Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kemenkop: UMKM Digital Kunci Pemulihan Ekonomi Indonesia

Kompas.com - 24/09/2020, 14:10 WIB
Ade Miranti Karunia,
Erlangga Djumena

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Staf Ahli Bidang Hubungan Antar Lembaga Kementerian Koperasi dan UKM (KemenKop UKM), Luhur Pradjarto mengatakan, UMKM digital merupakan kunci pemulihan ekonomi Indoensia.

Namun demikian, angka jumlah UMKM yang masuk ke digital ekonomi ini baru mencapai 8 juta atau berkisar 13 persen. Hal inilah yang menjadi tantangan pemerintah untuk mendorong para UMKM konvensional untuk beralih ke platform digital.

"Tantangan lainnya tidak cukup hanya masuk dalan platform digital, tetapi juga isu sustainable atau keberlanjutan dari UMKM tadi. Bagaimana memproduksi produk-produk UMKM mempunyai kualitas yang bagus dan continity aktivitasnya. Ini jadi perhatian kita bersama," katanya secara daring, Kamis (24/9/2020).

Baca juga: Pedagang Jamu Keliling Dapat BLT UMKM Rp 2,4 Juta, Kaget dan Ingin Kunjungi Cucu

Menurut dia, UMKM tidak hanya harus bertahan, tetapi juga harus mampu menjadi komunitif baik di pasar lokal maupun pasar global.

"Oleh karena itu dengan Ninja Xpress program Aksilerasi, kami Kementerian Koperasi sangat mengakselerasi sebagai salah satu upaya akselerasi pengembangan kapasitas dan kapabilitas UMKM," ujarnya.

Luhur menuturkan bahwa Ninja Xpress dari awal telah melakukan klasterisasi dari skala usahanya, baik itu usaha mikro, usaha kecil, bahkan untuk usaha menengah. Sehingga dari klasterisasi tersebut diharapkan agar lebih cepat berkembang dan tepat sasaran.

"Karena masing-masing skala usaha memiliki potensi dan kebutuhan yang berbeda-beda," ujarnya.

Dalam kesempatan tersebut, Ninja Xpress ingin menjadi penggerak UMKM negeri agar dapat memajukan ekonomi digital Indonesia, dengan meluncurkan program terbaru yang disebut Aksilerasi.

Program ini bertujuan untuk mempercepat perkembangan kapasitas dan kapabilitas UMKM agar dapat bersaing di pasar digital, menghadapi berbagai tantangan bisnis serta beradaptasi dengan dinamika pasar yang terus berubah sejak pandemi melanda.

“Untuk bertahan dalam badai bisnis akibat pandemi, UKM lokal memerlukan pendampingan atau mentorship yang intensif, agar siap sedia terjun ke pasar digital sesegera mungkin. Sebagai komitmen kami untuk UKM negeri, program Aksilerasi ini Ninja Xpress hadirkan sebagai fasilitas khusus bagi UKM agar dapat mengakselerasi kemampuan mereka dalam berbisnis online sesingkat 3 bulan,” ucap Country Head Ninja Xpress Ignatius Eric Saputra.

Program Aksilerasi merupakan program khusus UKM dari Ninja Xpress yang didesain dalam bentuk rangkaian pelatihan bisnis secara komprehensif, mendalam, sistematis, terstruktur dan aplikatif secara online dan tanpa biaya.

Melalui rangkaian kelas online workshop dan daily coaching oleh mentor dari kalangan profesional, program Aksilerasi ini akan diikuti oleh 20 UKM dari berbagai industri mulai dari pakaian, kebutuhan anak, hingga perlengkapan rumah.

Pada program Aksilerasi batch I yang akan berjalan selama 3 Bulan dari 22 September-22 Desember 2020, terdapat 12 materi pelatihan yang akan dibawakan oleh 10 mentor berpengalaman di bidangnya, seperti Yoris Sebastian (Ahli Bidang Komunikasi dan Kreatif), Ligwina Hananto (Ahli Finansial), Riel Tasmaya (Ahli Investasi), Ismail Fahmi (Ahli Market Intelligence), dan masih banyak lagi.

Sementara itu, CMO Ninja Xpress Andi Joewarsa menjelaskan, 20 UKM yang terpilih dari seluruh Indonesia telah melalui serangkaian proses kurasi yang dilakukan berdasarkan survei yang telah dilengkapi saat melakukan registrasi.

"Peserta dibagi dalam klasterisasi sesuai omset perusahaan per tahun, tingkat engagement rate media sosial, jumlah anggota tim atau karyawan, dan kepercayaan diri peserta akan tumbuhnya usaha yang dilihat dari berbagai macam aspek," katanya.

