Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Hotman Ungkap Aliran Duit dari Rekening Winda ke Ayahnya via Asuransi Prudential

Kompas.com - 15/11/2020, 15:06 WIB
Muhammad Idris

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Penyelidikan kasus raibnya uang simpanan milik atlet eSport Winda Lunardi alias Winda Earl terus bergulir. Kuasa hukum PT Bank Maybank Indonesia Tbk, Hotman Paris, mengungkapkan ada sejumlah kejanggalan dalam kasus tersebut.

Kata Hotman, salah satu keanehan dalam kasus tersebut adalah adanya aliran dana dari pelaku yang merupakan oknum Kepala Cabang Maybank Cipulir ke rekening pribadi ayah korban, Herman Lunardi.

Namun setelah diselidiki, aliran dana tersebut tak langsung masuk ke rekening Herman Lunardi. Namun sebelumnya dipakai untuk membeli polis asuransi di PT Prudential Life Assurance.

"Bukti yang paling mengejutkan adalah dari rekening ini (Winda) ada Rp 6 miliar uang ditransfer pimpinan cabang ke rekening asuransi Prudential," beber Hotman di acara Prime Talk di Metro TV seperti dikutip pada Minggu (15/11/2020).

Baca juga: OJK Jamin Duit Tabungan Winda Akan Diganti Maybank asalkan...

"Katanya (oknum kacab) untuk buka asuransi, bayar premi atas nama Winda. Tapi dua bulan kemudian polis asuransi tersebut di-cancel dan uang kemudian mengalir Rp 4 miliar dari Bank Permata masuk ke rekening Lunardi (ayah korban)," kata Hotman lagi.

Ia melanjutkan, pihaknya tidak menuduh transaksi tersebut dilakukan atas sepengetahuan korban. Namun itu jadi temuan kejanggalan dalam kasus raibnya duit yang diklaim Winda Earl.

Hotman yang telah beberapa kali menangani kasus hukum di perbankan tersebut menilai masalah tersebut tak serta merta murni pembobolan rekening.

"Anda tak boleh men-judge sekarang. Karena ini hanya bicara keganjilan. Tapi kalau seorang bicara membobol uang, dia (pelaku) tidak mungkin dong buka polis asuransi atas nama orang yang dibobol rekeningnya," tegas Hotman.

Baca juga: Hotman Soal Ganti Rugi Duit Winda di Maybank: Apakah Anda Sinterklas?

"Kalau saya curi (uang nasabah), masa saya buka (polis asuransi) atas namamu (korban), ini jadi pertanyaan. Perlu penyidik dalami apakah pemilik rekening mengetahui uang ini dibisniskan sama pimpinan cabang," ujar Hotman.

Diungkapkan Hotman, transaksi ini semakin janggal setelah polis asuransi Prudential yang dibeli pelaku kemudian dicairkan dan uangnya mengalir ke rekening pribadi ayah korban.

"Karena orang jika kalau mau bobol dia bawa kabur uangnya. Tapi uang ini dipakai pimpinan cabang untuk buka polis asuransi di Prudential atas nama Winda," tutur Hotman Paris.

Dipakai untuk forex

Menurut versi Hotman, salah satu keanehan lain dalam kasus tersebut yakni uang Winda yang dipakai oleh tersangka untuk bermain forex. Aktivitas ilegal ini lebih sering dikenal dengan aktivitas "bank dalam bank".

Baca juga: Hotman Paris Beberkan Uang Winda yang Dipakai untuk Trading Forex

"Diakui bahwa ada satu pimpinan cabang bank yang melakukan praktik perbankan dalam perbankan, yaitu memakai uang nasabah untuk berbisnis, dan dia tidak kabur. Dia di situ memakai uang nasabah," kata Hotman.

Ia berujar, pihaknyak tak menuduh korban mengetahui transaksi tersebut. Namun hal itulah yang masih diselidiki pihak berwajib agar tuntas.

"Sehingga menjadi pertanyaan adalah apakah dia memakai uang nasabah itu dengan persetujuan dari nasabah untuk mendapatkan untung yang lebih besar, karena sebagian uang tersebut dipakai untuk bermain forex," ucap dia.

Kami tidak menuduh pemilik rekening ikut membantu. Tapi Anda akan menilai nanti dan lembaga hukum nanti akan menilai kejanggalan-kejanggalan itu," tegas Hotman lagi.

Baca juga: Ini Pelajaran yang Bisa Diambil dari Kasus Raibnya Uang Winda Earl di Rekening

Ia lalu mengaitkan dengan transfer uang yang dilakukan pelaku oknum kepala cabang ke rekening milik atas nama Herman Lunarni. Transfer dilakukan dengan rekening pribadi pelaku di Bank BCA.

"Kalau Anda sebagai pemilik bank atau koperasi (simpan pinjam), coba bayangkan kalau Anda punya nasabah yang mengaku rekeningnya dibobol. Tapi kemudian terdapat bukti-bukti bahwa dalam jumlah besar uangnya mengalir ke anggota keluarganya," tegas Hotman dilihat dari laman akun Instagramnya.

