Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Riset UI: Gojek Sumbang Rp 104,6 Triliun ke Ekonomi RI pada 2019

Kompas.com - 04/08/2020, 13:27 WIB
Elsa Catriana,
Yoga Sukmana

Tim Redaksi

“Ada sebanyak 86 persen UMKM di luar ekosistem Gojek seperti bengkel dan pedagang pasar yang mengalami peningkatan volume transaksi setelah ada Gojek di kotanya. Hal yang menarik lainnya adalah lebih dari sepertiga UMKM atau sebanyak 33 persen yang mengaku bisa membuka cabang usaha baru setelah ada Gojek di kotanya. Ini artinya keberadaan platform digital di sebuah kota bisa membuat roda ekonomi bergerak semakin cepat,” ucapnya.

Sementara itu, Gojek menyatakan pihaknya ikut membantu para mitra UMKM kuliner dan non-kuliner mendapatkan keterampilan baru. Mulai dari skill berjualan online, pemanfaatan media sosial untuk bisnis dan kreativitas dalam pemasaran.

Gojek juga menyampaikan, mayoritas UMKM berencana tetap bermitra dengan Gojek secara jangka panjang. Gojek menyebut 90 persen mitra UMKM cenderung optimis bisa pulih dan tumbuh kedepannya dengan terus bersama Gojek.

Baca juga: Erick Thohir Angkat Darmin Nasution Jadi Komut Pupuk Indonesia

Gojek menilai riset LD FEB UI mengungkapkan semangat gotong royong yang kuat di ekosistem Gojek dalam bentuk upaya saling membantu di tengah pandemi Covid-19.

Gojek menyebut mayoritas mitra GoFood memberikan bantuan sosial saat pandemi Covid-19, termasuk bantuan ke driver ojek online. Tidak hanya itu, mitra pengemudi juga mendapatkan bantuan dari konsumen, sesama mitra dan dari Gojek.

Riset LD FEB UI dilakukan di beberapa wilayah Indonesia dengan menggunakan metode kuantitatif melalui wawancara tatap muka untuk melihat kontribusi Gojek di tahun 2019.

Penentuan responden penelitian dilakukan dengan pencuplikan acak sederhana (simple random sampling) dari mitra yang aktif dalam tiga bulan terakhir.

Sampel penelitian ini mewakili populasi mitra pengemudi GoCar, GoRide, mitra UMKM GoFood dan GoPay, mitra UMKM social seller pengguna GoSend . Sementara untuk UMKM lain di luar ekosistem Gojek terdiri dari bengkel dan pedagang pasar yang berada di wilayah penelitian.

Baca juga: 4 Cara Akses Token Listrik Gratis untuk Agustus 2020

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Lowongan Kerja PT Honda Prospect Motor untuk S1, Ini Persyaratannya

Lowongan Kerja PT Honda Prospect Motor untuk S1, Ini Persyaratannya

Whats New
Sudah Bisa Dibeli, Ini Besaran Kupon Sukuk Tabungan ST012

Sudah Bisa Dibeli, Ini Besaran Kupon Sukuk Tabungan ST012

Whats New
Revisi Target Penyaluran Kredit, BTN Antisipasi Era Suku Bunga Tinggi

Revisi Target Penyaluran Kredit, BTN Antisipasi Era Suku Bunga Tinggi

Whats New
Mampukah IHSG Bangkit Hari Ini ? Simak Analisis dan Rekomendasi Sahamnya

Mampukah IHSG Bangkit Hari Ini ? Simak Analisis dan Rekomendasi Sahamnya

Whats New
Kekhawatiran Inflasi Mencuat, Wall Street Berakhir di Zona Merah

Kekhawatiran Inflasi Mencuat, Wall Street Berakhir di Zona Merah

Whats New
Ada Hujan Lebat, Kecepatan Whoosh Turun hingga 40 Km Per Jam, Perjalanan Terlambat

Ada Hujan Lebat, Kecepatan Whoosh Turun hingga 40 Km Per Jam, Perjalanan Terlambat

Whats New
BTN Buka Kemungkinan Lebarkan Bisnis ke Timor Leste

BTN Buka Kemungkinan Lebarkan Bisnis ke Timor Leste

Whats New
[POPULER MONEY] Respons Bulog soal Program Makan Siang Gratis Butuh 6,7 Ton Beras Per Tahun | Iuran Pariwisata Bisa Bikin Tiket Pesawat Makin Mahal

[POPULER MONEY] Respons Bulog soal Program Makan Siang Gratis Butuh 6,7 Ton Beras Per Tahun | Iuran Pariwisata Bisa Bikin Tiket Pesawat Makin Mahal

Whats New
KCIC Minta Maaf Jadwal Whoosh Terlambat gara-gara Hujan Lebat

KCIC Minta Maaf Jadwal Whoosh Terlambat gara-gara Hujan Lebat

Whats New
Cara Pinjam Uang di Rp 5 Juta di Pegadaian, Bunga, dan Syaratnya

Cara Pinjam Uang di Rp 5 Juta di Pegadaian, Bunga, dan Syaratnya

Earn Smart
Kemenkeu Akui Pelemahan Rupiah dan Kenaikan Imbal Hasil Berdampak ke Beban Utang Pemerintah

Kemenkeu Akui Pelemahan Rupiah dan Kenaikan Imbal Hasil Berdampak ke Beban Utang Pemerintah

Whats New
Prudential Laporkan Premi Baru Tumbuh 15 Persen pada 2023

Prudential Laporkan Premi Baru Tumbuh 15 Persen pada 2023

Whats New
Bulog Siap Pasok Kebutuhan Pangan di IKN

Bulog Siap Pasok Kebutuhan Pangan di IKN

Whats New
Pintu Perkuat Ekosistem Ethereum di Infonesia

Pintu Perkuat Ekosistem Ethereum di Infonesia

Whats New
BTN Syariah Cetak Laba Bersih Rp 164,1 Miliar pada Kuartal I 2024

BTN Syariah Cetak Laba Bersih Rp 164,1 Miliar pada Kuartal I 2024

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com