Baca juga: Lewat Program ini, Pertamina Salurkan Rp 3,3 Miliar untuk UMKM

Adapun klasterisasi skala bisnis UKM dibagi menjadi tiga. Yang pertama Klaster A, UKM dengan omset di atas Rp 1 miliar per tahun yang akan fokus untuk bertemu dan melakukan presentasi bisnis kepada calon investor.

Kedua Klaster B, UKM dengan omset Rp 500 juta-Rp 1 miliar per tahun yang akan berfokus membuat kampanye di media massa hasil kolaborasi antara peserta, Ninja Xpress, dan pemangku kepentingan lainnya sesuai kebutuhan.

Terakhir Klaster C, UKM dengan omset di bawah Rp 500 juta per tahun akan berfokus pada pembuatan kampanye pemasaran (event) digital hasil kolaborasi antara peserta dan Ninja Xpress serta pemangku kepentingan lainnya sesuai kebutuhan.

Diharapkan, hasil akhir pada program Aksilerasi adalah setiap UKM akan naik “kelas” ke klaster selanjutnya. Ada banyak fasilitas yang dapat dimanfaatkan oleh pelaku UKM di program Aksilerasi ini, salah satunya adalah kesempatan bagi UKM mendapatkan pembiayaan untuk program pemasaran yang secara langsung dapat meningkatkan penjualan.

Baca juga: Penyaluran BLT untuk UMKM Ditargetkan Capai 100 Persen di Akhir Bulan Ini

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Cara Bayar Tagihan FIF di ATM BCA, BRI, BNI, Mandiri, dan BTN

Cara Bayar Tagihan FIF di ATM BCA, BRI, BNI, Mandiri, dan BTN

Spend Smart
Bank Mandiri Tegaskan Tetap Jadi Pemegang Saham Terbesar BSI

Bank Mandiri Tegaskan Tetap Jadi Pemegang Saham Terbesar BSI

Whats New
Cek Jadwal Pembagian Dividen Astra Otoparts

Cek Jadwal Pembagian Dividen Astra Otoparts

Whats New
Syarat Ganti Kartu ATM Mandiri di CS Machine dan Caranya

Syarat Ganti Kartu ATM Mandiri di CS Machine dan Caranya

Whats New
Status Internasional Bandara Supadio Dihapus, Pengamat: Hanya Jadi 'Feeder' bagi Malaysia dan Singapura

Status Internasional Bandara Supadio Dihapus, Pengamat: Hanya Jadi "Feeder" bagi Malaysia dan Singapura

Whats New
Naik 36 Persen, Laba Bersih Adaro Minerals Capai Rp 1,88 Triliun Sepanjang Kuartal I-2024

Naik 36 Persen, Laba Bersih Adaro Minerals Capai Rp 1,88 Triliun Sepanjang Kuartal I-2024

Whats New
Jokowi Tambah Alokasi Pupuk Subsidi Jadi 9,55 Juta Ton di 2024

Jokowi Tambah Alokasi Pupuk Subsidi Jadi 9,55 Juta Ton di 2024

Whats New
Dampak Erupsi Gunung Ruang, 5 Bandara Masih Ditutup Sementara

Dampak Erupsi Gunung Ruang, 5 Bandara Masih Ditutup Sementara

Whats New
Kadin Gandeng Inggris, Dukung Bisnis Hutan Regeneratif

Kadin Gandeng Inggris, Dukung Bisnis Hutan Regeneratif

Whats New
Harita Nickel Catat Kenaikan Pendapatan 26 Persen pada  Kuartal I 2024

Harita Nickel Catat Kenaikan Pendapatan 26 Persen pada Kuartal I 2024

Whats New
Bappenas Buka Lowongan Kerja hingga 5 Mei 2024, Simak Persyaratannya

Bappenas Buka Lowongan Kerja hingga 5 Mei 2024, Simak Persyaratannya

Work Smart
Wujudkan Visi Indonesia Emas 2045, Kemenko Perekonomian Berupaya Percepat Keanggotaan RI dalam OECD

Wujudkan Visi Indonesia Emas 2045, Kemenko Perekonomian Berupaya Percepat Keanggotaan RI dalam OECD

Whats New
Indonesia dan Arab Saudi Sepakat Menambah Rute Penerbangan Baru

Indonesia dan Arab Saudi Sepakat Menambah Rute Penerbangan Baru

Whats New
BJBR Bukukan Laba Rp 453 Miliar pada Kuartal I 2024

BJBR Bukukan Laba Rp 453 Miliar pada Kuartal I 2024

Whats New
Microsoft Investasi Rp 27,6 Triliun di RI, Luhut: Tidak Akan Menyesal

Microsoft Investasi Rp 27,6 Triliun di RI, Luhut: Tidak Akan Menyesal

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com