Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Indonesia Resesi, Rupiah Menguat Tajam ke Level Rp 14.380 per Dollar AS

Kompas.com - 05/11/2020, 16:23 WIB
Kiki Safitri,
Ambaranie Nadia Kemala Movanita

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com – Nilai tukar rupiah terhadap dollar AS pada penutupan pasar spot, menguat tajam pada Kamis (5/11/2020).

Melansir Bloomberg, rupiah ditutup menguat 185 poin di pasar spot pada level Rp 14.380 per dollar AS atau menguat 1,27 persen dibandingkan dengan penutupan sebelumnya Rp 14.565 per dollar AS.

Direktur TRFX Garuda Berjangka Ibrahim mengatakan, penguatan rupiah terdorong sentimen pengumuman Badan Pusat Statistik (BPS) yang merilis pertumbuhan ekonomi Indonesia mengalami kontraksi -3,49 persen yoy.

Baca juga: Indonesia Resmi Resesi, IHSG Justru Melesat 3,04 Persen

Meskipun bertentangan dengan proyeksi pemerintah -1 persen sampai -2 persen, namun Ini lebih baik dibandingkan kuartal II tahun 2020 yakni -5,32 persen.

“Ini menunjukkan proses pemulihan ekonomi nasional dan pembalikan arah atau turning point dari aktivitas ekonomi nasional menunjukkan arah zona positif,” kata Ibrahim melalui siaran pers.

Dengan pengumuman tersebut, maka Indonesia sudah dua kali mengalami pertumbuhan ekonomi negatif, sehingga kini Indonesia menyusul negara lainnya, masuk ke jurang Resesi.

Ibrahim menilai, kontraksi yang masih menunjukkan perbaikan, akan berlanjut hingga kuartal IV tahun 2020.

“Bukan tidak mungkin ekonomi akan berbalik positif jika performa ini bisa dipertahankan dan Pemerintah provinsi tidak menerapkan PSBB Total,” jelas dia.

Pertumbuhan ekonomi di kuartal III ditopang oleh realisasi belanja bansos dan dukungan dunia usaha terutama UMKM.

Percepatan belanja negara yang meningkat pesat, membantu peningkatan atau pembalikan dari pertumbuhan konsumsi pemerintah yang mengalami pertumbuhan positif 9,8 persen yoy.

Namun yang masih menjadi PR adalah mendongkrak konsumsi rumah tangga. Pada Kuartal Ketiga, konsumsi rumah tangga masih tumbuh negatif 4,04 persen YoY, penyebabnya adalah konsumsi masyarakat menengah ke atas mulai terbatas karena pandemi Covid-19 belum berakhir.

Sentimen eksternal, masih terkait dengan pemilihan presiden AS.

Baca juga: Mengenal Resesi untuk Pemula

Berdasarkan penghitungan suaran Bloomberg, Joe Biden unggul 264 suara, mengalahkan Donald Trump dengan 214 suara.

Namun, Trump yang tidak terima dengan hasil penghitungan suara, sudah mengajukan tuntutan hukum dan penghitungan ulang di Pennsylvania dan Michigan.

Jika Biden berhasil mengatasi tantangan hukum dari Trump dan menjadi presiden AS, maka Partai Republik tampaknya akan mempertahankan kendali Senat dan dapat menggunakannya untuk menghalangi agenda kebijakan fiskal Biden.

Pasar juga menunggu keputusan kebijakan moneter dari Federal Reserve dan Bank of England yang kemungkinan akan menurunkan suku bunga negatif, yang akan dirilis malam ini yang kemungkinan akan memberikan informasi yang positif.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Cara Bayar Tagihan FIF di ATM BCA, BRI, BNI, Mandiri, dan BTN

Cara Bayar Tagihan FIF di ATM BCA, BRI, BNI, Mandiri, dan BTN

Spend Smart
Bank Mandiri Tegaskan Tetap Jadi Pemegang Saham Terbesar BSI

Bank Mandiri Tegaskan Tetap Jadi Pemegang Saham Terbesar BSI

Whats New
Cek Jadwal Pembagian Dividen Astra Otoparts

Cek Jadwal Pembagian Dividen Astra Otoparts

Whats New
Syarat Ganti Kartu ATM Mandiri di CS Machine dan Caranya

Syarat Ganti Kartu ATM Mandiri di CS Machine dan Caranya

Whats New
Status Internasional Bandara Supadio Dihapus, Pengamat: Hanya Jadi 'Feeder' bagi Malaysia dan Singapura

Status Internasional Bandara Supadio Dihapus, Pengamat: Hanya Jadi "Feeder" bagi Malaysia dan Singapura

Whats New
Naik 36 Persen, Laba Bersih Adaro Minerals Capai Rp 1,88 Triliun Sepanjang Kuartal I-2024

Naik 36 Persen, Laba Bersih Adaro Minerals Capai Rp 1,88 Triliun Sepanjang Kuartal I-2024

Whats New
Jokowi Tambah Alokasi Pupuk Subsidi Jadi 9,55 Juta Ton di 2024

Jokowi Tambah Alokasi Pupuk Subsidi Jadi 9,55 Juta Ton di 2024

Whats New
Dampak Erupsi Gunung Ruang, 5 Bandara Masih Ditutup Sementara

Dampak Erupsi Gunung Ruang, 5 Bandara Masih Ditutup Sementara

Whats New
Kadin Gandeng Inggris, Dukung Bisnis Hutan Regeneratif

Kadin Gandeng Inggris, Dukung Bisnis Hutan Regeneratif

Whats New
Harita Nickel Catat Kenaikan Pendapatan 26 Persen pada  Kuartal I 2024

Harita Nickel Catat Kenaikan Pendapatan 26 Persen pada Kuartal I 2024

Whats New
Bappenas Buka Lowongan Kerja hingga 5 Mei 2024, Simak Persyaratannya

Bappenas Buka Lowongan Kerja hingga 5 Mei 2024, Simak Persyaratannya

Work Smart
Wujudkan Visi Indonesia Emas 2045, Kemenko Perekonomian Berupaya Percepat Keanggotaan RI dalam OECD

Wujudkan Visi Indonesia Emas 2045, Kemenko Perekonomian Berupaya Percepat Keanggotaan RI dalam OECD

Whats New
Indonesia dan Arab Saudi Sepakat Menambah Rute Penerbangan Baru

Indonesia dan Arab Saudi Sepakat Menambah Rute Penerbangan Baru

Whats New
BJBR Bukukan Laba Rp 453 Miliar pada Kuartal I 2024

BJBR Bukukan Laba Rp 453 Miliar pada Kuartal I 2024

Whats New
Microsoft Investasi Rp 27,6 Triliun di RI, Luhut: Tidak Akan Menyesal

Microsoft Investasi Rp 27,6 Triliun di RI, Luhut: Tidak Akan Menyesal

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com