Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Awal Kuartal III 2020, RI Ekspor Kerapu ke Hong Kong

Kompas.com - 10/09/2020, 14:46 WIB
Fika Nurul Ulya,
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Aktivitas ekspor ikan kerapu hidup kembali dilakukan memasuki kuartal III tahun 2020.

Tercatat di awal September, sebanyak 15 ton kerapu hidup asal Kepulauan Anambas dikirim ke Hong Kong melalui jalur angkut laut. Nilai ekspor mencapai Rp 945 juta.

Adapun selama kurun waktu Januari 2020 hingga awal September 2020, ekspor kerapu hidup asal Anambas mencapai 76,80 ton dengan nilai ekonomi mencapai Rp 5,28 milyar.

Baca juga: Semester I-2020, Ekspor Indonesia ke China Naik 11,74 Persen

Direktur Jenderal Perikanan Budidaya, Slamet Soebjakto mengatakan, Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) terus mendorong aktivitas ekspor produk perikanan budidaya, termasuk ikan kerapu hidup.

Slamet menegaskan, pihaknya terus berupaya menjaga neraca perdagangan produk perikanan budidaya terus positif, utamanya memasuki kuartal III 2020.

"Neraca perdagangan mutlak harus positif, sehingga cadangan devisa dari subsektor ini bisa meningkat. Tentu kita ingin naikan secara signifikan. Ini target kita," kata Slamet dalam siaran pers, Kamis (10/9/2020).

Lebih lanjut dia bilang, Kepulauan Anambas punya potensi sumber daya ikan yang melimpah, termasuk kerapu. Kepulauan ini aspek geostrategis, yakni letak geografisnya yang menguntungkan secara ekonomi sehingga ongkos kirim menjadi lebih efisien.

"Logistic cost bisa ditekan. Saya kira ini konsen kita, bagaimana sumber daya perikanan budidaya bisa kita manfaatkan secara optimal dan berkelanjutan," tuturnya.

Baca juga: Ratusan Pelaku UKM Dilatih agar Bisa Tembus Pasar Ekspor

Sebagai informasi, potensi pengembangan perikanan budidaya laut Kabupaten Kepulauan Anambas mencapai 20.998 Ha

Potensi ini terdiri dari potensi pengembangan budidaya di kawasan pesisir 1.993 Ha dan budidaya di kawasan laut lepas 19.005 Ha.

Di tahun 2019 saja, produksi perikanan budidaya mencapai 293,49 ton dengan nilai produksi mencapai Rp. 21,61 miliar. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Bulog Diminta Lebih Optimal dalam Menyerap Gabah Petani

Bulog Diminta Lebih Optimal dalam Menyerap Gabah Petani

Whats New
Empat Emiten Bank Ini Bayar Dividen pada Pekan Depan

Empat Emiten Bank Ini Bayar Dividen pada Pekan Depan

Whats New
[POPULER MONEY] Sri Mulyani 'Ramal' Ekonomi RI Masih Positif | Genset Mati, Penumpang Argo Lawu Dapat Kompensasi 50 Persen Harga Tiket

[POPULER MONEY] Sri Mulyani "Ramal" Ekonomi RI Masih Positif | Genset Mati, Penumpang Argo Lawu Dapat Kompensasi 50 Persen Harga Tiket

Whats New
Ketahui, Pentingnya Memiliki Asuransi Kendaraan di Tengah Risiko Kecelakaan

Ketahui, Pentingnya Memiliki Asuransi Kendaraan di Tengah Risiko Kecelakaan

Spend Smart
Perlunya Mitigasi Saat Rupiah 'Undervalued'

Perlunya Mitigasi Saat Rupiah "Undervalued"

Whats New
Ramai Alat Belajar Siswa Tunanetra dari Luar Negeri Tertahan, Bea Cukai Beri Tanggapan

Ramai Alat Belajar Siswa Tunanetra dari Luar Negeri Tertahan, Bea Cukai Beri Tanggapan

Whats New
Sri Mulyani Jawab Viral Kasus Beli Sepatu Rp 10 Juta Kena Bea Masuk Rp 31 Juta

Sri Mulyani Jawab Viral Kasus Beli Sepatu Rp 10 Juta Kena Bea Masuk Rp 31 Juta

Whats New
Sri Mulyani Jelaskan Duduk Perkara Alat Belajar Tunanetra Milik SLB yang Ditahan Bea Cukai

Sri Mulyani Jelaskan Duduk Perkara Alat Belajar Tunanetra Milik SLB yang Ditahan Bea Cukai

Whats New
Apa Itu Reksadana Terproteksi? Ini Pengertian, Karakteristik, dan Risikonya

Apa Itu Reksadana Terproteksi? Ini Pengertian, Karakteristik, dan Risikonya

Work Smart
Cara Transfer BNI ke BRI lewat ATM dan Mobile Banking

Cara Transfer BNI ke BRI lewat ATM dan Mobile Banking

Spend Smart
Suku Bunga Acuan Naik, Apa Dampaknya ke Industri Multifinance?

Suku Bunga Acuan Naik, Apa Dampaknya ke Industri Multifinance?

Whats New
Aturan Impor Produk Elektronik Dinilai Bisa Perkuat Industri Dalam Negeri

Aturan Impor Produk Elektronik Dinilai Bisa Perkuat Industri Dalam Negeri

Whats New
Cara Beli Pulsa melalui myBCA

Cara Beli Pulsa melalui myBCA

Spend Smart
Lima Emiten yang Akan Bayar Dividen Pekan Depan

Lima Emiten yang Akan Bayar Dividen Pekan Depan

Whats New
Pemerintah Dinilai Perlu Buat Formula Baru Kenaikan Tarif Cukai Rokok

Pemerintah Dinilai Perlu Buat Formula Baru Kenaikan Tarif Cukai Rokok

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com