Mulyani Jelaskan Duduk Perkara Alat Belajar Tunanetra Milik SLB yang Ditahan Bea Cukai

Whats New
Apa Itu Reksadana Terproteksi? Ini Pengertian, Karakteristik, dan Risikonya

Apa Itu Reksadana Terproteksi? Ini Pengertian, Karakteristik, dan Risikonya

Work Smart
Cara Transfer BNI ke BRI lewat ATM dan Mobile Banking

Cara Transfer BNI ke BRI lewat ATM dan Mobile Banking

Spend Smart
Suku Bunga Acuan Naik, Apa Dampaknya ke Industri Multifinance?

Suku Bunga Acuan Naik, Apa Dampaknya ke Industri Multifinance?

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com