Respon OJK

Sementara itu, Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menilai, duit tabungan yang diminta Winda itu akan kembali apabila nasabah memang terbukti tidak bersalah dan kesalahan ada pada sistem keamanan Maybank Indonesia. Hal itu hanya bisa dibuktikan di pengadilan.

Baca juga: Ini Kata Kuasa Hukum Winda Earl soal Buku Tabungan dan ATM Maybank

“Kalau nasabah tidak bersalah, pasti uang kembali. Maybank sudah melaporkan, nasabah sudah melaporkan,” jelas Ketua Dewan Komisioner OJK Wimboh Santoso dalam keterangannya.

Maybank Indonesia sebagai bank besar di Indonesia tidak akan mempertaruhkan reputasinya jika tidak memiliki bukti-bukti pendukung.

"Maybank itu pasti ada sesuatu, cuma lagi ditangani hukum, sehingga sangat hati-hati buat memberikan statement ke masyarakat," ujar Wimboh.

"Mohon tunggu, enggak enak kalau mendahului penegak hukum karena Maybank sendiri sudah melaporkan, dan nasabah sudah melaporkan. Ada sesuatu, tapi kami yakin ini akan obyektif dan transparan," ungkap Wimboh.

Baca juga: Hotman Paris Ungkap 4 Kejanggalan Tabungan Winda Earl di Maybank

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Lowongan Kerja PT Honda Prospect Motor untuk S1, Ini Persyaratannya

Lowongan Kerja PT Honda Prospect Motor untuk S1, Ini Persyaratannya

Whats New
Sudah Bisa Dibeli, Ini Besaran Kupon Sukuk Tabungan ST012

Sudah Bisa Dibeli, Ini Besaran Kupon Sukuk Tabungan ST012

Whats New
Revisi Target Penyaluran Kredit, BTN Antisipasi Era Suku Bunga Tinggi

Revisi Target Penyaluran Kredit, BTN Antisipasi Era Suku Bunga Tinggi

Whats New
Mampukah IHSG Bangkit Hari Ini ? Simak Anlisis dan Rekomendasi Sahamnya

Mampukah IHSG Bangkit Hari Ini ? Simak Anlisis dan Rekomendasi Sahamnya

Whats New
Kekhawatiran Inflasi Mencuat, Wall Street Berakhir di Zona Merah

Kekhawatiran Inflasi Mencuat, Wall Street Berakhir di Zona Merah

Whats New
Ada Hujan Lebat, Kecepatan Whoosh Turun hingga 40 Km/Jam, Perjalanan Terlambat

Ada Hujan Lebat, Kecepatan Whoosh Turun hingga 40 Km/Jam, Perjalanan Terlambat

Whats New
BTN Buka Kemungkinan Lebarkan Bisnis ke Timor Leste

BTN Buka Kemungkinan Lebarkan Bisnis ke Timor Leste

Whats New
[POPULER MONEY] Respons Bulog soal Program Makan Siang Gratis Butuh 6,7 Ton Beras Per Tahun | Iuran Pariwisata Bisa Bikin Tiket Pesawat Makin Mahal

[POPULER MONEY] Respons Bulog soal Program Makan Siang Gratis Butuh 6,7 Ton Beras Per Tahun | Iuran Pariwisata Bisa Bikin Tiket Pesawat Makin Mahal

Whats New
KCIC Minta Maaf Jadwal Whoosh Terlambat Gara-gara Hujan Lebat

KCIC Minta Maaf Jadwal Whoosh Terlambat Gara-gara Hujan Lebat

Whats New
Cara Pinjam Uang di Rp 5 Juta di Pegadaian, Bunga, dan Syaratnya

Cara Pinjam Uang di Rp 5 Juta di Pegadaian, Bunga, dan Syaratnya

Earn Smart
Kemenkeu Akui Pelemahan Rupiah dan Kenaikan Imbal Hasil Berdampak ke Beban Utang Pemerintah

Kemenkeu Akui Pelemahan Rupiah dan Kenaikan Imbal Hasil Berdampak ke Beban Utang Pemerintah

Whats New
Prudential Laporkan Premi Baru Tumbuh 15 Persen pada 2023

Prudential Laporkan Premi Baru Tumbuh 15 Persen pada 2023

Whats New
Bulog Siap Pasok Kebutuhan Pangan di IKN

Bulog Siap Pasok Kebutuhan Pangan di IKN

Whats New
Pintu Perkuat Ekosistem Ethereum di Infonesia

Pintu Perkuat Ekosistem Ethereum di Infonesia

Whats New
BTN Syariah Cetak Laba Bersih Rp 164,1 Miliar pada Kuartal I 2024

BTN Syariah Cetak Laba Bersih Rp 164,1 Miliar pada Kuartal I 2024

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com