Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
KILAS

ASEAN dan 3 Negara Mitra Sepakati Peningkatan Kerja Sama Ketenagakerjaan

Kompas.com - 27/10/2020, 19:53 WIB
Inadha Rahma Nidya,
Mikhael Gewati

Tim Redaksi

KOMPAS.com – Negara-negara ASEAN dan tiga negara mitra yaitu RRT (Cina), Jepang, dan Republik Korea (Korea Selatan) menyepakati peningkatan kerja sama pada bidang ketenagakerjaan.

Kesepakatan itu terjadi pada pertemuan 18th Senior Labour Officials Meeting Plus Three (SLOM+3) yang diadakan secara hybrid virtual meeting di Jakarta, Selasa (27/10/2020),

“Dari diskusi SLOM+3 tadi, ketiga negara mitra sangat terbuka dengan berbagai kesempatan kerja sama bidang ketenagakerjaan,” kata Sekretaris Jenderal (Sekjen) Kementerian Ketenagakerjaan (Kemnaker) Anwar Sanusi, seperti dalam keterangan tertulisnya.

Anwar mengatakan, tiga negara mitra memiliki multilateral dan bilateral cooperation. Untuk multilateral, akan dilakukan bila ada event tertentu yang melibatkan beberapa negara.

“Kami punya pengalaman cukup bagus untuk kerja sama bilateral dengan tiga negara tersebut,” kata Anwar.

Baca juga: Kemnaker Harap ACRF Buat Ketenagakerjaan ASEAN Lepas dari Dampak Buruk Covid-19

Anwar menambahkan, pihak RRT menawarkan kerja sama dengan beberapa negara ASEAN terkait banyak isu, salah satunya keselamatan dan kesehatan kerja (K3) atau ASEAN Occupational Safety and Health (ASEAN-OSHNET).

“Mudah-mudahan kami bisa memanfaatkan sebaik-baiknya momentum SLOM+3 ini untuk dua tahun ke depan, demi kemajuan ASEAN secara umum dan ketenagakerjaan di Indonesia," kata Anwar.

Sementara itu, terkait kerja sama dengan Jepang, Anwar menjelaskan, pekerja asing terutama asal Indonesia memiliki kesempatan besar untuk menjadi caregiver alias perawat lansia, atau yang dalam bahasa Jepang disebut Kaigofukushishi.

“Indonesia memiliki kans mengirim tenaga kerja non blue collar seperti caregiver. Banyak lansia di Jepang yang membutuhkan tenaga perawat,” kata Anwar.

Baca juga: Kemnaker Skors Dua Penyalur Pekerja Migran yang Lakukan Pelanggaran

Tak ketinggalan, Republik Korea juga mendukung berbagai kerja sama regional ketenagakerjaan untuk menghentikan perdagangan manusia (human trafficking) di ASEAN.

Lebih lanjut, Korea sepakat bekerja sama meningkatkan perlindungan serta promosi hak-hak pekerja migran dari eksploitasi dan penganiayaan.

Kesepakatan itu termasuk memperkuat perlindungan dan promosi hak-hak pekerja migran dengan meningkatkan tata kelola tenaga kerja di negara-negara ASEAN.

“Apalagi Indonesia telah memiliki Atase Ketenagakerjaan di Korea. Mudah-mudahan setelah pandemi Covid-19, kami bisa meningkatkan kualitas tenaga kerja yang akan dikirim ke Korea,” kata Anwar.

Kepala Biro Kerja Sama Luar Negeri (KLN) Kemnaker Indah Anggoro Putri mengatakan, hasil pembahasan SLOM+3 itu akan dibawa dan diadopsi dalam ASEAN Labour Minister's Meeting Plus Three (ALMM+3).

Adapun hasil pembahasan SLOM+3 berupa Joint Statement berisi capaian laporan kerja atau proyek yang sudah dikerjakan, sedang berlangsung, dan akan dilaksanakan ASEAN SLOM+3 pada 2021-2025.

Baca juga: Hadapi Transformasi Dunia Usaha, Kemnaker Siapkan Kurikulum Pelatihan Digital

“Jadi ini sifatnya lebih mempererat kerja sama dalam bidang ketenagakerjaan ASEAN +3,” ujarnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Cara Bayar Tagihan FIF di ATM BCA, BRI, BNI, Mandiri, dan BTN

Cara Bayar Tagihan FIF di ATM BCA, BRI, BNI, Mandiri, dan BTN

Spend Smart
Bank Mandiri Tegaskan Tetap Jadi Pemegang Saham Terbesar BSI

Bank Mandiri Tegaskan Tetap Jadi Pemegang Saham Terbesar BSI

Whats New
Cek Jadwal Pembagian Dividen Astra Otoparts

Cek Jadwal Pembagian Dividen Astra Otoparts

Whats New
Syarat Ganti Kartu ATM Mandiri di CS Machine dan Caranya

Syarat Ganti Kartu ATM Mandiri di CS Machine dan Caranya

Whats New
Status Internasional Bandara Supadio Dihapus, Pengamat: Hanya Jadi 'Feeder' bagi Malaysia dan Singapura

Status Internasional Bandara Supadio Dihapus, Pengamat: Hanya Jadi "Feeder" bagi Malaysia dan Singapura

Whats New
Naik 36 Persen, Laba Bersih Adaro Minerals Capai Rp 1,88 Triliun Sepanjang Kuartal I-2024

Naik 36 Persen, Laba Bersih Adaro Minerals Capai Rp 1,88 Triliun Sepanjang Kuartal I-2024

Whats New
Jokowi Tambah Alokasi Pupuk Subsidi Jadi 9,55 Juta Ton di 2024

Jokowi Tambah Alokasi Pupuk Subsidi Jadi 9,55 Juta Ton di 2024

Whats New
Dampak Erupsi Gunung Ruang, 5 Bandara Masih Ditutup Sementara

Dampak Erupsi Gunung Ruang, 5 Bandara Masih Ditutup Sementara

Whats New
Kadin Gandeng Inggris, Dukung Bisnis Hutan Regeneratif

Kadin Gandeng Inggris, Dukung Bisnis Hutan Regeneratif

Whats New
Harita Nickel Catat Kenaikan Pendapatan 26 Persen pada  Kuartal I 2024

Harita Nickel Catat Kenaikan Pendapatan 26 Persen pada Kuartal I 2024

Whats New
Bappenas Buka Lowongan Kerja hingga 5 Mei 2024, Simak Persyaratannya

Bappenas Buka Lowongan Kerja hingga 5 Mei 2024, Simak Persyaratannya

Work Smart
Wujudkan Visi Indonesia Emas 2045, Kemenko Perekonomian Berupaya Percepat Keanggotaan RI dalam OECD

Wujudkan Visi Indonesia Emas 2045, Kemenko Perekonomian Berupaya Percepat Keanggotaan RI dalam OECD

Whats New
Indonesia dan Arab Saudi Sepakat Menambah Rute Penerbangan Baru

Indonesia dan Arab Saudi Sepakat Menambah Rute Penerbangan Baru

Whats New
BJBR Bukukan Laba Rp 453 Miliar pada Kuartal I 2024

BJBR Bukukan Laba Rp 453 Miliar pada Kuartal I 2024

Whats New
Microsoft Investasi Rp 27,6 Triliun di RI, Luhut: Tidak Akan Menyesal

Microsoft Investasi Rp 27,6 Triliun di RI, Luhut: Tidak Akan Menyesal

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com