Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
KILAS

Ingin Promosikan Pengembangan Teknologi Pengelolaan Gas Bumi, PGN Kolaborasi dengan JCCP

Kompas.com - 19/10/2020, 18:04 WIB
Dwi NH,
Mikhael Gewati

Tim Redaksi

KOMPAS.com – Direktur Strategi dan Pengembangan Bisnis PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGN) Syahrial Mukhtar mengungkapkan, kolaborasi dengan Japan Cooperation Center Petroleum (JCCP) bertujuan untuk mempromosikan pengembangan teknologi pengelolaan gas bumi.

“Kerja sama ini juga untuk mempererat hubungan antara Indonesia dengan Jepang,” kata Syahrial, seperti dalam keterangan tertulisnya yang Kompas.com terima.

Pernyataan itu ia sampaikan saat penandatanganan kerja sama joint project atau proyek bersama dengan Direktur Eksekutif Senior JCCP, Eiji Hiraoka, Senin (19/10/2020).

Syahrial menjelaskan, JCCP merupakan organisasi pemerintah dibawah naungan Ministry of Economy, Trade and Industry (METI) di Jepang. Adapun anggotanya terdiri dari perusahaan-perusahaan minyak dan gas.

Baca juga: Kerja Sama dengan Krakatau Steel, PGN Berhasil Tekan Biaya Pengadaan Material pada Proyek Minyak Rokan

"Joint project adalah upaya untuk mendukung visi Holding Migas PT Pertamina (Persero) sebagai Global Energy Champion. Hal ini pun selaras dengan upaya peningkatan dan perluasan bisnis gas bumi di kawasan regional dan internasional,” ungkap Syahrial.

Lebih lanjut Syahrial mengungkapkan, ia berharap dari kerja sama tersebut pihaknya dapat mempelajari dan meningkatkan rantai nilai gas bumi khususnya bisnis Liquefied natural gas (LNG) di Indonesia.

Sebagai langkah peningkatan ini adalah dengan menggunakan pengalaman dan keahlian INPEX dalam “Model Naoetsu". Naoetsu sendiri adalah nama terminal LNG INPEX.

Dengan begitu, melalui model ini, studi aspek teknikal, operasional, bisnis dan keselamatan di Terminal Naoetsu dapat dijadikan salah satu basis atau dasar.

Baca juga: Penuhi Kebutuhan PLTG Tambak Lorok, PGN Siap Salurkan Gas dari Lapangan Kepodang

“Dasar tersebut adalah untuk pembelajaran dan pelaksanaan kerja sama proyek gas bumi di Indonesia,” sambung Syahrial.

Dapat meningkatkan kapabilitas dan optimasi

Pada kesempatan itu, Syahrial mengatakan, kolaborasi JCCP, INPEX dan PGN diharapkan dapat meningkatkan kapabilitas dan optimasi dalam kerja sama yang lebih riil di masa akan datang.

“INPEX adalah perusahaan E&P minyak dan gas terbesar di Jepang, dengan proyek eksplorasi, pengembangan, dan produksi global di 20 negara,” ujar Syahrial.

Kerja sama tersebut, nantinya mencakup JCCP sebagai eksekutor penyusunan work plan, jadwal pelaksanaan proyek, serta estimasi jumlah dan uraian proyek untuk tahun 2020.

Baca juga: Cegah Diskriminasi di Lingkungan Kerja, PGN Raih Penghargaan K3

“Untuk tahun 2020-2021, terdapat dua kerja sama dengan JCCP melalui Corporate HRD Program, yakni Technical Cooperation Program dan Naoetsu Seminar,” kata Syahrial.

Adapun untuk Technical Cooperation Program tahun 2020 adalah Joint Study LNG di Arun dan LNG bunkering di seluruh Indonesia.

“Dalam pelaksanaannya, joint study ini melibatkan INPEX yang merupakan partner PGN dalam suplai LNG ke Myanmar melalui Terminal Arun,” jelas Syahrial.

Halaman:


Terkini Lainnya

Kemenkop-UKM Tegaskan Tidak Melarang Warung Madura Beroperasi 24 Jam

Kemenkop-UKM Tegaskan Tidak Melarang Warung Madura Beroperasi 24 Jam

Whats New
BTN Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan D3 dan S1, Simak Kualifikasinya

BTN Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan D3 dan S1, Simak Kualifikasinya

Work Smart
Ada Gempa Garut, Kereta Cepat Whoosh Tetap Beroperasi Normal

Ada Gempa Garut, Kereta Cepat Whoosh Tetap Beroperasi Normal

Whats New
Akhirnya, Bea Cukai Bebaskan Bea Masuk Alat Belajar SLB yang Tertahan Sejak 2022

Akhirnya, Bea Cukai Bebaskan Bea Masuk Alat Belajar SLB yang Tertahan Sejak 2022

Whats New
Sri Mulyani Minta Ditjen Bea Cukai Perbaiki Layanan Usai 3 Keluhan Terkait Pelayanan Viral di Medsos

Sri Mulyani Minta Ditjen Bea Cukai Perbaiki Layanan Usai 3 Keluhan Terkait Pelayanan Viral di Medsos

Whats New
Menuju Indonesia Emas 2045, Pelaku Usaha Butuh Solusi Manajemen SDM yang Terdigitalisasi

Menuju Indonesia Emas 2045, Pelaku Usaha Butuh Solusi Manajemen SDM yang Terdigitalisasi

Whats New
Jadi Sorotan, Ini 3 Keluhan Warganet soal Bea Cukai yang Viral Pekan Ini

Jadi Sorotan, Ini 3 Keluhan Warganet soal Bea Cukai yang Viral Pekan Ini

Whats New
Perhitungan Lengkap Versi Bea Cukai soal Tagihan Rp 31 Juta ke Pembeli Sepatu Seharga Rp 10 Juta

Perhitungan Lengkap Versi Bea Cukai soal Tagihan Rp 31 Juta ke Pembeli Sepatu Seharga Rp 10 Juta

Whats New
Berapa Gaji dan Tunjangan Pegawai Bea Cukai Kemenkeu?

Berapa Gaji dan Tunjangan Pegawai Bea Cukai Kemenkeu?

Work Smart
Dukung 'Green Building', Mitsubishi Electric Komitmen Tingkatkan TKDN Produknya

Dukung "Green Building", Mitsubishi Electric Komitmen Tingkatkan TKDN Produknya

Whats New
Kemenhub Cabut Status 17 Bandara Internasional, Ini Alasannya

Kemenhub Cabut Status 17 Bandara Internasional, Ini Alasannya

Whats New
Kinerja Pegawai Bea Cukai 'Dirujak' Netizen, Ini Respon Sri Mulyani

Kinerja Pegawai Bea Cukai "Dirujak" Netizen, Ini Respon Sri Mulyani

Whats New
Pembatasan Impor Barang Elektronik Dinilai Bisa Dorong Pemasok Buka Pabrik di RI

Pembatasan Impor Barang Elektronik Dinilai Bisa Dorong Pemasok Buka Pabrik di RI

Whats New
Sukuk Wakaf Ritel adalah Apa? Ini Pengertian dan Karakteristiknya

Sukuk Wakaf Ritel adalah Apa? Ini Pengertian dan Karakteristiknya

Work Smart
Viral Mainan 'Influencer' Tertahan di Bea Cukai, Ini Penjelasan Sri Mulyani

Viral Mainan "Influencer" Tertahan di Bea Cukai, Ini Penjelasan Sri Mulyani

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com