Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pertama Kalinya dalam 29 Tahun, Australia Mengalami Resesi

Kompas.com - 04/06/2020, 07:26 WIB
Mutia Fauzia,
Bambang P. Jatmiko

Tim Redaksi

SYDNEY, KOMPAS.com - Australia menderita resesi pertama dalam tiga dekade lantaran negara tersebut terdampak pandemi virus corona (Covid-19).

Dikutip dari CNN, Kamis (4/6/2020) Biro Statistik Australia melaporkan perekonomian Australia terkoreksi atau tumbuh negatif 0,3 persen untuk kuartal pertama tahun ini jika dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu.

Bendahara Federal Josh Fydenberg pun menyatakan, PDB Negeri Kanguru itu bakal lebih tertekan pada periode April hingga Juni tahun ini, menandakan bakal ada pertumbuhan ekonomi negatif kedua untuk sepanjang tahun.

Baca juga: Australia Terancam Resesi, Apa Sebabnya?

Pembatasan sosial atau lockdown telah menyebabkan terhentinya perekonomian yang terus tumbuh dalam 29 tahun terakhir di Australia.

Meski mengalami resesi, Frydenberg juga mengatakan Australia telah terhindar dari nasib ekonomi sekaligus nasib kesehatan dari negara lain karena berbagai tindakan yang telah diambil, termasuk stimulus ekonomi.

Ekonom Capital Economics untuk Australia dan New Zealand Ben Udy mengatakan, perekonomian Australia bisa saja terkontraksi hingga 9 persen pada kuartal kedua tahun ini.

"PDB sudah mengalami tekanan sebelum adanya pembatasan akibat virus dan bakal tertekan lebih jauh di kuartal kedua sebelum akhirnya mulai meningkat secara bertahap pada semester kedua tahun ini," jelas dia.

Baca juga: Bangkrut karena Virus Corona, Utang Virgin Australia Rp 49,7 Triliun

Udy menjelaskan PDB yang tertekan pada kuartal pertama sebagian besar disebabkan oleh berkuangnya konsumsi untuk sektor jasa selama penduduk mulai melakukan pembatasan sosial.

Udy memerkirakan, setidaknya tingkat konsumsi akan menurun hingga 20 persen pada kuartal II tahun ini. Pasalnya, rumah tangga sudah mulai berhenti melakukan panic buying atas bahan-bahan makanan. Selain itu, pada kuartal II, pemerintah juga mulai menerapkan kebijakan pembatasan kegiatan ritel.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Cara Bayar Tagihan FIF di ATM BCA, BRI, BNI, Mandiri, dan BTN

Cara Bayar Tagihan FIF di ATM BCA, BRI, BNI, Mandiri, dan BTN

Spend Smart
Bank Mandiri Tegaskan Tetap Jadi Pemegang Saham Terbesar BSI

Bank Mandiri Tegaskan Tetap Jadi Pemegang Saham Terbesar BSI

Whats New
Cek Jadwal Pembagian Dividen Astra Otoparts

Cek Jadwal Pembagian Dividen Astra Otoparts

Whats New
Syarat Ganti Kartu ATM Mandiri di CS Machine dan Caranya

Syarat Ganti Kartu ATM Mandiri di CS Machine dan Caranya

Whats New
Status Internasional Bandara Supadio Dihapus, Pengamat: Hanya Jadi 'Feeder' bagi Malaysia dan Singapura

Status Internasional Bandara Supadio Dihapus, Pengamat: Hanya Jadi "Feeder" bagi Malaysia dan Singapura

Whats New
Naik 36 Persen, Laba Bersih Adaro Minerals Capai Rp 1,88 Triliun Sepanjang Kuartal I-2024

Naik 36 Persen, Laba Bersih Adaro Minerals Capai Rp 1,88 Triliun Sepanjang Kuartal I-2024

Whats New
Jokowi Tambah Alokasi Pupuk Subsidi Jadi 9,55 Juta Ton di 2024

Jokowi Tambah Alokasi Pupuk Subsidi Jadi 9,55 Juta Ton di 2024

Whats New
Dampak Erupsi Gunung Ruang, 5 Bandara Masih Ditutup Sementara

Dampak Erupsi Gunung Ruang, 5 Bandara Masih Ditutup Sementara

Whats New
Kadin Gandeng Inggris, Dukung Bisnis Hutan Regeneratif

Kadin Gandeng Inggris, Dukung Bisnis Hutan Regeneratif

Whats New
Harita Nickel Catat Kenaikan Pendapatan 26 Persen pada  Kuartal I 2024

Harita Nickel Catat Kenaikan Pendapatan 26 Persen pada Kuartal I 2024

Whats New
Bappenas Buka Lowongan Kerja hingga 5 Mei 2024, Simak Persyaratannya

Bappenas Buka Lowongan Kerja hingga 5 Mei 2024, Simak Persyaratannya

Work Smart
Wujudkan Visi Indonesia Emas 2045, Kemenko Perekonomian Berupaya Percepat Keanggotaan RI dalam OECD

Wujudkan Visi Indonesia Emas 2045, Kemenko Perekonomian Berupaya Percepat Keanggotaan RI dalam OECD

Whats New
Indonesia dan Arab Saudi Sepakat Menambah Rute Penerbangan Baru

Indonesia dan Arab Saudi Sepakat Menambah Rute Penerbangan Baru

Whats New
BJBR Bukukan Laba Rp 453 Miliar pada Kuartal I 2024

BJBR Bukukan Laba Rp 453 Miliar pada Kuartal I 2024

Whats New
Microsoft Investasi Rp 27,6 Triliun di RI, Luhut: Tidak Akan Menyesal

Microsoft Investasi Rp 27,6 Triliun di RI, Luhut: Tidak Akan Menyesal

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com