Sementara itu, Ketua Umum Asosiasi Perusahaan Jasa Pengiriman Ekspres, Pos, dan Logistik Indonesia (Asperindo) M Feriadi meminta seluruh anggotanya tetap optimistis dan melakukan kesiapsiagaan agar pelayanan kepada masyarakat tetap prima.
Asperindo juga selalu berkomunikasi dengan pemerintah, dalam hal ini Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian, Kementerian Komunikasi dan Informartika, serta para stakeholder pemerintah lainnya.
“Tujuannya agar kami dapat berperan aktif dan ikut berjuang di masa new normal. Kami yakin dan mempersiapkan diri agar industri kami tetap menjadi backbone melawan Covid-19, khususnya di penyediaan layanan pengiriman yang prima,” sebut Feriadi.
Baca juga: Sempat Diolok-olok, Garuda Kembali Buka Layanan Pengiriman Barang Berbasis Digital
Adapun Ketua Umum Asosiasi Logistik Indonesia (ALI) Zaldy Ilham Masita mengatakan, meski sudah memasuki era new normal, kegiatan logistik belum akan pulih seperti sedia kala. Sebab, bisnis logistik telah mengalami penurunan yang sangat tajam, yakni hingga 80 persen selama masa pandemi.
"Sejak Januari sudah terasa, bahkan sejak Maret hampir tidak ada aktivitas. Tapi, sekarang mulai bergerak," tutur Zaldy.
Dia menjelaskan, saat ini dunia usaha masih berupaya menghabiskan stok yang ada dan tidak terjual selama masa pandemi berlangsung 3-4 bulan terakhir. Demikian juga berbagai sektor usaha yang terkait di dalamnya.
"Barang-barang yang ada di gudang banyak yang tidak bergerak. Kemungkinan kegiatan logistik baru mulai aktif lagi setelah 1-2 bulan penerapan new normal atau sekitar Agustus," ungkap Zaldy.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.