Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sri Mulyani: Tidak Mungkin Ekonomi Bangkit Tanpa Sektor Swasta...

Kompas.com - 29/07/2020, 13:11 WIB
Fika Nurul Ulya,
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengatakan, sektor swasta maupun korporasi menjadi salah satu motor penggerak pemulihan ekonomi akibat Covid-19.

Menurutnya tanpa sektor riil, stimulus yang dikucurkan berupa Program Pemulihan Ekonomi sejumlah Rp 697 triliun tak akan membekas dan memperbaiki sisi permintaan (demand).

Belanja-belanja kementerian/lembaga (K/L) juga perlu digenjot dan pada akhirnya memulihkan daya beli masyarakat.

Baca juga: Sri Mulyani Beri Piutang Rp 16,5 Triliun ke DKI dan Jabar

"Jadi ada anggaran kementerian lembaga, belanja dari Covid-19, dan belanja lainnya. Totalnya adalah Rp 2.739 triliun. Ini adalah fokus untuk mengerakkan ekonomi. Namun meskipun kita melakukan ini, enggak mungkin ekonomi bangkit lagi tanpa sektor swasta, korporasi," kata Sri Mulyani dalam konferensi video, Rabu (29/7/2020).

Wanita yang akrab disapa Ani ini menyebut, Untuk menciptakan sisi permintaan, pemerintah telah mengeluarkan yang beragam kebijakan agar sektor swasta bisa berkontribusi dalam pemulihan ekonomi.

Dia bilang, perlu ada katalis yang membuat perbankan dan pelaku usaha sinkron, tak saling tunggu-menunggu.

Pasalnya sejauh ini, bank masih berhati-hati menyalurkan kredit kepada korporasi untuk mencegah kredit macet dan krisis likuiditas di kemudian hari. Padahal saat ini, likuiditas bank sangat mencukupi.

Baca juga: Sri Mulyani Sebut Perekonomian Mulai Bergeliat, Ini Indikatornya

Korporasi pun menahan diri untuk mengajukan kredit modal kerja kepada bank karena melihat ekonomi yang belum pulih. Ekonomi yang belum pulih memperlihatkan permintaan masyarakat semakin rendah.

Kalau dua-duanya menunggu, tidak ada katalis, ekonomi berhenti. Mau pemerintah melakukan berbagai upaya, enggak akan bisa. Karena APBN hanya 16 persen dari GDP kita," papar Ani.

Untuk itu, pemerintah menciptakan katalis dengan membuat penjaminan kredit modal kerja untuk korporasi padat karya. Realisasi modal kerja yang dikucurkan ditargetkan mencapai Rp 100 triliun sampai akhir tahun 2021.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Info Limit Tarik Tunai BCA Sesuai Jenis Kartu ATM Lengkap

Info Limit Tarik Tunai BCA Sesuai Jenis Kartu ATM Lengkap

Spend Smart
3 Cara Tarik Tunai Tanpa Kartu BCA, Penting saat Lupa Bawa di ATM

3 Cara Tarik Tunai Tanpa Kartu BCA, Penting saat Lupa Bawa di ATM

Earn Smart
[POPULER MONEY] Serikat Pekerja Tuntut Naik Upah, Menaker Balik Tuntut Kenaikan Kompetensi | Luhut Janji Microsoft Tak Akan Menyesal Investasi Rp 27,6 Triliun di Indonesia

[POPULER MONEY] Serikat Pekerja Tuntut Naik Upah, Menaker Balik Tuntut Kenaikan Kompetensi | Luhut Janji Microsoft Tak Akan Menyesal Investasi Rp 27,6 Triliun di Indonesia

Whats New
Cara Bayar Tagihan FIF di ATM BCA, BRI, BNI, Mandiri, dan BTN

Cara Bayar Tagihan FIF di ATM BCA, BRI, BNI, Mandiri, dan BTN

Spend Smart
Bank Mandiri Tegaskan Tetap Jadi Pemegang Saham Terbesar BSI

Bank Mandiri Tegaskan Tetap Jadi Pemegang Saham Terbesar BSI

Whats New
Cek Jadwal Pembagian Dividen Astra Otoparts

Cek Jadwal Pembagian Dividen Astra Otoparts

Whats New
Syarat Ganti Kartu ATM Mandiri di CS Machine dan Caranya

Syarat Ganti Kartu ATM Mandiri di CS Machine dan Caranya

Whats New
Status Internasional Bandara Supadio Dihapus, Pengamat: Hanya Jadi 'Feeder' bagi Malaysia dan Singapura

Status Internasional Bandara Supadio Dihapus, Pengamat: Hanya Jadi "Feeder" bagi Malaysia dan Singapura

Whats New
Naik 36 Persen, Laba Bersih Adaro Minerals Capai Rp 1,88 Triliun Sepanjang Kuartal I-2024

Naik 36 Persen, Laba Bersih Adaro Minerals Capai Rp 1,88 Triliun Sepanjang Kuartal I-2024

Whats New
Jokowi Tambah Alokasi Pupuk Subsidi Jadi 9,55 Juta Ton di 2024

Jokowi Tambah Alokasi Pupuk Subsidi Jadi 9,55 Juta Ton di 2024

Whats New
Dampak Erupsi Gunung Ruang, 5 Bandara Masih Ditutup Sementara

Dampak Erupsi Gunung Ruang, 5 Bandara Masih Ditutup Sementara

Whats New
Kadin Gandeng Inggris, Dukung Bisnis Hutan Regeneratif

Kadin Gandeng Inggris, Dukung Bisnis Hutan Regeneratif

Whats New
Harita Nickel Catat Kenaikan Pendapatan 26 Persen pada  Kuartal I 2024

Harita Nickel Catat Kenaikan Pendapatan 26 Persen pada Kuartal I 2024

Whats New
Bappenas Buka Lowongan Kerja hingga 5 Mei 2024, Simak Persyaratannya

Bappenas Buka Lowongan Kerja hingga 5 Mei 2024, Simak Persyaratannya

Work Smart
Wujudkan Visi Indonesia Emas 2045, Kemenko Perekonomian Berupaya Percepat Keanggotaan RI dalam OECD

Wujudkan Visi Indonesia Emas 2045, Kemenko Perekonomian Berupaya Percepat Keanggotaan RI dalam OECD

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com