Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Imbas Virus Corona, Jerman Alami Resesi Ekonomi

Kompas.com - 16/05/2020, 09:09 WIB
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Penulis

Sumber BBC

LONDON, KOMPAS.com - Pertumbuhan ekonomi Jerman dilaporkan minus 2,2 persen pada kuartal I 2020. Data resmi menunjukkan, ekonomi Jerman mengalami resesi akibat pagebluk virus corona.

Dilansir dari BBC, Sabtu (16/5/2020), ini merupakan penurunan terbesar ekonomi Jerman secara kuartalan sejak tahun 2009. Kala itu, Jerman turut tergulung krisis keuangan global.

Data resmi yang dirilis Kantor Statistik Federal juga merevisi angka pertumbuhan ekonomi Jerman pada kuartal IV 2019, yang menunjukkan minus 0,1 persen.

Baca juga: Gubernur The Fed: Resesi Ekonomi Akibat Covid Bakal Berlangsung Lama...

Artinya, pertumbuhan ekonomi Jerman negatif selama dua kuartal berturut-turut. Ini adalah definisi teknis resesi ekonomi.

Perekonomian Jerman sudah mulai goyah sebelum virus corona menyebar. Penyebabnya, perang dagang Amerika Serikat dan China turut memberikan dampak kepada aktivitas perekonomian Jerman.

Jerman merupakan ekonomi terbesar di kawasan Eropa. Namun demikian, merosotnya ekonomi di negara itu tidak seburuk negara-negara tetangganya.

Perancis, misalnya, harus rela pertumbuhan ekonominya minus 5,8 persen. Sementara itu, pertumbuhan ekonomi Italia dilaporkan minus 4,7 persen.

Baca juga: Jerman Susun Aturan yang Mungkinkan Karyawan Kerja dari Rumah Usai Corona

Sejumlah pakar memandang, kondisi Jerman yang sedikit lebih baik tersebut disebabkan keputusan dari 16 negara bagian untuk mengizinkan pabrik dan lokasi-lokasi konstruksi tetap beroperasi.

Selain itu, pemerintah Jerman pun menggelontorkan paket stimulus penyelamatan ekonomi.

 

Para ekonom memprediksi perekonomian Jerman akan terpuruk lebih dalam pada kuartal II 2020. Sebab, dampak kebijakan lockdown akan benar-benar terlihat.

Data lain yang dirilis kantor statistik Uni Eropa, Eruostat, untuk kawasan Eropa secara keseluruhan mengonfirmasi rekor kontraksi ekonomi, yakni minus 3,8 persen pada kuartal I 2020.

Adapun untuk 27 negara Uni Eropa secara keseluruhan, pertumbuhan ekonomi dilaporkan minus 3,3 persen.

Baca juga: Jerman Berpotensi Alami Resesi, Ini Sebabnya

Eurostat juga merilis data yang menunjukkan penurunan serapan tenaga kerja di Uni Eropa sebesar 0,2 persen. Ini adalah penurunan pertama sejak tahun 2013.

"Ekonomi Jerman sudah mulai berada di pinggir jurang resesi sejak awal 2019, namun tidak bisa menyembunyikan (fakta resesi) lebih lama lagi," jelas Claus Vistesen, kepala ekonom kawasan Eropa di Pantheon Macroeconomics.

"Ekspansi siklus bisnis Jerman yang dimulai pada 2013, berakhir pada kuartal I (2020), dan pukulan lebih besar akan dihadapi dalam waktu dekat sebelum terjadi pemulihan," imbuh Vistesen.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com