Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Begini Cara Kelola Uang Saat Pandemi, Bisa Buat Dana Darurat

Kompas.com - 13/04/2020, 16:10 WIB
Fika Nurul Ulya,
Yoga Sukmana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Merebaknya penyebaran virus corona (Covid-19) membuat sebagian perusahaan menerapkan kebijakan Work From Home (WFH).

WFH mungkin saja membuat Anda bosan karena tidak bisa berjalan-jalan melakukan aktifitas di luar rumah. Namun di sisi lain, WFH bisa menghemat biaya transportasi dan waktu yang biasanya terjebak macet saat pergi maupun pulang kerja.

Kendati demikian, kelebihan dana transportasi dan waktu bisa saja membuat Anda kalap untuk sering "ngemil" atau belanja online yang sebenarnya bukan keperluan utama Anda.

Baca juga: Ada Diskon 50 Persen Biaya Pengiriman APD, Ini Syaratnya

Investment Specialist PT Manulife Aset Manajemen Indonesia (MAMI), Dimas Ardhinugraha mengatakan, kelebihan waktu dan dana transportasi harus dikelola dengan baik,

"Pernahkah Anda berpikir, kalau pandemi ini berkepanjangan, apa yang akan terjadi dengan keuangan keluarga Anda, dan bagaimana sebaiknya mengelola penghasilan yang didapat saat ini?," kata Dimas dalam laporannya, Senin (13/4/2020).

Untuk itu, simak cara memanfaatkan dana dan waktu yang berlebihan saat pandemi virus corona masih berlangsung.

Baca juga: Investasi Emas Antam, Berapa Labanya?

1. Bantu orang lain yang membutuhkan

Pandemi vitlrus corona yang terjadi di berbagai belahan dunia telah merenggut nyawa dan telah menghilangkan mata pencaharian serta penghasilan sebagian masyarakat. 

Bagi Anda yang saat ini masih menerima penghasilan utuh, tidak ada salahnya mengulurkan tangan Anda untuk membantu tetangga, teman, kerabat, maupun orang lain yang kesulitan.

Begitu pun donasikan untuk tenaga medis yang berhadapan langsung dengan penanganan COVID-19.

"Donasikan sebagian rezeki Anda untuk membantu mereka. Berapa pun donasi Anda, akan sangat berarti bagi saudara kita dan keluarganya," ujar Dimas.

Baca juga: Banyak PHK, Serikat Pekerja Minta Pengusaha Disanksi

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Adu Kinerja Keuangan Bank BUMN per Kuartal I 2024

Adu Kinerja Keuangan Bank BUMN per Kuartal I 2024

Whats New
Setelah Investasi di Indonesia, Microsoft Umumkan Bakal Buka Pusat Data Baru di Thailand

Setelah Investasi di Indonesia, Microsoft Umumkan Bakal Buka Pusat Data Baru di Thailand

Whats New
Emiten Persewaan Forklift SMIL Raup Penjualan Rp 97,5 Miliar pada Kuartal I 2024

Emiten Persewaan Forklift SMIL Raup Penjualan Rp 97,5 Miliar pada Kuartal I 2024

Whats New
BNI Danai Akusisi PLTB Sidrap Senilai Rp 1,76 Triliun

BNI Danai Akusisi PLTB Sidrap Senilai Rp 1,76 Triliun

Whats New
Soroti Kinerja Sektor Furnitur, Menperin: Masih di Bawah Target

Soroti Kinerja Sektor Furnitur, Menperin: Masih di Bawah Target

Whats New
Harga Jagung Turun di Sumbawa, Presiden Jokowi: Hilirisasi Jadi Kunci Stabilkan Harga

Harga Jagung Turun di Sumbawa, Presiden Jokowi: Hilirisasi Jadi Kunci Stabilkan Harga

Whats New
IHSG Ditutup Merosot 1,61 Persen, Rupiah Perkasa

IHSG Ditutup Merosot 1,61 Persen, Rupiah Perkasa

Whats New
Emiten TPIA Milik Prajogo Pangestu Rugi Rp 539 Miliar pada Kuartal I 2024, Ini Sebabnya

Emiten TPIA Milik Prajogo Pangestu Rugi Rp 539 Miliar pada Kuartal I 2024, Ini Sebabnya

Whats New
BI Beberkan 3 Faktor Keberhasilan Indonesia Mengelola Sukuk

BI Beberkan 3 Faktor Keberhasilan Indonesia Mengelola Sukuk

Whats New
Pertemuan Tingkat Menteri OECD Dimulai, Menko Airlangga Bertemu Sekjen Cormann

Pertemuan Tingkat Menteri OECD Dimulai, Menko Airlangga Bertemu Sekjen Cormann

Whats New
Induk Usaha Blibli Cetak Pendapatan Bersih Rp 3,9 Triliun pada Kuartal I 2024

Induk Usaha Blibli Cetak Pendapatan Bersih Rp 3,9 Triliun pada Kuartal I 2024

Whats New
Kembali ke Aturan Semula, Barang Bawaan dari Luar Negeri Tak Lagi Dibatasi

Kembali ke Aturan Semula, Barang Bawaan dari Luar Negeri Tak Lagi Dibatasi

Whats New
Cek Tagihan Listrik secara Online, Ini Caranya

Cek Tagihan Listrik secara Online, Ini Caranya

Work Smart
Harga Beras Alami Deflasi Setelah 8 Bulan Berturut-turut Inflasi

Harga Beras Alami Deflasi Setelah 8 Bulan Berturut-turut Inflasi

Whats New
17 Bandara Internasional yang Dicabut Statusnya Hanya Layani 169 Kunjungan Turis Asing Setahun

17 Bandara Internasional yang Dicabut Statusnya Hanya Layani 169 Kunjungan Turis Asing Setahun

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com