Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Produsen Perlengkapan Outdoor Ini Banting Setir Produksi APD

Kompas.com - 03/04/2020, 17:21 WIB
Fika Nurul Ulya,
Yoga Sukmana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Dampak wabah virus corona (Covid-19) tak membuat salah produsen merek dagang dan pakaian outdoor asal Indonesia, Alpina, patah arang.

Wabah virus corona membuat pendiri Alpina, Paidjan Adriyanto putar otak agar bisnisnya tetap berjalan dan mampu menggaji karyawan. Hasilnya, Alpina mulai memproduksi Alat Pelindung Diri (APD) sejak 2 pekan lalu.

"Karena keterpaksaan ini. Jualan ransel, alat-alat outdoor sudah enggak jalan sama sekali. Ya saya alihkan, saya balikkan (banting setir) produksi APD. Akhirnya saya kerjakan," kata pria yang akrap disapa Yanto itu kepada Kompas.com, Jumat (3/4/2020).

Baca juga: Pengumuman! Klaim Token Listrik Gratis Lewat WhatsApp Baru Bisa Dilakukan 6 April

Yanto mengatakan, pembuatan APD bermula dari banyak pihak yang mencari perlengkapan pelindung diri di tokonya, seperti jas hujan dan ponco model jaket dengan aksen ritsleting di sisi kanan dan kiri. Mereka terpaksa mencari jas hujan karena keterbatasan pasokan APD.

Semakin lama, Yanto melihat permintaan semakin berkembang. Alhasil, dia berinisiatif membuat APD khusus yang dibanderol seharga Rp 240.000 per pcs.

"Yang membedakan APD dengan ponco adalah APD menutupi seluruh badan. Kami desain dengan ritsleting ganda di bagian atas dan bawah sehingga memudahkan petugas medis ke toilet," ucapnya.

Dari inisiatif itu, pendapatan Alpina mampu ditopang oleh APD meski tak terlalu signifikan karena keterbatasan produksi. Terbatasnya produksi disebabkan adanya kebijakan penutupan sejumlah jalan maupun karantina wilayah spasial di Bandung.

Baca juga: Pelanggan Listrik 900 VA Kode R1M Tak Dapat Diskon, Ini Alasannya

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Utang Pemerintah ke Bulog Capai Rp 16 Triliun, Dirut: Hampir Semua Sudah Dibayarkan

Utang Pemerintah ke Bulog Capai Rp 16 Triliun, Dirut: Hampir Semua Sudah Dibayarkan

Whats New
Kian Susut, Surplus APBN Tinggal Rp 8,1 Triliun

Kian Susut, Surplus APBN Tinggal Rp 8,1 Triliun

Whats New
IHSG Turun 34 Poin, Rupiah Melemah di Awal Sesi

IHSG Turun 34 Poin, Rupiah Melemah di Awal Sesi

Whats New
Harga Emas Dunia Menguat Usai Rilis Data Pertumbuhan Ekonomi AS

Harga Emas Dunia Menguat Usai Rilis Data Pertumbuhan Ekonomi AS

Whats New
Simak Rincian Kurs Rupiah Hari Ini di BCA hingga BNI

Simak Rincian Kurs Rupiah Hari Ini di BCA hingga BNI

Whats New
Daftar 30 Mitra Distribusi Pembelian Sukuk Tabungan ST012 dan Linknya

Daftar 30 Mitra Distribusi Pembelian Sukuk Tabungan ST012 dan Linknya

Whats New
Lowongan Kerja PT Honda Prospect Motor untuk S1, Ini Persyaratannya

Lowongan Kerja PT Honda Prospect Motor untuk S1, Ini Persyaratannya

Whats New
Sudah Bisa Dibeli, Ini Besaran Kupon Sukuk Tabungan ST012

Sudah Bisa Dibeli, Ini Besaran Kupon Sukuk Tabungan ST012

Whats New
Revisi Target Penyaluran Kredit, BTN Antisipasi Era Suku Bunga Tinggi

Revisi Target Penyaluran Kredit, BTN Antisipasi Era Suku Bunga Tinggi

Whats New
Mampukah IHSG Bangkit Hari Ini ? Simak Analisis dan Rekomendasi Sahamnya

Mampukah IHSG Bangkit Hari Ini ? Simak Analisis dan Rekomendasi Sahamnya

Whats New
Kekhawatiran Inflasi Mencuat, Wall Street Berakhir di Zona Merah

Kekhawatiran Inflasi Mencuat, Wall Street Berakhir di Zona Merah

Whats New
Ada Hujan Lebat, Kecepatan Whoosh Turun hingga 40 Km Per Jam, Perjalanan Terlambat

Ada Hujan Lebat, Kecepatan Whoosh Turun hingga 40 Km Per Jam, Perjalanan Terlambat

Whats New
BTN Buka Kemungkinan Lebarkan Bisnis ke Timor Leste

BTN Buka Kemungkinan Lebarkan Bisnis ke Timor Leste

Whats New
[POPULER MONEY] Respons Bulog soal Program Makan Siang Gratis Butuh 6,7 Ton Beras Per Tahun | Iuran Pariwisata Bisa Bikin Tiket Pesawat Makin Mahal

[POPULER MONEY] Respons Bulog soal Program Makan Siang Gratis Butuh 6,7 Ton Beras Per Tahun | Iuran Pariwisata Bisa Bikin Tiket Pesawat Makin Mahal

Whats New
KCIC Minta Maaf Jadwal Whoosh Terlambat gara-gara Hujan Lebat

KCIC Minta Maaf Jadwal Whoosh Terlambat gara-gara Hujan Lebat

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com