Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bank Indonesia: Pembiayaan "Public Goods" Bisa Diperpanjang Tahun Depan

Kompas.com - 13/10/2020, 18:16 WIB
Fika Nurul Ulya,
Bambang P. Jatmiko

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Bank Indonesia (BI) tak menutup kemungkinan skema bagi-bagi beban (burden sharing) antara pemerintah dengan BI untuk membiayai public goods bisa diperpanjang tahun depan.

Adapun pembelian SBN melalui mekanisme Private Placement ini telah tertuang dalam Surat Keputusan Bersama (SKB) antara BI dan Kementerian Keuangan tanggal 7 Juli 2020.

Namun, Gubernur BI Perry Warjiyo menegaskan, pembelian SBN untuk membiayai public goods hanya akan dilakukan tahun ini.

Baca juga: Belum Ada Bank yang Ajukan Pinjaman Likuiditas ke BI

Dengan kata lain, yang bisa diperpanjang sesuai SKB tanggal 7 Juli ini adalah realisasinya, bila tidak mampu terserap hingga akhir tahun 2020.

"Itu one off tahun ini saja pembelian SBN-nya. Masalahnya kalau SBN sudah dibeli dananya sudah ke pemerintah belum bisa direalisasikan bagaimana? Dana yang belum direalisasikan itu bisa digunakan tahun depannya lagi," kata Perry dalam konferensi video, Selasa (13/10/2020).

Perry menyebut, yang bisa diperpanjang tahun depan adalah mekanisme burden sharing ke II, yakni sesuai dengan Surat Keputusan Bersama (SKB) tanggal 16 April.

Pada SKB tanggal 16 April 2020, BI diizinkan membeli SBN dari pasar perdana sebagai non competitive bidder. Jumlah pembelian SBN maksimum 25 persen dari target lelang.

"Itu yang masih dimungkinkan untuk dilanjutkan tahun depan, di mana kalau pasar kapasitasnya tidak bisa memenuhi, BI sebagai standby buyer non-competitive bidder. Jadi (Kalau untuk burden sharing II) tidak akan dilanjutkan tahun depan. SBN-nya dibeli tahun ini, dananya bisa digunakan untuk tahun depan," pungkas Perry.

Sebagai informasi, skema bagi-bagi beban ini ditujukan agar pemerintah fokus mengabsorsi anggaran sehingga pemulihan ekonomi akibat Covid-19 berlangsung cepat.

Dalam SKB II, pemerintah dan BI telah sepakat membiayai public goods Rp 397,56 triliun. Saat ini, realisasi SBN yang telah dibeli BI sebesar Rp 229,68 triliun.

Baca juga: Gara-gara "Burden Sharing", BI Bakal Defisit Rp 21 Triliun Tahun Depan

Sementara itu, realisasi pembelian SBN berdasarkan SKB I sudah sebesar Rp 60,18 triliun. Dalam SKB ini, BI diperbolehkan menyerap 25 persen dari lelang yang dilakukan pemerintah, dengan skema lelang utama, green shoe option, dan private placement.

Pihaknya juga menyepakati pembiayaan untuk non-public goods UMKM Rp 177,03 triliun. Hingga kini, realisasi pembagian beban dengan pemerintah untuk non-public goods terkait UMKM telah mencapai Rp 90,88 triliun.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Toko Marine Hadirkan Platform untuk Tingkatkan 'Employee Benefit'

Toko Marine Hadirkan Platform untuk Tingkatkan "Employee Benefit"

Whats New
Cara Cetak Rekening Koran BCA, BRI, BNI, dan Bank Mandiri via Online

Cara Cetak Rekening Koran BCA, BRI, BNI, dan Bank Mandiri via Online

Spend Smart
Daftar UMK Kota Surabaya 2024 dan 37 Daerah Lain di Jawa Timur

Daftar UMK Kota Surabaya 2024 dan 37 Daerah Lain di Jawa Timur

Whats New
Menhub Pastikan Bandara Juanda Surabaya Siap Layani Penerbangan Haji 2024

Menhub Pastikan Bandara Juanda Surabaya Siap Layani Penerbangan Haji 2024

Whats New
Kian Menguat, Harga Bitcoin Kembali Tembus 67.000 Dollar AS per Keping

Kian Menguat, Harga Bitcoin Kembali Tembus 67.000 Dollar AS per Keping

Whats New
Sri Mulyani: Barang Non Komersial Tak Akan Diatur Lagi dalam Permendag

Sri Mulyani: Barang Non Komersial Tak Akan Diatur Lagi dalam Permendag

Whats New
Lebih Murah dari Saham, Indodax Sebut Banyak Generasi Muda Pilih Investasi Kripto

Lebih Murah dari Saham, Indodax Sebut Banyak Generasi Muda Pilih Investasi Kripto

Earn Smart
Jokowi Minta Bea Cukai dan Petugas Pelabuhan Kerja 24 Jam Pastikan Arus Keluar 17.304 Kontainer Lancar

Jokowi Minta Bea Cukai dan Petugas Pelabuhan Kerja 24 Jam Pastikan Arus Keluar 17.304 Kontainer Lancar

Whats New
Dukung Ekonomi Hijau, Karyawan Blibli Tiket Kumpulkan 391,96 Kg Limbah Fesyen

Dukung Ekonomi Hijau, Karyawan Blibli Tiket Kumpulkan 391,96 Kg Limbah Fesyen

Whats New
Relaksasi Aturan Impor, Sri Mulyani: 13 Kontainer Barang Bisa Keluar Pelabuhan Tanjung Priok Hari Ini

Relaksasi Aturan Impor, Sri Mulyani: 13 Kontainer Barang Bisa Keluar Pelabuhan Tanjung Priok Hari Ini

Whats New
Produsen Refraktori BATR Bakal IPO, Bagaimana Prospek Bisnisnya?

Produsen Refraktori BATR Bakal IPO, Bagaimana Prospek Bisnisnya?

Whats New
IHSG Menguat 3,22 Persen Selama Sepekan, Ini 10 Saham Naik Paling Tinggi

IHSG Menguat 3,22 Persen Selama Sepekan, Ini 10 Saham Naik Paling Tinggi

Whats New
Mengintip 'Virtual Assistant,' Pekerjaan yang Bisa Dilakukan dari Rumah

Mengintip "Virtual Assistant," Pekerjaan yang Bisa Dilakukan dari Rumah

Work Smart
Tingkatkan Kinerja, Krakatau Steel Lakukan Akselerasi Transformasi

Tingkatkan Kinerja, Krakatau Steel Lakukan Akselerasi Transformasi

Whats New
Stafsus Sri Mulyani Beberkan Kelanjutan Nasib Tas Enzy Storia

Stafsus Sri Mulyani Beberkan Kelanjutan Nasib Tas Enzy Storia

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com