Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Industri Manufaktur Mulai Ekspansi, Sri Mulyani Tetap Waspada

Kompas.com - 01/12/2020, 19:15 WIB
Mutia Fauzia,
Bambang P. Jatmiko

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Industri manufaktur dalam negeri mulai menunjukkan ekspansi pada periode November 2020. Hal itu terlihat dari data Purchasing Managers Index (PMI) Indonesia yang mengalami peningkatan pada periode November 2020 dibandingkan bulan sebelumnya.

Berdasarkan data hasil survei IHS Markit, PMI Indonesia naik hampir tiga poin menjadi 50,6 pada Oktober 2020, dibanding bulan sebelumnya di level 47,8.

Indeks di atas 50 menunjukkan industri yang berekspansi. Sebaliknya, indeks di bawah 50 menunjukkan kegiatan terkontraksi.

Baca juga: Industri Manufaktur Oktober Naik Tipis, Menperin: Alhamdulillah Ini Berita Baik

Namun demikian, Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengatakan pemerintah masih akan mewaspadai lantaran kondisi perekonomian belum sepenuhnya pulih dari pandemi. Hal itu terlihat dari masih rendahnya permintaan atau demand masyarakat.

“Jadi demand side itu menjadi sangat tergantung dari Covid-19. Ini perlu untuk menjadi perhatian kita,” kata Sri Mulyani dalam konferensi pers virtual, Selasa (1/12/2020).

Sri Mulyani pun berharap tahun depan vaksinasi bisa benar-benar terealisasi. Dengan demikian, sisi permintaan dan konsumsi masyarakat, terutama kelas menengah atas bisa kembali tumbuh.

Adapun Wakil Menteri Keuangan Suahasil Nazara menjelaskan, meski ada terjadi ekspansi industri manufaktur di periode November, namun masih berada pada tingkat yang terbatas.

“Dari sisi industri sudah bersedia ekspansi, meski masih relatif terbatas. Namun perbaikan dibandingkan tiga bulan terakhir,” katanya.

Dia mengatakan, peningkatan PMI tersebut bisa mnejadi sinyal baik bagi pertumbuhan ekonomi kuartal IV.

Selain itu, hal itu juga diharapkan bisa menjadi sinyal pemulihan yang berlanjut pada tahun 2021 mendatang.

“Kita harap pemulihan ajeg, pelan-pelan tapi pasti dan dikombinasikan dengan protokol kesehatan, sehingga ekspansi ekonomi bisa berlangsung baik tanpa disertai COVID-19 terlalu tinggi,” tambahnya.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Video rekomendasi
Video lainnya


Rekomendasi untuk anda

Terkini Lainnya

Elon Musk Cari Rp 15,53 Triliun untuk Kembangkan Perusahaan Kecerdasan Buatan

Elon Musk Cari Rp 15,53 Triliun untuk Kembangkan Perusahaan Kecerdasan Buatan

Whats New
Faktor-faktor yang Mempengaruhi Pembangunan Ekonomi

Faktor-faktor yang Mempengaruhi Pembangunan Ekonomi

Whats New
APBN 2024 Dukung Kesejahteraan Anak, dari Layanan Kesehatan hingga Inklusi Digital

APBN 2024 Dukung Kesejahteraan Anak, dari Layanan Kesehatan hingga Inklusi Digital

Whats New
Ada Pembatasan Angkutan Barang Selama Nataru, Simak Jadwal dan Daftar Jalannya

Ada Pembatasan Angkutan Barang Selama Nataru, Simak Jadwal dan Daftar Jalannya

Whats New
Survei Populix: 54 Persen Masyarakat RI Belanja di 'E-commerce', Mayoritas Gen Z

Survei Populix: 54 Persen Masyarakat RI Belanja di "E-commerce", Mayoritas Gen Z

Whats New
6 Dampak Negatif Adanya Pembangunan Ekonomi

6 Dampak Negatif Adanya Pembangunan Ekonomi

Whats New
Di Hadapan Jokowi, Erick Thohir Sebut Bank-bank BUMN Sudah Gelontorkan Rp 1.600 Triliun kepada UMKM

Di Hadapan Jokowi, Erick Thohir Sebut Bank-bank BUMN Sudah Gelontorkan Rp 1.600 Triliun kepada UMKM

Whats New
Lokasi Jadi Faktor Moncernya Bisnis F&B, Benarkah?

Lokasi Jadi Faktor Moncernya Bisnis F&B, Benarkah?

Smartpreneur
Menurut Jokowi, Ini Sektor Industri yang Menjanjikan ke Depan

Menurut Jokowi, Ini Sektor Industri yang Menjanjikan ke Depan

Whats New
Modal Rakyat Sediakan Solusi Pembiayaan untuk UMKM Mamin

Modal Rakyat Sediakan Solusi Pembiayaan untuk UMKM Mamin

Smartpreneur
Di Hadapan Jokowi, Bahlil Minta Tukin Pegawai Kementeriannya Dinaikkan

Di Hadapan Jokowi, Bahlil Minta Tukin Pegawai Kementeriannya Dinaikkan

Whats New
Resiliensi Ekonomi Nasional di Tengah Ketidakpastian Global

Resiliensi Ekonomi Nasional di Tengah Ketidakpastian Global

Whats New
BTN Bentuk Program Pendanaan untuk Investasi di 'Startup'

BTN Bentuk Program Pendanaan untuk Investasi di "Startup"

Whats New
Harga Cabai hingga Kangkung Picu Inflasi di Batam dan Tanjungpinang

Harga Cabai hingga Kangkung Picu Inflasi di Batam dan Tanjungpinang

Whats New
Pemerintah Tambah Utang, Cadangan Devisa RI Naik Jadi 138,1 Miliar Dollar AS

Pemerintah Tambah Utang, Cadangan Devisa RI Naik Jadi 138,1 Miliar Dollar AS

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com