Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ini Provinsi Favorit Para Investor Selama 5 Tahun Terakhir

Kompas.com - 15/05/2020, 17:02 WIB
Elsa Catriana,
Yoga Sukmana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Pelaksana Tugas (Plt) Deputi Bidang Pengendalian Pelaksanaan Penanaman Modal (BKPM) Farah Indriani menyabut pulau Jawa masih memiliki daya tarik tersendiri bagi investor selama 5 tahun terakhir.

Ia menyebutkan, total investasi Penanaman Modal Asing (PMA) di pulau Jawa pada tahun 2016 hingga triwulan I-2020 mencapai 66,86 miliar dollar AS, sedangkan investasi Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN) mencapai 53,09 miliar dollar AS.

Selama periode 5 tahun tersebut, rasio realisasi investasi PMA dan PMDN di pulau Jawa mencapai 55 persen dan luar Jawa sebesar 45 persen dari total investasi sebesar Rp 3.047,2 triliun.

“Ini angka yang tidak sedikit, memang pulau Jawa masih memiliki daya tarik tersendiri bagi investor khususnya provinsi Jawa Barat. Walaupun demikian, BKPM tetap mendorong pemerataan investasi di seluruh Indonesia dan tidak hanya Jawa saja,’’ ujarnya dalam keterangan resmi yang diterima Kompas.com, Jakarta, Jumat (15/5/2020).

Baca juga: Rupiah Akhir Pekan Ditutup Menguat

Berdasarkan data yang ada di Pusat Komando Operasi dan Pengawalan Investasi (Pusat KOPI) BKPM, provinsi yang menempati peringkat pertama realisasi investasi secara nasional pada triwulan I-tahun 2020 adalah Jawa Timur, dengan nilai investasi sebesar 2,18 miliar dollar AS.

Namun jika melihat data 5 tahun terakhir (2016–triwulan I 2020), PMA dan PMDN masih berpusat di provinsi Jawa Barat dengan total investasi mencapai 35,68 miliar dollar AS.

Selanjutnya disusul DKI Jakarta sebesar 30,60 miliar dollar AS, Jawa Timur dengan total investasi 20,16 miliar dollar AS, Jawa Tengah 16,38 miliar dollar AS, Banten dengan total investasi 15,95 miliar dollar AS dan Daerah Istimewa Yogyakarta dengan total investasi sebesar 1,18 miliar dollar AS.

Baca juga: Conversation Marketing ala McDonalds Sarinah

“Jika kita bandingkan data triwulan I-tahun 2020 dengan periode yang sama di tahun 2019 lalu, total investasi di pulau Jawa memang turun 0,9 persen, walaupun memang pulau Jawa masih lebih mendominasi dibandingkan luar Jawa, akan tetapi gap-nya semakin kecil,” kata dia.

Sementara itu sektor yang mendominasi investasi PMA di pulau Jawa selama tahun 2016–triwulan I-2020 disebutkan Farah yaitu Perumahan, Kawasan Industri, dan Perkantoran, Listrik, Gas, dan Air, Transportasi, Gudang, dan Telekomunikasi, Industri Kimia dan Farmasi dan Industri Kendaraan Bermotor dan Alat Transportasi Lain.

Sedangkan untuk investasi PMDN didominasi oleh sektor Transportasi, Gudang, dan Telekomunikasi, Konstruksi, Industri Makanan, Perumahan, Kawasan Industri dan Perkantoran, Listrik, Gas, dan Air.

Baca juga: Token Listrik Gratis Diberikan ke 11,8 Juta Pelanggan, Ini Cara Mendapatkannya

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Bank Mandiri Raup Laba Bersih Rp 12,7 Triliun pada Kuartal I-2024

Bank Mandiri Raup Laba Bersih Rp 12,7 Triliun pada Kuartal I-2024

Whats New
Gelar RUPST, Astra Tetapkan Direksi dan Komisaris Baru

Gelar RUPST, Astra Tetapkan Direksi dan Komisaris Baru

Whats New
Emiten Sawit BWPT Catat Pertumbuhan Laba Bersih 364 Persen pada Kuartal I-2024

Emiten Sawit BWPT Catat Pertumbuhan Laba Bersih 364 Persen pada Kuartal I-2024

Whats New
Ekonom: Investasi Apple dan Microsoft Bisa Jadi Peluang RI Tingkatkan Partisipasi di Rantai Pasok Global

Ekonom: Investasi Apple dan Microsoft Bisa Jadi Peluang RI Tingkatkan Partisipasi di Rantai Pasok Global

Whats New
Kemenko Perekonomian Buka Lowongan Kerja hingga 2 Mei 2024, Simak Kualifikasinya

Kemenko Perekonomian Buka Lowongan Kerja hingga 2 Mei 2024, Simak Kualifikasinya

Work Smart
Gapki: Ekspor Minyak Sawit Turun 26,48 Persen Per Februari 2024

Gapki: Ekspor Minyak Sawit Turun 26,48 Persen Per Februari 2024

Whats New
MPMX Cetak Pendapatan Rp 3,9 Triliun pada Kuartal I 2024, Ini Penopangnya

MPMX Cetak Pendapatan Rp 3,9 Triliun pada Kuartal I 2024, Ini Penopangnya

Whats New
Allianz Syariah: Premi Mahal Bakal Buat Penetrasi Asuransi Stagnan

Allianz Syariah: Premi Mahal Bakal Buat Penetrasi Asuransi Stagnan

Whats New
Holding Ultra Mikro Pastikan Tak Menaikkan Bunga Kredit

Holding Ultra Mikro Pastikan Tak Menaikkan Bunga Kredit

Whats New
Menteri Teten: Warung Madura di Semua Daerah Boleh Buka 24 Jam

Menteri Teten: Warung Madura di Semua Daerah Boleh Buka 24 Jam

Whats New
Bangun Ekosistem Energi Baru di Indonesia, IBC Gandeng 7 BUMN

Bangun Ekosistem Energi Baru di Indonesia, IBC Gandeng 7 BUMN

Whats New
Apple hingga Microsoft Investasi di RI, Pengamat: Jangan Sampai Kita Hanya Dijadikan Pasar

Apple hingga Microsoft Investasi di RI, Pengamat: Jangan Sampai Kita Hanya Dijadikan Pasar

Whats New
Bank DKI Raup Laba Bersih Rp 187 Miliar pada Kuartal I 2024

Bank DKI Raup Laba Bersih Rp 187 Miliar pada Kuartal I 2024

Whats New
Mendag Zulhas Terbitkan Aturan Baru Soal Batasan Impor, Ini Rinciannya

Mendag Zulhas Terbitkan Aturan Baru Soal Batasan Impor, Ini Rinciannya

Whats New
Microsoft Komitmen Berinvestasi di RI Senilai Rp 27,54 Triliun, Buat Apa Saja?

Microsoft Komitmen Berinvestasi di RI Senilai Rp 27,54 Triliun, Buat Apa Saja?

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com