Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

IA-CEPA Berlaku, Daging Sapi Australia Diklaim Bebas Penyakit dan Halal

Kompas.com - 06/07/2020, 17:36 WIB
Yohana Artha Uly,
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Perjanjian dagang antara Indonesia dengan Australia atau Indonesia-Australia Comprehensive Economic Partnership Agreement (IA-CEPA) sudah resmi diberlakukan sejak 5 Juli 2020 lalu.

Keuntungan dari kerja sama ini adalah dihapuskan tarif bea masuk produk ekspor Indonesia ke Australia, juga sebaliknya impor Australia ke Indonesia.

Menurut Meat and Livestock Australia (MLA), sebuah organisasi nirlaba yang melayani perdagangan IA-CEPA, daging sapi dan sapi hidup asal Australia menjadi komoditas yang bisa dimanfaatkan oleh para pelaku usaha dalam kerja sama ini.

Baca juga: Kemenhub Gandeng Pelni untuk Jamin Pasokan Daging Sapi

Country Manager MLA Indonesia Valeska mengatakan, sapi asal Australia sudah menyesuaikan standar daging di Indonesia. Salah satunya terjamin kesehatannya karena bebas dari penyakit.

"Sapi asal Australia terbebas dari penyakit mulut dan kuku, juga sapi gila. Selain itu, terkenal kualitas yang tinggi dan nutrisinya," ujar dia dalam konferensi pers MLA secara virtual, Senin (6/7/2020).

Dia mengatakan, selain dari segi kesehatan, sapi asal Australia juga sudah mendapatkan setifikasi halal dari Majelis Ulama Indonesia (MUI). Sehingga aman dikonsumi oleh masyarakat Indonesia yang mayoritas adalan penduduk Muslim.

"Semua daging sapi yang dimasukkan ke Indonesia ni sudah diakui kehalalannya oleh MUI," katanya.

Baca juga: Mentan: Stok Daging Sapi hingga Telur Ayam Surplus

Valeska menjelaskan, 75 persen produksi daging sapi asal Australia di ekspor ke sekitar 100 negara. Ini setara dengan memasok 2,4 persen kebutuhan sapi di dunia.

Indonesia sendiri merupakan pasar kelima terbesar bagi produk sapi impor asal Australia. Empat pasar terbesar lainnya yakni China, Jepang, Amerika Serikat, dan Korea Selatan.

"Kami memastikan syarat impor masing-masing, ini untuk benar-benar memastikan produk-produk impor sudah sesuai recruitment,” kata Valeska.

Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat, Australia merupakan pemasok impor daging sapi terbesar di Indonesia dari tahun ke tahun.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com