Misalnya, cobot sudah bisa diaplikasikan di bidang medis karena pandemi, untuk aplikasi seperti test swab, sterilisasi, dan desinfeksi secara mobile, termasuk desinfeksi sandaran tangan kursi pesawat yang bertujuan untuk mengurangi kemungkinan cedera dan infeksi pada penumpangnya.
“Di dunia yang selalu saja berubah dan tidak stabil ini, tidak mungkin kita bisa dengan mudah memperkirakan tren di masa depan. Oleh karena itu, penting bagi perusahaan manapun untuk bersikap fleksibel dan gesit," jelas Jürgen von Hollen, Presiden Robot Universal.
Menurut von Hollen, bisnis dan para pemimpinnya harus memanfaatkan teknologi terbaik yang tersedia, seperti cobot, untuk bisa menjadi inovatif, agar dapat secara dinamis menyesuaikan diri dengan situasi dan krisis yang ada sekarang, dan untuk menyesuaikan infrastruktur yang ada, agar memenuhi kebutuhan organisasi dan pelanggan.
Diperkirakan, cobot akan tumbuh secara eksponensial dalam waktu dekat di kawasan ASEAN, terutama di segmen usaha kecil dan menengah (UKM).
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.