Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

BI Beri Sinyal Kemungkinan Turunkan Suku Bunga Lagi

Kompas.com - 03/07/2020, 14:41 WIB
Fika Nurul Ulya,
Erlangga Djumena

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Bank Indonesia memberi sinyal kemungkinkan untuk kembali memangkas suku bunga acuan (BI-7DRRR) sebagai salah satu langkah menyediakan likuiditas.

Deputi Gubernur Bank Indonesia (BI) Dody Budi Waluyo menyatakan, BI melakukan banyak cara untuk memitigasi dampak Covid-19, mulai dari menurunkan suku bunga, membeli SBN di pasar perdana, hingga melakukan intervensi nilai tukar di pasar spot dan DNDF.

"Kita terus memberikan pelonggaran. Meski suku bunga belum turun, likuiditas tetap masih longgar. Masih terbuka room (ruang) untuk menurunkan lagi sepanjang nilainya stabil," kata Dody dalam diskusi virtual, Jumat (3/7/2020).

Adapun sepanjang 2019-2020, BI telah menurunkan suku bunga acuan sebesar 175 basis poin (bps). Saat ini, suku bunga acuan BI berada pada level 4,25 persen.

Baca juga: Isu Peleburan ke BI Kembali Mencuat, OJK: Enggak Boleh Mengandai-andai

Sementara itu, untuk menggerakkan sektor riil secara tidak langsung, BI telah menyuntik likuiditas/quantitative easing (QE) sebesar Rp 614,8 triliun ke pasar.

"Bank cukup ample secara likuiditas, hanya saja antar bank distribusi likuiditasnya tidak sama," ungkap Dody.

BI, kata Dody, juga membeli SBN di pasar perdana sesuai kesepakatan dengan pemerintah. Pembelian SBN di pasar perdana ini bersifat temporer selama Perppu Nomor 1 Tahun 2020 atau Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2020 berlaku.

"Kalau kondisi memburuk, BI akan minta kepada pemilik devisa dalam hal ini adalah eksportir SDM untuk mengkonversi devisa ekspor ke rupiah. Ini bukan capital control, BI tetap menganut sistem devisa bebas. Sudah pasti kepada eksportir domestik, bukan asing," pungkas Dody.

Baca juga: BI: Indikator Ekonomi Membaik, RI Tak Akan Resesi Dalam Waktu Dekat

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com