Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ada Pencairan Tunjangan Guru, Belanja Pegawai Pemerintah Naik 3,2 Persen

Kompas.com - 20/05/2020, 21:16 WIB
Mutia Fauzia,
Erlangga Djumena

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Kementerian Keuangan (Kemenkeu) mencatatkan realisasi belanja pemerintah pusat hingga akhir April 2020 mencapai Rp 382,5 triliun. Jika dibandingkan dengan realisasi periode yang sama tahun lalu yang mencapai Rp 370,1 triliun, belanja pemerintah pusat masih mengalami pertumbuhan 3,4 persen.

Namun demikian, pertumbuhan tersebut melambat jika dibandingkan dengan realisasi pertumbuhan tahun lalu yang mencapai 11,8 persen.

Wakil Menteri Keuangan Suahasil Nazara menjelaskan, salah satu faktor yang mendukung pertumbuhan belanja pemerintah pusat adalah belanja pegawai yang mencapai Rp 624 triliun. Jumlah tersebut tumbuh 3,2 persen jika dibandingkan dengan realisasi periode yang sama tahun lalu.

"Belanja pegawai itu Rp 68,2 triliun, sekitar 26,2 persen terhadap APBN atau hanya tumbuh 3,2 persen dibandingkan dengan tahun lalu," kata Suahasil di Jakarta, Rabu (20/5/2020).

Baca juga: Usai Corona, Sri Mulyani Bebaskan PNS Kemenkeu Kerja dari Mana Saja, Ini Syaratnya

Suahasil menjelaskan, kenaikan belanja pegawai didorong oleh pemberian tunjangan untuk profesi guru. Selain itu, pemerintah juga mebaikkan anggaran belaja untuk tunjangan tenaga pendidik non PNS.

Lebih lanjut dirinya menjelaskan, kenaikan belanja juga didorong oleh semakin baiknnya penyaluran belanja pegawai. Khususnya yang ada di Kementerian Lembaga pusat.

"Hingga saat ini alokasi anggaran untuk kebutuhan belanja pegawai di berbagai kementerian pun sudah disalurkan dengan baik, sesuai dengan kebutuhan di tiap posnya masing-masing," ucapnya.

Selain belanja pegawai, pertumbuhan juga terlihat dari sisi belanja modal. Suahasil menjelaskan, realisasi belanja modal pemerintah hingga akhir April 2020 mencapai Rp 20,7 triliun, tumbuh 30,6 persen jika dibandingkan dengan realisasi tahun sebelumnya yang sebesar Rp 15,9 triliun.

"Dari Januari hingga Februari pemerintah pusat mendorong percepatan kontrak, sehingga belanja modal jadi lebih kuat. Ada baiknya, realisasi sampai April belanja modal Rp 20,7 triliun, lebih tinggi dari tahun lalu yang Rp 15,9 triliun," ujar Suahasil.

"Ini adalah karena Januari-Februari pemerintah mendorong percepatan kontrak belanja modal agar lebih cepat dibelanjakan," jelas dia.

Baca juga: Kemenkeu: Lebih Baik Ada Duplikasi ketimbang Masyarakat Tak Dapat Bansos

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Viral Video Petani Menangis, Bulog Bantah Harga Jagung Anjlok

Viral Video Petani Menangis, Bulog Bantah Harga Jagung Anjlok

Whats New
9,9 Juta Gen Z Indonesia Tidak Bekerja dan Tidak Sekolah

9,9 Juta Gen Z Indonesia Tidak Bekerja dan Tidak Sekolah

Whats New
Rombak Direksi ID Food, Erick Thohir Tunjuk Sis Apik Wijayanto Jadi Dirut

Rombak Direksi ID Food, Erick Thohir Tunjuk Sis Apik Wijayanto Jadi Dirut

Whats New
OJK Bakal Buka Akses SLIK kepada Perusahaan Asuransi, Ini Sebabnya

OJK Bakal Buka Akses SLIK kepada Perusahaan Asuransi, Ini Sebabnya

Whats New
Gelar RUPST, KLBF Tebar Dividen dan Rencanakan 'Buyback' Saham

Gelar RUPST, KLBF Tebar Dividen dan Rencanakan "Buyback" Saham

Whats New
Layanan LILO Lion Parcel Bidik Solusi Pergudangan untuk UMKM

Layanan LILO Lion Parcel Bidik Solusi Pergudangan untuk UMKM

Whats New
60 Persen Pekerja RI Bekerja di Sektor Informal dan Gig, Hadapi Tantangan Keterbatasan Akses Modal

60 Persen Pekerja RI Bekerja di Sektor Informal dan Gig, Hadapi Tantangan Keterbatasan Akses Modal

Whats New
Surat Utang Negara adalah Apa?

Surat Utang Negara adalah Apa?

Work Smart
Luhut Minta Kasus Tambak Udang di Karimunjawa Tak Terulang Lagi

Luhut Minta Kasus Tambak Udang di Karimunjawa Tak Terulang Lagi

Whats New
Kemenhub Bebastugaskan Sementara Kepala Kantor OBU Wilayah X Merauke yang Diduga KDRT

Kemenhub Bebastugaskan Sementara Kepala Kantor OBU Wilayah X Merauke yang Diduga KDRT

Whats New
Demi Tingkatkan Kinerja, Bakrie & Brothers Berencana Lakukan Kuasi Reorganisasi

Demi Tingkatkan Kinerja, Bakrie & Brothers Berencana Lakukan Kuasi Reorganisasi

Whats New
Seberapa Penting Layanan Wealth Management untuk Pebisnis?

Seberapa Penting Layanan Wealth Management untuk Pebisnis?

BrandzView
Kejar Produksi Tanaman Perkebunan Menuju Benih Unggul, Kementan Lakukan Pelepasan Varietas

Kejar Produksi Tanaman Perkebunan Menuju Benih Unggul, Kementan Lakukan Pelepasan Varietas

Whats New
Pemerintah Siapkan 2 Hektar Lahan Perkebunan Tebu di Merauke

Pemerintah Siapkan 2 Hektar Lahan Perkebunan Tebu di Merauke

Whats New
Mudahkan Reimbursement Perjalanan Bisnis, Gojek Bersama SAP Concur Integrasikan Fitur Profil Bisnis di Aplikasi

Mudahkan Reimbursement Perjalanan Bisnis, Gojek Bersama SAP Concur Integrasikan Fitur Profil Bisnis di Aplikasi

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com