Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sektor Logistik Tetap Tumbuh di Tengah Pandemi Covid-19

Kompas.com - 07/07/2020, 13:51 WIB
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Editor

JAKARTA, KOMPAS.com - Pandemi virus corona (Covid-19) yang belum mereda menciptakan ketidakpastian pada ekonomi Indonesia.

Pemerintah pun mengoreksi prediksi pertumbuhan ekonomi dari 2,3 persen menjadi minus 0,4 persen hingga 1 persen pada akhir tahun 2020.

Kontraksi ekonomi tercermin dari lesunya kegiatan bisnis. Namun demikian, ada sejumlah sektor usaha, yang justru bertumbuh, seperti bisnis e-commerce, bisnis penjualan makanan dan minuman, serta ekspedisi dan kurir.

Baca juga: Perusahaan Logistik Genjot Penjualan hingga 100 Persen

Tumbuhnya sektor-sektor itu berimbas pula pada sektor lainnya seperti otomotif. General Manager PT Isuzu Astra Motor Indonesia (IAMI) Attias Asril mengatakan, industri otomotif termasuk salah satu yang mengalami penurunan penjualan saat pandemi Covid-19.

Namun demikian, pasar kendaraan komersial masih cukup menjanjikan karena adanya pertumbuhan positif di sejumlah sektor bisnis pada saat pandemi. Contohnya sektor logistik dan kurir.

"Kami yakin penjualan kendaraan komersial akan membaik walaupun untuk menyamai tahun lalu cukup berat,” ujar Attias dalam keterangannya, Selasa (7/7/2020).

Menurut dia, peningkatan tersebut terjadi karena ada sejumlah sektor yang tumbuh pada masa pandemi seperti logistik dan kurir. Akan tetapi, mereka membutuhkan kendaraan yang hemat biaya operasionalnya, yakni konsumsi BBM, layanan servis, dan suku cadang.

Baca juga: Tiga Momen Incaran Pelaku Bisnis Jasa Ekspedisi

Berdasarkan data Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) Mei 2019-Mei 2020, Isuzu Giga tercatat tumbuh 3,6 persen, namun volume penjualannya minus 45,4 persen.

Untuk Isuzu Elf, pangsa pasar naik 1,5 persen, namun penjualannya minus 29,8 persen. Sedangkan, Isuzu Traga membukukan pangsa pasar 9,9 persen, tetapi penjualannya minus 9,6 persen.

Padahal, total pasar kendaraan komersial pada periode yang sama melemah minus 37,5 persen. Pada Mei 2019 tercatat penjualan sebanyak 97.484 unit dan pada Mei 2020 tercatat sebanyak 60.963 unit.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pendapatan Usaha Garuda Indonesia Tumbuh 18 Persen di Kuartal I-2024

Pendapatan Usaha Garuda Indonesia Tumbuh 18 Persen di Kuartal I-2024

Whats New
Kuartal I-2024, Emiten Sawit Sumber Tani Agung Resources Cetak Pertumbuhan Laba Bersih 43,8 Persen

Kuartal I-2024, Emiten Sawit Sumber Tani Agung Resources Cetak Pertumbuhan Laba Bersih 43,8 Persen

Whats New
Pendaftaran CASN 2024, Instansi Diminta Segera Isi Rincian Formasi ASN

Pendaftaran CASN 2024, Instansi Diminta Segera Isi Rincian Formasi ASN

Whats New
Masuk Musim Panen, Bulog Serap 30.000 Ton Gabah Per Hari

Masuk Musim Panen, Bulog Serap 30.000 Ton Gabah Per Hari

Whats New
Pekerja Mau Sejahtera dan Naik Gaji, Tingkatkan Dulu Kompetensi...

Pekerja Mau Sejahtera dan Naik Gaji, Tingkatkan Dulu Kompetensi...

Whats New
Hindari Denda, Importir Harus Lapor Impor Barang Kiriman Hasil Perdagangan dengan Benar

Hindari Denda, Importir Harus Lapor Impor Barang Kiriman Hasil Perdagangan dengan Benar

Whats New
Pendaftaran Seleksi CASN Dibuka Mei 2024, Menpan-RB Minta Kementerian dan Pemda Percepat Input Formasi Kebutuhan ASN

Pendaftaran Seleksi CASN Dibuka Mei 2024, Menpan-RB Minta Kementerian dan Pemda Percepat Input Formasi Kebutuhan ASN

Whats New
IHSG Turun 0,84 Persen di Awal Sesi, Rupiah Bangkit

IHSG Turun 0,84 Persen di Awal Sesi, Rupiah Bangkit

Whats New
Harga Emas Terbaru 2 Mei 2024 di Pegadaian

Harga Emas Terbaru 2 Mei 2024 di Pegadaian

Spend Smart
Harga Emas ANTAM: Detail Harga Terbaru Pada Kamis 2 Mei 2024

Harga Emas ANTAM: Detail Harga Terbaru Pada Kamis 2 Mei 2024

Spend Smart
Harga Bahan Pokok Kamis 2 Mei 2024, Harga Jagung Tk Peternak Naik

Harga Bahan Pokok Kamis 2 Mei 2024, Harga Jagung Tk Peternak Naik

Whats New
CIMB Niaga Cetak Laba Sebelum Pajak Rp 2,2 Triliun pada Kuartal I-2024

CIMB Niaga Cetak Laba Sebelum Pajak Rp 2,2 Triliun pada Kuartal I-2024

Whats New
Rincian Tarif Listrik per kWh Berlaku Mei 2024

Rincian Tarif Listrik per kWh Berlaku Mei 2024

Whats New
Inflasi AS Sulit Dijinakkan, The Fed Pertahankan Suku Bunga

Inflasi AS Sulit Dijinakkan, The Fed Pertahankan Suku Bunga

Whats New
The Fed Tahan Suku Bunga, Mayoritas Saham di Wall Street Melemah

The Fed Tahan Suku Bunga, Mayoritas Saham di Wall Street Melemah

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com