Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Melantai di Bursa, Harga Saham Agensi BTS Melesat 90 Persen

Kompas.com - 18/10/2020, 18:18 WIB
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Penulis

Sumber CNN

SEOUL, KOMPAS.com - Perusahaan agensi artis Korea Selatan (Korsel) Big Hit Entertainment tidak hanya meraup sukses di panggung hiburan, namun juga di bursa saham.

Dilansir dari CNN, Minggu (18/10/2020), Big Hit Entertainment yang merupakan agensi boyband BTS meraup dana segar hampir 963 miliar won atau 840 juta dollar AS, setara sekitar Rp 12,4 triliun (kurs Ro 14.769 per dollar AS) pada penawaran umum perdana atau initial public offering (IPO) di bursa saham Seoul, Korsel.

Menurut data Dealogic, ini merupakan IPO terbesar di Korsel sejak Juli 2017.

Baca juga: Triliuner Baru Asia Pekan Ini, Pendiri Miniso dan Pemilik Agensi BTS

Para investor menyambut kehadiran Big Hit di bursa saham dengan antusiasme tinggi pada hari pertama perdagangannya di lantai bursa, Kamis (15/10/2020).

Saham Big Hit ditutup pada posisi 258.000 won per lembar saham, menguat 90 persen dari harga pada pembukaan.

Dengan demikian, valuasi Big Hit saat ini mencapai 8,7 triliun won atau 7,6 miliar dollar AS, setara sekitar Rp 112,2 triliun. Valuasi tersebut lebih besar dibandingkan tiga agensi besar Korsel lainnya bila digabungkan.

Sebagian besar kesuksesan Big Hit disumbang oleh BTS. Pada tahun 2019 lalu, BTS menyumbang 97 persen penjualan Big Hit.

Baca juga: Mengenal Bang Shi Hyuk, Pemilik Agensi BTS yang Kini Jadi Triliuner

Menurut data Institut Riset Kementerian Budaya dan Pariwisata Korsel, BTS berkontribusi sebesar 1,7 triliun won atau 1,5 miliar dollar AS terhadap perekonomian Negeri Ginseng tersebut. Angka itu setara sekitar Rp 22,1 triliun.

Kontribusi tersebut berasal dari lonjakan pariwisata dan permintaan produk-produk Korsel, seperti kosmetik dan makanan.

Kesuksesan BTS pun membuat pundi-pundi uang Big Hit kian gemuk. Pada tahun 2019, Big Hit melaporkan penjualan sebesar 587 miliar won atau 512 juta dollar AS, setara sekitar Rp 7,5 triliun.

 

Meskipun demikian, sejumlah analis memandang Big Hit harus melakukan diversifikasi bisnis.

"90 persen pendapatan Big Hit Entertainment berasal dari BTS, jadi risikonya ada di sana. Namun, (Big Hit) juga telah mulai menggeser struktur pendapatannya ke portfolio yang multifaset," jelas Park Ju Gun, analis bisnis di CEO Score.

Adapun risiko terbesar yang dihadapi Big Hit adalah masalah yang boleh dikatakan unik. Pemerintah Korsel menerapkan wajib militer bagi warga pria selama lebih dari setahun.

Saat ini tenggat waktu bagi para personel BTS untuk melakukan kewajiban itu semakin dekat.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com