Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bisnis Sepatu Kulit Bakal Terus Mulus, Ini Alasannya

Kompas.com - 13/10/2020, 11:49 WIB
Elsa Catriana,
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Usaha sepatu sangat mudah dijumpai di beberapa tempat, mulai dari pinggir jalan hingga di beberapa gerai toko. 

Apalagi saat ini sejak adanya internet, jualan sepatu pun tak lagi harus memiliki toko, tetapi cukup dengan posting di beberapa media sosial, barang pun bisa terjual.

Salah satu pengusaha sepatu kulit asal Bandung yang memiliki brand Kenzios, Muhammad Yuqa Reynaldo berpendapat, bisnis sepatu kulit memiliki prospek yang cukup bagus ke depannya.

Baca juga: Cerita Pengusaha Sepatu Kulit dari Bandung, Awalnya Reseller Kini Beromzet Ratusan Juta

Sebab kata dia, saat ini sepatu sudah menjadi kebutuhan pokok, layaknya pakaian.

"Sekarang siapa sih yang enggak punya sepatu? Sepatu itu sudah kebutuhan pokok saat ini, sama kayak baju. Belum lagi per orangnya pasti punya banyak sepatu," ujarnya saat dihubungi Kompas.com, Sabtu (10/10/2020).

Hanya saja menurut dia, agar bisnis usaha sepatu kulitnya bisa bersaing, pengusaha harus bisa memiliki kemampuan untuk membaca pasar atau segmentasi penjualannya.

Apalagi sekarang ini sepatu kulit memiliki segmentasi yang sangat khusus dibandingkan jenis sepatu lainnya.

Misalnya saja seperti anak muda yang hobi nongkrong, pasti tidak akan menggunakan sepatu kulit sebagai alas kakinya, tetapi lebih memilih menggunakan sepatu sneakers atau jenis sepatu lainnya.

Baca juga: Manfaatkan Ceker Ayam Jadi Sepatu, Bisnis Ini Bisa Bertahan di Tengah Pandemi

Selain itu pula, pengusaha sepatu kulit juga harus memiliki berbagai macam inovasi, agar bisa menarik lebih banyak konsumen.

"Begitupun dengan usaha Kenzios saya, segmentasi pasarnya untuk orang-orang yang ngantor saja. Tapi bukan berhenti di situ, saya menghadirkan konsep modern di sepatu saya, walaupun dia sepatu kulit tapi bisa dipakai untuk hangout bukan ngantor saja," jelasnya.

Yuqa juga mengakui memang saat ini pesaing sepatu kulit cukup banyak. Oleh sebab itu dia bilang setiap pengusaha harus memiliki ide kreatif sendiri yang menjadi ciri khas dari bisnis yang dijalani.

Kompetitor pun menurut dia bukan hanya sekadar bersaing terus-terusan, tapi lebih memacu bagaimana setiap pengusaha untuk memberikan yang terbaik ke pada pelanggannya melalui inovasi.

"Kompetitor itu kan selalu ada yah, tapi menurut saya dengan adanya kompetitor bisa memacu kita untuk terus berinovasi dan memberikan pelayanan terbaik buat konsumen kami. Saingan muncul untuk menambah kreatifitas kami," pungkasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

BRI Bakal Ambil Langkah Hukum soal Konten Ajakan Tarik Uang dari Bank

BRI Bakal Ambil Langkah Hukum soal Konten Ajakan Tarik Uang dari Bank

Whats New
Soal Uang Hilang di Tabungan, Ekonom Sebut Perbankan Punya Pengawasan Ketat

Soal Uang Hilang di Tabungan, Ekonom Sebut Perbankan Punya Pengawasan Ketat

Whats New
PetroChina Dinilai Konsisten Tingkatkan Kompetensi Perajin Batik dan Dorong Literasi di Jambi

PetroChina Dinilai Konsisten Tingkatkan Kompetensi Perajin Batik dan Dorong Literasi di Jambi

Whats New
Wamen BUMN: Emas Bukan Aset 'Sunset'

Wamen BUMN: Emas Bukan Aset "Sunset"

Whats New
Peleburan 7 BUMN Karya Ditargetkan Rampung September 2024

Peleburan 7 BUMN Karya Ditargetkan Rampung September 2024

Whats New
Relaksasi Harga Gula Akan Berakhir, Pengusaha Ritel Berharap Stok Terjamin

Relaksasi Harga Gula Akan Berakhir, Pengusaha Ritel Berharap Stok Terjamin

Whats New
Komitmen Dorong Inklusi Keuangan, Bank Mandiri Perkuat Peran Mandiri Agen

Komitmen Dorong Inklusi Keuangan, Bank Mandiri Perkuat Peran Mandiri Agen

Whats New
Resmikan The Gade Tower, Wamen BUMN: Jadi Simbol Modernisasi Pegadaian

Resmikan The Gade Tower, Wamen BUMN: Jadi Simbol Modernisasi Pegadaian

Whats New
Kemenperin Kasih Bocoran soal Aturan Impor Ban

Kemenperin Kasih Bocoran soal Aturan Impor Ban

Whats New
Pengusaha Ritel: Pembatasan Pembelian Gula Bukan karena Stok Kosong

Pengusaha Ritel: Pembatasan Pembelian Gula Bukan karena Stok Kosong

Whats New
Luhut Minta Penyelesaian Lahan di IKN Tak Rugikan Masyarakat

Luhut Minta Penyelesaian Lahan di IKN Tak Rugikan Masyarakat

Whats New
Prudential Indonesia Rilis Produk Asuransi Kesehatan PRUWell, Simak Manfaatnya

Prudential Indonesia Rilis Produk Asuransi Kesehatan PRUWell, Simak Manfaatnya

Whats New
Kunjungi IKN, Luhut Optimistis Pembangunan Capai 80 Persen pada Agustus 2024

Kunjungi IKN, Luhut Optimistis Pembangunan Capai 80 Persen pada Agustus 2024

Whats New
Wamendes PDTT: Urgensi Transmigrasi dan Dukungan Anggaran Perlu Ditingkatkan

Wamendes PDTT: Urgensi Transmigrasi dan Dukungan Anggaran Perlu Ditingkatkan

Whats New
IDSurvey Tunjuk Suko Basuki sebagai Komisaris Independen

IDSurvey Tunjuk Suko Basuki sebagai Komisaris Independen

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com