JAKARTA, KOMPAS.com - Perusahaan fintech PT Likuid Jaya Inovasi (Likuid) mengaku dilema selama masa pandemi virus corona (Covid-19).
Chief Executive Officer (CEO) sekaligus pendiri Likuid, Kenneth Tali mengatakan, industri kreatif yang mengajukan pendanaan justru meningkat hingga 300 persen. Namun tidak semua permintaan bisa disetujui.
"Dari bulan Maret, April, Mei itu, kami lihat jumping orang yang meminta pendanaan 300 persen. Jadi dampaknya riil. Tapi honestly adanya pandemi ini jadi dilema karena not every project bisa kami masukan (beri pendanaan)," ujarnya saat berbincang bersama media secara daring, Selasa (30/6/2020).
Baca juga: Pembangunan Pabrik Hyundai di RI Sudah Capai 22 Persen
"Dan kadang-kadang dilema juga kami except platform harus punya tanggung jawab dari creativepreneur atau project owner, dan juga kolaborator yang mendanai si creativepreneur," ujarnya.
Oleh sebab itu, Likuid harus memilah perusahaan-perusahaan industri kreatif mana yang dapat diberikan suntikan dana untuk keberlangsungan usahanya.
Sebagai antisipasi kerugian akibat pembiayaan modal usaha, Likuid mengatakan telah menentukan standar industri atau perusahaan yang akan didanai.
"Yang bisa kami masukan (danai) at least financial understanding dan juga financial structure yang bagus. Supaya kolaborator yang masuk itu kami sudah takar risikonya," ujarnya.
Baca juga: Google Siap Jika Diminta Pungut Pajak 10 Persen ke Pelanggannya
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.