Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kemnaker: 6 dari 10 Pekerja Perempuan Bekerja di Sektor Informal

Kompas.com - 19/08/2020, 18:00 WIB
Ade Miranti Karunia,
Bambang P. Jatmiko

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Dirjen Pembinaan Hubungan Industrial dan Jaminan Sosial Tenaga Kerja (PHI dan Jamsos) Kementerian Ketenagakerjaan Haiyani Rumondang menyatakan bahwa pekerja perempuan bekerja di sektor informal mulai meningkat.

Merujuk hasil Survei Angkatan Kerja Nasional (Sakernas) Februari 2020, sebanyak 61,35 persen pekerja perempuan mulai menunggangi sektor informal.

"Selain dari itu, di sektor informal lebih luas lagi. Sebanyak 61,35 persen atau sekitar 6 dari 10 pekerja perempuan bekerja di sektor informal," ucapnya dalam webinar virtual Kompas Talk, Rabu (19/8/2020).

Para pekerja perempuan ini banyak mendominasi pada beberapa sektor pekerjaan. Yakni, sektor pertanian, kehutanan, perdagangan serta industri pengolahan.

Baca juga: Perusahaan dan Pekerja yang Tak Penuhi Syarat Harus Kembalikan Subsidi Gaji

"Peluang dan kesempatan bagi perempuan untuk mengembangkan potensinya sekarang ini makin terbuka. Saat ini perempuan berpartisipasi dalam lapangan kerja memang didominasi tiga sektor, pertanian, kehutanan, termasuk perdagangan besar dan industri pengolahan," katanya.

Kendati bekerja di sektor informal, lanjut dia, perempuan tetap harus mengutamakan posisinya sebagai ibu rumah tangga.

"Inilah data Sakernas yang menunjukkan kenyataannya kepada kita. Ini juga didukung oleh motivasi kaum perempuan untuk bekerja, tetapi tidak bisa meninggalkan kewajibannya sebagai rumah tangga," ujarnya.

Sementara itu, hasil survei Organisasi Perburuhan Internasional (ILO) menunjukkan, keberagaman gender di tempat kerja telah membantu hasil usaha perusahaan meningkat, terutama dalam hal peningkatan laba dan produktivitas.

"Sekitar 77 persen dari 400 perusahaan Indonesia yang mengikuti survei ILO mengungkapkan manfaat keberagaman gender dalam usaha mereka," tulis laporan ILO.

Adanya campur tangan perempuan dalam bisnis dan manajemen pada perusahaan-perusahaan di Indonesia, sebanyak 66 persen melaporkan peningkatan laba dan produktivitas serta kreativitas inovasi.

Lalu, 53 persen peningkatan reputasi perusahaan dan sebanyak 46 persen adanya pekerja perempuan mampu memenuhi kebutuhan dan keperluan pelanggan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

CEO Perusahaan Migas Kumpul di IPA Convex 2024 Bahas Solusi Kebijakan Industri Migas

CEO Perusahaan Migas Kumpul di IPA Convex 2024 Bahas Solusi Kebijakan Industri Migas

Whats New
Ramai 9 Mobil Mewah Pengusaha Malaysia Ditahan, Bea Cukai Beri Penjelasan

Ramai 9 Mobil Mewah Pengusaha Malaysia Ditahan, Bea Cukai Beri Penjelasan

Whats New
BEI Ubah Aturan 'Delisting', Ini Ketentuan Saham yang Berpotensi Keluar dari Bursa

BEI Ubah Aturan "Delisting", Ini Ketentuan Saham yang Berpotensi Keluar dari Bursa

Whats New
BEI Harmonisasikan Peraturan Delisting dan Relisting

BEI Harmonisasikan Peraturan Delisting dan Relisting

Whats New
Hadirkan Solusi Transaksi Internasional, Bank Mandiri Kenalkan Keandalan Livin’ by Mandiri di London

Hadirkan Solusi Transaksi Internasional, Bank Mandiri Kenalkan Keandalan Livin’ by Mandiri di London

Whats New
Biasakan 3 Hal Ini untuk Membangun Kekayaan

Biasakan 3 Hal Ini untuk Membangun Kekayaan

Earn Smart
Pertumbuhan Ekonomi RI 5,11 Persen Dinilai Belum Maksimal

Pertumbuhan Ekonomi RI 5,11 Persen Dinilai Belum Maksimal

Whats New
Laba Bersih JTPE Tumbuh 11 Persen pada Kuartal I 2024, Ditopang Pesanan E-KTP

Laba Bersih JTPE Tumbuh 11 Persen pada Kuartal I 2024, Ditopang Pesanan E-KTP

Whats New
Pabrik Sepatu Bata Tutup, Menperin Sebut Upaya Efisiensi Bisnis

Pabrik Sepatu Bata Tutup, Menperin Sebut Upaya Efisiensi Bisnis

Whats New
Jadwal LRT Jabodebek Terbaru Berlaku Mei 2024

Jadwal LRT Jabodebek Terbaru Berlaku Mei 2024

Whats New
Emiten Hotel Rest Area KDTN Bakal Tebar Dividen Rp 1,34 Miliar

Emiten Hotel Rest Area KDTN Bakal Tebar Dividen Rp 1,34 Miliar

Whats New
Keuangan BUMN Farmasi Indofarma Bermasalah, BEI Lakukan Monitoring

Keuangan BUMN Farmasi Indofarma Bermasalah, BEI Lakukan Monitoring

Whats New
Bea Cukai Lelang 30 Royal Enfield, Harga Mulai Rp 39,5 Juta

Bea Cukai Lelang 30 Royal Enfield, Harga Mulai Rp 39,5 Juta

Whats New
Bisnis Alas Kaki Melemah di Awal 2024, Asosiasi Ungkap Penyebabnya

Bisnis Alas Kaki Melemah di Awal 2024, Asosiasi Ungkap Penyebabnya

Whats New
Penuhi Kebutuhan Listrik EBT Masa Depan, PLN Bidik Energi Nuklir hingga Amonia

Penuhi Kebutuhan Listrik EBT Masa Depan, PLN Bidik Energi Nuklir hingga Amonia

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com