Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bisnisnya Melambung di Tengah Pandemi, Kekayaan Pria Ini Melonjak hingga Rp 24,82 Triliun

Kompas.com - 30/08/2020, 12:05 WIB
Mutia Fauzia,
Erlangga Djumena

Tim Redaksi

Sumber Forbes

NEW YORK, KOMPAS.com - Perusahaan pengamanan sistem komputasi awan atau cloud merupakan salah satu yang paling diuntungkan di tengah pandemi virus corona (Covid-19).

Pasalnya, dengan kian banyak orang yang melakukan aktivitas bekerja dari rumah, dokumen-dokumen penting terkait pekerjaan pun banyak yang harus diakses dan dibagikan melalui sistem internet. Dengan demikian, banyak orang membutuhkan jaminan akan hal itu.

Seperti yang dialami Okta. Valuasi saham perusahaan yang didirikan Todd Mckinnon pada tahun 2009 ini melonjak 70 persen dalam enam tahun terakhir. Atau meroket hingga 1.200 persen jika dibandingkan ketika perusahaan tersebut pertama kali melantai di bursa saham setempat pada 2017.

Baca juga: Miliarder Baru China, dari Pengembang Perangkat Lunak hingga Mantan Guru

Perusahaan tersebut kini bernilai 27 miliar dollar AS atau sekitar Rp 394,2 triliun (kurs Rp 14.600), sedangkan McKinnon sendiri kini memiliki total nilai kekayaan hingga 1,7 miliar dollar AS atau sekitar Rp 24,82 tiliun. McKinnon memiliki "hanya" sekitar 4 persen saham Okta.

"Hal buruk ini (pandemi) telah menghancurkan banyak hal, namun perusahaan justru diuntungkan atas hal itu," sebut McKinnon seperti dikutip dari Forbes, Minggu (30/8/2020).

Sejak bulan Maret lalu, Okta telah menandatangai kerja sama dengan 1.000 pelanggan baru jasanya. Secara keseluruhan, saat ini Okta memiliki 8.950 pelanggan dengan banyak di antaranya meningkatkan penggunaan layanan pengaman cloud tersebut.

Pada bulan Mei lalu, FedEx menggunakan Okta Identity Cloud agar 85.000 pekerjanya di seluruh dunia bisa bekerja secara efektif selama masa pandemi. Cloud juga telah bekerja sama dengan Australian Red Cross, LVMH, Equifax, Western Union, dan banyak rekanan lain.

McKinnon sendiri mulainya bekerja sebagai developer pada sebuah perusahaan perangkat lunak PeopleSoft, sebelum kemudian berpindah ke Salesforce.

Pada 2009, dia mulai mengulik mengenai komputasi awan dan memilih untuk mendirikan bisnis sendiri.

Baca juga: Kekayaannya Meroket, Elon Musk Jadi Orang Terkaya Keempat Dunia

Mulanya, McKinnon menamai perusahaan tersebut dengan SaaSure. Rekan kerja lamanya dari Salesforce pun turut bergabung, yakni Frederic Kerrest. Mereka sepakat untuk membuat produk berupa perangkat lunak yang akan membantu perusahaan untuk mengukur keamanan dari aplikasi berbasis cloud yang digunakan.

Namun ternyata, tidak semua pihak merasa membutuhkan hal tersebut.

Hingga akhirnya, keduanya menemukan titik di mana perusahaan tidak benar-benar bisa mengelola keamanan dari pengguna cloud mereka.

Perusahaan pun berganti nama menjadi Okta dan mendapatkan pendanaan seri A sebesar 10 juta dollar AS.

Perusahaan terus berkembang hingga akhirnya memutuskan untuk melantai di bursa saham Amerika Serikat, Wall Street pada tahun 2017 dan menarik minat investor. Salah satu alasannya, teknologi Okta mudah dipahami.

“Ada banyak hal teknis dalam keamanan siber,” kata analis Berenberg Capital Markets Joshua Tilton.

“(Okta) sangat mudah dipahami. Ini adalah satu set credensial yang memberi saya akses ke semua aplikasi saya saat saya sedang bekerja,” tambah dia.

Hingga akhirnya, muncul Covid-19.

Baca juga: Bukan Hindari Latte Factor, Ini 5 Cara Menjadi Orang Kaya

Karena kebijakan kerja dari rumah, analis Wall Street pun mulai menggunakan produk yang menjamin keamanan seperti Okta.

“Dalam semalam, mereka menjadi salah satu penunggang utama dalam pasar keamanan,” kata Tilton.

“(Okta) telah menjadi saham yang disukai sebelum Covid, dan menjadi saham yang lebih disukai sejak saat itu,” lanjutnya.

Bahkan McKinnon mengaku sedikit tersentuh, meskipun di sisi lain dirinya merasa bersalah.

“Ketika saya melihat kinerja saham, atau kekayaan bersih saya sendiri, saya pikir itu memuaskan melihat perusahaan menjadi sukses,” katanya.

“Saya memulai perusahaan ini, dan saya benar-benar bertahan dengannya. Saya menaruh uang saya di tempat di mana saya berada," ujar dia.

Baca juga: Dapat Keuntungan dari Saham Apple, CEO Tim Cook Resmi Jadi Miliarder

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com