Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Luhut Sebut Restorasi Terumbu Karang Seluas 50 Hektar Butuh Rp 115 Miliar

Kompas.com - 24/09/2020, 21:23 WIB
Ade Miranti Karunia,
Yoga Sukmana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan menyebut, Indonesia memiliki 18 persen dari total terumbu karang di dunia. Namun lebih dari 36 persen terumbu karang di Indonesia mengalami kerusakan.

Pemerintah telah menyusun program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) padat karya restorasi terumbu karang yang di pusatkan di Nusa Dua dan beberapa daerah kawasan lainnya seperti Sanur, Serangan, Pantai Pandawa dan Buleleng.

"Kegiatan ini akan melibatkan sampai 11.000 orang dengan restorasi terumbu karang seluas 50 hektar dan membutuhkan biaya sekitar Rp 115 miliar," ujar Luhut melalui keterangan tertulis, Kamis (24/9/2020).

Baca juga: Soal Penataan Ekosistem Logistik Nasional, Ini yang Dilakukan Kemenhub

Menurutnya, program tersebut merupakan kegiatan restorasi terbesar yang pernah ada di Tanah Air. Pemerintah berharap kegiatan padat karya restorasi ini dapat mengatasi kerusakan terumbu karang sekaligus memperbaiki wisata bahari di Bali yang menurun akibat Covid-19.

"Saya mengingatkan kembali agar dana PEN dapat disalurkan secara non tunai atau cashless, transparan, accountable dan sesuai dengan protokol Covid-19," kata dia.

Dengan kondisi kerusakan terumbu karang yang telah terjadi di Indonesia, Luhut meminta agar semua metode atau cara restorasi terumbu karang yang ada harus diterapkan dan dicoba di perairan Nusa Dua, Bali. Nantinya, Kawasan Nusa Dua menjadi pusat restorasi terumbu karang di Indonesia.

"Secara khusus, saya mengundang pemerintah Amerika dan NOAA untuk bekerja sama mewujudkan ICRG Nusa Dua, menjadi pusat restorasi terumbu karang dunia," ujarnya.

Baca juga: PT KAI Dapat Sertifikat Sistem Manajemen Anti Penyuapan

Lebih lanjut Luhut menjelaskan, kerusakan terumbu karang disebabkan beberapa hal yakni pencemaran laut, aktivitas perikanan yang tidak bersahabat dan pemanasan global yang mengakibatkan Coral Bleaching.

Menurut dia, rusaknya terumbu karang tidak selalu disebabkan oleh aktivitas manusia tetapi diperlukan pengelolaan sumber daya alam secara lestari yang melibatkan seluruh pihak, baik pemerintah maupun non pemerintah.

Luhut berpendapat, restorasi terumbu karang juga dijadikan salah satu solusi oleh pemerintah untuk membantu perekonomian masyarakat yang terimbas pandemi Covid-19.

Baca juga: Angkutan Logistik Terhantam Pandemi, Ini Kata Menhub

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pengertian Dividen Interim dan Bedanya dengan Dividen Final

Pengertian Dividen Interim dan Bedanya dengan Dividen Final

Earn Smart
Pajak Dividen: Tarif, Perhitungan, dan Contohnya

Pajak Dividen: Tarif, Perhitungan, dan Contohnya

Earn Smart
Jalan Tol Akses IKN Ditargetkan Beroperasi Fungsional Pada Agustus 2024

Jalan Tol Akses IKN Ditargetkan Beroperasi Fungsional Pada Agustus 2024

Whats New
Cara Menghitung Dividen Saham bagi Investor Pemula Anti-Bingung

Cara Menghitung Dividen Saham bagi Investor Pemula Anti-Bingung

Earn Smart
Sepanjang 2023, AirAsia Indonesia Kantongi Pendapatan Rp 6,62 Triliun

Sepanjang 2023, AirAsia Indonesia Kantongi Pendapatan Rp 6,62 Triliun

Whats New
Menyehatkan Pesawat di Indonesia dengan Skema 'Part Manufacturer Approval'

Menyehatkan Pesawat di Indonesia dengan Skema "Part Manufacturer Approval"

Whats New
Libur Panjang, Tiket Whoosh Bisa untuk Masuk Gratis dan Diskon 12 Wahana di Bandung

Libur Panjang, Tiket Whoosh Bisa untuk Masuk Gratis dan Diskon 12 Wahana di Bandung

Whats New
Memahami Dividen: Pengertian, Sistem Pembagian, Pajak, dan Hitungannya

Memahami Dividen: Pengertian, Sistem Pembagian, Pajak, dan Hitungannya

Earn Smart
Limbah Domestik Dikelola Jadi Kompos, Solusi Kurangi Sampah di Kutai Timur

Limbah Domestik Dikelola Jadi Kompos, Solusi Kurangi Sampah di Kutai Timur

Whats New
Harga Emas Terbaru 11 Mei 2024 di Pegadaian

Harga Emas Terbaru 11 Mei 2024 di Pegadaian

Spend Smart
Harga Emas Antam: Detail Harga Terbaru Pada Sabtu 11 Mei 2024

Harga Emas Antam: Detail Harga Terbaru Pada Sabtu 11 Mei 2024

Spend Smart
Harga Bahan Pokok Sabtu 11 Mei 2024, Semua Bahan Pokok Naik, Kecuali Daging Sapi Murni

Harga Bahan Pokok Sabtu 11 Mei 2024, Semua Bahan Pokok Naik, Kecuali Daging Sapi Murni

Whats New
Pembinaan Berkelanjutan Sampoerna Diapresiasi Stafsus Presiden dan Kemenkop UKM

Pembinaan Berkelanjutan Sampoerna Diapresiasi Stafsus Presiden dan Kemenkop UKM

Whats New
Sanksi Menanti Pejabat Kemenhub yang Viral Usai Ajak Youtuber Korea Mampir ke Hotel

Sanksi Menanti Pejabat Kemenhub yang Viral Usai Ajak Youtuber Korea Mampir ke Hotel

Whats New
[POPULER MONEY] Buntut Ajak Youtuber Korsel ke Hotel, Pejabat Kemenhub Dibebastugaskan | Intip Tawaran 250 Merek Waralaba di Pameran Franchise Kemayoran

[POPULER MONEY] Buntut Ajak Youtuber Korsel ke Hotel, Pejabat Kemenhub Dibebastugaskan | Intip Tawaran 250 Merek Waralaba di Pameran Franchise Kemayoran

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com