Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pandemi Corona, Laba Produsen Mi Instan Korea Melonjak 361 Persen

Kompas.com - 11/07/2020, 19:33 WIB
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Penulis

SEOUL, KOMPAS.com - Produsen makanan di Korea Selatan diprediksi bakal mencatat rekor laba operasional yang tinggi pada kuartal II 2020. Sebab, kasus baru virus corona di negara itu mendongkrak permintaan produk makanan instan.

Dilansir dari Yonhap News, Sabtu (11/7/2020), laba operasional gabungan raksasa produsen makanan instan Korsel, yakni CJ Cheiljedang Corp, Nongshim Co, Orion Corp, Ottogi Co, dan Samyang Foods Co diestimasikan mencapai 449,8 miliar won atau 374,4 juta dollar AS, setara sekira Rp 5,4 triliun (kurs Rp 14.476 per dollar AS) pada kuartal II 2020.

Angka tersebut jauh lebih tinggi dibandingkan laba operasional pada periode yang sama tahun sebelumnya, yakni 322,2 miliar won. Estimasi tersebut berdasarkan poling terhadap para analis.

Baca juga: Di AS, Mie Instan hingga Kopi RI Berpotensi Raup Transaksi Rp 41,3 Miliar

Laba operasional Nongshim, salah satu produsen mi instan terbesar di Korsel, diproyeksikan melompat 361 persen pada kuartal II 2020 menjadi 37,8 miliar won.

Nongshim menikmati kenaikan penjualan sebesar 3 persen di China dan 35 persen peningkatan penjualan di Amerika Serikat dan Kanada.

Sementara itu, laba operasional produsen makanan CJ Cheiljedang, diprediksi naik 48 persen dibandingkan periode yang sama tahun 2019 menjadi 258,7 miliar won.

Adapun Orion, produsen gula-gula terkemuka Korsel, diproyeksikan meraup laba operasional sebesar 83,1 miliar won, naik 64,9 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu. Kinerja unit bisnis Orion di China, Vietnam, dan Rusia juga diperkirakan meningkat.

Ottogi diperkirakan membukukan laba sebesar 43,2 miliar won, naik 14 persen dibandingkan pada kuartal II 2019. Kenaikan laba ditopang tumbuhnya permintaan produk makanan instan beku dan mi.

Baca juga: Mie Instan Tempati Posisi Puncak Penjualan Barang Eceran

Sementara itu, perusahaan produsen mi instan Samyang Foods diprediksi mencatta laba sebesar 27 miliar won. Angka ini naik 29,8 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu.

Solidnya kinerja keuangan produsen makanan instan di Korsel dikaitkan dengan meningkatnya permintaan makanan instan beku dan perbaikan bisnis di unit luar negeri.

Karena masyarakat Korea Selatan diimbau makan di luar rumah di tengah pandemi virus corona, maka permintaan produk makanan cepat saji untuk rumah tangga melonjak.

"Sejak 2014, ekspor makanan ke China meningkat, namun populatitas merek produsen makanan (Korea Selatan) juga meningkat di Amerika Serikat dan negara-negara lain," terang Shim Eun Ju, analis di Hana Financial Investment Co.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

3 Tanda Lolos Kartu Prakerja, Apa Saja?

3 Tanda Lolos Kartu Prakerja, Apa Saja?

Whats New
Harga Bahan Pokok Jumat 17 Mei 2024, Harga Cabai Rawit Merah Naik

Harga Bahan Pokok Jumat 17 Mei 2024, Harga Cabai Rawit Merah Naik

Whats New
IHSG Bakal Lanjut Menguat Hari Ini, Simak Analisis dan Rekomendasi Sahamnya

IHSG Bakal Lanjut Menguat Hari Ini, Simak Analisis dan Rekomendasi Sahamnya

Whats New
Wall Street Berakhir di Zona Merah, Dow Sempat Sentuh Level 40.000

Wall Street Berakhir di Zona Merah, Dow Sempat Sentuh Level 40.000

Whats New
KB Bank Dukung Swasembada Pangan lewat Pembiayaan Kredit Petani Tebu

KB Bank Dukung Swasembada Pangan lewat Pembiayaan Kredit Petani Tebu

BrandzView
5 Cara Transfer BRI ke BCA Lewat ATM hingga BRImo

5 Cara Transfer BRI ke BCA Lewat ATM hingga BRImo

Spend Smart
Diajak Bangun Rute di IKN, Bos MRT: Masih Fokus di Jakarta

Diajak Bangun Rute di IKN, Bos MRT: Masih Fokus di Jakarta

Whats New
Sertifikasi Halal UMKM Ditunda, Kemenkop-UKM Terus Lakukan  Sosialisasi dan Dorong Literasi

Sertifikasi Halal UMKM Ditunda, Kemenkop-UKM Terus Lakukan Sosialisasi dan Dorong Literasi

Whats New
Pesawat Garuda yang Terbakar di Makassar Ternyata Sewaan, Pengamat Sarankan Investigasi

Pesawat Garuda yang Terbakar di Makassar Ternyata Sewaan, Pengamat Sarankan Investigasi

Whats New
Prabowo Yakin Ekonomi RI Tumbuh 8 Persen, Standard Chartered: Bisa, tapi PR-nya Banyak...

Prabowo Yakin Ekonomi RI Tumbuh 8 Persen, Standard Chartered: Bisa, tapi PR-nya Banyak...

Whats New
Gara-gara Miskomunikasi, Petugas PT JAS Jatuh dari Pintu Pesawat di Bandara Soekarno-Hatta

Gara-gara Miskomunikasi, Petugas PT JAS Jatuh dari Pintu Pesawat di Bandara Soekarno-Hatta

Whats New
Utang Rp 14,5 Triliun untuk Bangun Rute Baru MRT Akan Dibayar Pakai APBN-APBD

Utang Rp 14,5 Triliun untuk Bangun Rute Baru MRT Akan Dibayar Pakai APBN-APBD

Whats New
Lupa Bawa Kartu? Ini Cara Tarik Tunai Tanpa Kartu di ATM BCA

Lupa Bawa Kartu? Ini Cara Tarik Tunai Tanpa Kartu di ATM BCA

Work Smart
Alfamart soal Tukang Parkir Liar: Cuekin Aja

Alfamart soal Tukang Parkir Liar: Cuekin Aja

Whats New
Laju Kredit BTN hingga April 2024 Bergerak Menuju Target

Laju Kredit BTN hingga April 2024 Bergerak Menuju Target

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com