Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mentan: Ekonomi Indonesia Saat Pandemi Bergerak Karena Pertanian

Kompas.com - 26/10/2020, 15:45 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo menyebut, perekonomian Indonesia di tengah pandemi Covid-19 mampu bergerak karena sektor pertanian. Sebab, sektor pertanian tetap tumbuh di tengah sebagian besar sektor ekonomi lainnya turun.

"Sekarang ini negara dan ekonomi Indonesia dapat berputar karena ada sektor pertanian," ujar dia dalam acara Penetapan Target Luas Tanam MT I secara virtual, Senin (26/10/2020).

Ia menjelaskan, berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) pada kuartal II-2020, pertanian tumbuh 16,24 persen dibandingkan kuartal sebelumnya. Ada dua sektor lainnya yang tumbuh yakni infokom 3,44 persen dan pengadaan air 1,28 persen.

Baca juga: Survei: 75 Persen Masyarakat Yakin Ekonomi Membaik 6 Bulan ke Depan

Namun pertumbuhan paling tinggi tetap terjadi pada sektor pertanian. Sementara untuk 14 sektor lainnya tercatat mengalami penurunan, paling dalam pada transportasi dan pergudangan yang turun 29,22 persen.

"Jadi dari semu sektor yang tumbuh hanya pertanian, sektor lain ada seperti infokom tapi cuma 3,4 persen, itu karena kita semua pengguna handphone dan sekarang sekolah pun lewat online," kata Syahrul.

Di samping itu, sepanjang Januari-September 2020 ekspor sektor pertanian menunjukkan peningkatan menjadi 2,82 miliar dollar AS, tumbuh 9,70 persen dari periode sama di 2019 yang sebesar 2,57 miliar dollar AS.

Baca juga: Ekonomi RI Bisa Pulih Cepat Dibandingkan Singapura dan AS, Mengapa?

Sementara sektor lainnya, seperti migas mengalami penurunan 32 persen, industri pengolahan turun 0,25 persen, serta tambang dan lainnya turun 23,96 persen.

Oleh sebab itu, Syahrul meminta untuk seluruh jajaran Kementan, serta pemangku kepentingan lainnya yang terlibat dalam sektor pertanian bisa menjaga kinerja tersebut. Mengingat ada 273 juta penduduk Indonesia yang tetap membutuhkan pasokan pangan di tengah tekanan pandemi.

"Mungkin dua tahun kondisi ini (pelemahan ekonomi akibat pandemi Covid-19) masih akan kita hadapi, oleh karena itu saya harap kita mempersiapkan kembali pertanian kita," pungkasnya.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Video rekomendasi
Video lainnya


Rekomendasi untuk anda
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
27th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

Terkini Lainnya

[POPULER MONEY] Ekspor Pasir Laut RI Dibuka, Singapura Paling Diuntungkan | Kemenperin Kukuh Tak Restui Impor KRL Bekas Jepang

[POPULER MONEY] Ekspor Pasir Laut RI Dibuka, Singapura Paling Diuntungkan | Kemenperin Kukuh Tak Restui Impor KRL Bekas Jepang

Whats New
Seri dan Imbal Hasil Lelang Sukuk Negara Pekan Depan

Seri dan Imbal Hasil Lelang Sukuk Negara Pekan Depan

Whats New
RI Calonkan Diri Jadi Anggota Dewan IMO 2024-2025, Ini Logo dan Slogannya

RI Calonkan Diri Jadi Anggota Dewan IMO 2024-2025, Ini Logo dan Slogannya

Whats New
Ekspor Pasir Laut Dinilai Hanya Untungkan Pebisnis

Ekspor Pasir Laut Dinilai Hanya Untungkan Pebisnis

Whats New
SPBU Pertamina 'Bersolek', Tersedia Bright Cafe hingga 'Jalur Cepat' Beli Pertamax dan Dex Series

SPBU Pertamina "Bersolek", Tersedia Bright Cafe hingga "Jalur Cepat" Beli Pertamax dan Dex Series

Whats New
BSI Salurkan Pembiayaan Korporasi Rp 58,1 Triliun

BSI Salurkan Pembiayaan Korporasi Rp 58,1 Triliun

Rilis
Tingkap Kepercayaan Masyarakat terhadap Bisnis di Indonesia Naik

Tingkap Kepercayaan Masyarakat terhadap Bisnis di Indonesia Naik

Whats New
Wamen LH: Pengolahan Limbah Indonesia Tidak Kalah dengan Negara Maju

Wamen LH: Pengolahan Limbah Indonesia Tidak Kalah dengan Negara Maju

Rilis
Sanksi Pelecehan Seksual di Tempat Kerja: Dipecat hingga Pidana

Sanksi Pelecehan Seksual di Tempat Kerja: Dipecat hingga Pidana

Whats New
Simak 5 Tips Hemat dalam Mengelola Keuangan

Simak 5 Tips Hemat dalam Mengelola Keuangan

Earn Smart
Garuda Tiba-tiba Cetak Laba Jumbo Rp 57 Triliun, Kok Bisa?

Garuda Tiba-tiba Cetak Laba Jumbo Rp 57 Triliun, Kok Bisa?

Whats New
Harga BBM Vivo Turun, Simak Rinciannya

Harga BBM Vivo Turun, Simak Rinciannya

Whats New
Pemkot dan KSOP Kelas II Jayapura Dukung Operasional Terminal Peti Kemas Jayapura 24 Jam 7 Hari

Pemkot dan KSOP Kelas II Jayapura Dukung Operasional Terminal Peti Kemas Jayapura 24 Jam 7 Hari

Whats New
Ekonomi Digital Asia Tenggara Bisa Capai 1 Triliun Dollar AS, Ini Rintangannya

Ekonomi Digital Asia Tenggara Bisa Capai 1 Triliun Dollar AS, Ini Rintangannya

Whats New
Indonesia Resmi Punya Pabrik Bahan Baku Baterai Kendaraan Listrik

Indonesia Resmi Punya Pabrik Bahan Baku Baterai Kendaraan Listrik

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+